• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Tuesday, May 13, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Dokar Denpasar, Sampai Kapan Bertahan?

Astarini Ditha by Astarini Ditha
24 April 2011
in Berita Utama, Kabar Baru, Sosial
0 0
0
Dokar makin terjepit di antara padatnya kendaraan Denpasar. Foto Ilustrasi I Gusti AM Yogiswara.

Tak lebih dari 2 jam menyusuri beberapa ruas jalan di Kota Denpasar dengan menaiki dokar.

Angkutan tradisional ini merupakan alat transportasi vital pada tahun 1960an. Jumlahnya lumayan banyak. “Dulu penambangan dokarnya di Suci,” ujar Nengah Purna, salah satu kusir. Dia telah bekerja sejak 1963. Kini, perlahan-lahan jumlah dokar di Denpasar bisa dihitung dengan jari. “Jumlahnya sekitar 25an kira-kira,” tambahnya.

Menurut penuturan Nengah Purna, di era itu belum ada kendaraan secanggih sekarang sehingga dokar menjadi primadona. “Setelah Gestok, pas Soeharto jadi Presiden motor-motor itu mulai ada,” ujar.

Di usianya yang telah berkepala tujuh, Nengah Purna mengaku bangga dengan pekerjaannya sebagai kusir dokar dulu. Dia punya tiga anak. Semua bisa sekolah hingga kuliah. Didampingi istri yang bekerja sebagai pedagang sayur, Nengah Purna yang memilih merantau ke Denpasar bertekad untuk memberi kehidupan lebih layak bagi anak-anaknya.

Romantisme Nengah Purna akan kebanggan masa lalunya sebagai kusir dokar membangkitkan pertanyaan, tidakkah ada selain pemerintah, semacam kelompok yang mengkoordinir ataupun aktif dalam mengurus persoalan-persoalan dokar di Denpasar. Bukankah Denpasar memiliki Perdoden; Persatuan Dokar Denpasar.

Apa kabarnya Perdoden hari ini?

Perdoden. Nama itu sempat terbersit ketika Nengah Purna menceritakan keluh kesahnya mengenai nasib dokar kini. “Sekarang sudah mati. Tahun ini,” ujarnya dengan suara samar. Dia menyambung lagi. Dulu, biasanya Perdoden membuat baju kaos berlabel Perdoden di belakanganya. Maka, kusir-kusir dokar anggota Perdoden mudah dikenali.

“Sekarang sudah tidak ada yang memakai kaos Perdoden. Sudah dari lama,” terangnya.

Nengah Purna yang juga anggota Perdoden tak ingat betul sejarah, kegiatan dan hal-hal lain tentang Perdoden. Seingatnya, Perdoden ini wadah untuk mengatur keberadaan dokar-dokar di Denpasar. Hal senada diungkapkan Aridus Jiro, salah seorang tokoh masyarakat Denpasar. “Tugasnya, ya, mengatur internal organisasi mereka,” terang Aridus.

Menurut cerita Aridus, salah satu mantan anggota DPR pernah menjadi pengurus Perdoden. “Kalau tidak salah namanya I Wayan Puger. Sekarang jadi pemangku,” katanya.

Mengapa Perdoden tidak terdengar lagi gaungnya? Apakah lantaran jumlah dokar kian menciut dan anggotanya perlahan-lahan mulai beralih pekerjaan? Atau karena dokar kian terjepit di antara kepungan kendaraan-kendaraan pribadi lebih canggih?

Kalau dulu dokar-dokar di Denpasar di bawah naungan Perdoden, kini ketika Perdoden tidak ada, apakah kusir-kusir dokar yang masih bertahan, akan menyerah?

Menyusut
Nengah Purna, hampir 37 tahun menjadi kusir dokar sejak tahun 1963, masih ingin tetap bertahan meski sesepi apa pun penumpang.

Tiap hari dari pukul 13.00 hingga 18.00 wita, Nengah Purna mangkal di depan Pasar Badung, dekat pura. “Ya kalau tidak ada halangan, seperti upacara adat atau apa, saya usahakan untuk narik,” ujarnya.

Meski jumlah uang yang dibawa pulang hanya sekitar Rp 10.000 hingga Rp 30.000,00 dan kala-kala tertentu bisa berkali lipat dari itu, Nengah Purna tidak menuntut banyak. Terlebih terlampau mengharap uluran tangan pemerintah, menuntut ini itu.

Nengah Purna usaha yang dilakukan pemerintah, terlebih menjadikan dokar sebagai salah satu komponen yang mendukung wisata kota Denpasar. “Ya, pas ulang tahun kota Denpasar dokar-dokarnya dihias, pawai keliling kota”, cerita Nengah Purna.

“Wisatawan kadang ada saja yang naik dokar. Tapi itu sudah jarang sekarang,” jelasnya. Lanjutnya lagi, turis-turis yang datang dan hendak berkeliling berwisata di Kota Denpasar dengan dokar kebanyakan turis-turis Jepang sedangkan turis-turis Eropa dan mancanegara lainnya dinilai jumlah kedatangannya mulai menyusut terlebih pasca bom.

Nengah Purna dan beberapa kusir dokar yang masih bertahan di sejumlah titik di kota Denpasar semisal di dekat area Pasar Badung, berharap semoga dokar tetap diminati, yang terpenting adalah dilestarikan agar tidak punah. Dengan jumlah dokar yang masih tersisa sedikit, semoga upaya-upaya pelestarian tak surut digalakkan. [b]?

Foto diambil dari blog I Gusti Ag Md Yogiswara.

Tags: DenpasarDokarSosial
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Astarini Ditha

Astarini Ditha

Related Posts

Kembalikan Sanur yang Dulu

Kembalikan Sanur yang Dulu

24 July 2024

Mau ke Mana Bali?

11 July 2024
Tarif Parkir di Denpasar Naik, Apakah Pelayanannya Asyik?

Tarif Parkir di Denpasar Naik, Apakah Pelayanannya Asyik?

30 May 2024
Ketika Mall Mengubah Tata Kota

Ketika Mall Mengubah Tata Kota

15 May 2024
Napak Tilas Konflik Tanah Desa Adat Bugbug

Napak Tilas Konflik Tanah Desa Adat Bugbug

23 October 2023
TPA Suwung yang Dibalut Asap: The Aftermath

TPA Suwung yang Dibalut Asap: The Aftermath

19 October 2023
Next Post
Hari Bumi: Tradisi dan Masa Depan Bali

Hari Bumi: Tradisi dan Masa Depan Bali

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

matan AI

Intelektual Blangko

11 May 2025
Merawat Kreativitas dan Kebebasan Berpikir Anak Muda Melalui Muruk dan Nutur

Merawat Kreativitas dan Kebebasan Berpikir Anak Muda Melalui Muruk dan Nutur

10 May 2025
Jangan Panik, Lakukan Ini Ketika Terjadi Pemadaman Listrik

Jangan Panik, Lakukan Ini Ketika Terjadi Pemadaman Listrik

9 May 2025
KB Krama Bali Bebankan Perempuan Secara Fisik dan Mental

KB Krama Bali Bebankan Perempuan Secara Fisik dan Mental

9 May 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia