Dikirim Komunitas Dua Sahaja
Pertemuan Affandi dengan Pulau Bali serta pengaruhnya terhadap pencapaian seni lukisnya, akan didiskusikan Minggu, 19 Oktober 2008 di Neka Art Museum, mulai pukul 14.00. Tampil sebagai pembicara dalam kesempatan itu adalah pengamat budaya dan kritikus seni rupa DR. Jean Couteau serta Eddy Soetriyono, yang juga kurator sekaligus redaksi Majalah C-Art.
Dialog budaya yang juga bagian dari acara Ubud Writers and Readers Festival ini akan diawali sambutan pengantar oleh pemilik Neka Art Museum, Pande Sutedja Neka, yang memiliki hubungan pribadi sangat akrab dengan maestro Affandi yang ulang tahun keseratusnya belum lama ini dilaksanakan, juga di tempat yang sama. Sebagai salah seorang pelopor seni rupa Indonesia yang karya-karyanya diakui dunia, Affandi terbukti berulang kali mengunjungi Bali dan itu tercermin dalam berbagai periode karyanya yang menghadirkan ikon-ikon berlatar kultur Bali seperti gambar perahu, pantai, tajen (sabungan ayam), barong, serta obyek lainnya.
Menurut Jean Couteau, pertemuan Affandi sebelum dan sesudah kemerdekaan ternyata memperngaruhi proses berkesenian serta pertumbuhan kepribadiannya ke arah yang lebih kreatif. Lebih jauh lagi, Affandi justru mengkonstruksi ke-Indonesia-an dalam dirinya melalui serangkaian pertemuannya dengan Bali dan juga pergaulan internasional berikutnya.
Sementara itu, Eddy Soetriyono akan menelisik pencapaian Affandi melalui hubungan pelukis ini dengan penyair pelopor angkatan 1945, Chairil Anwar. Lewat sajak-sajak yang bernuansa penuh erotisme, Eddy Soetriyono menemukan kesamaan cara pandang antara Chairil dan Affandi, terutama mengenai sikap dan penghormatannya terhadap wanita dan perempuan.
Diskusi ini digagas berdasarkan kajian yang lebih menyeluruh tentang Affandi yang kemudian dituangkan melalui buku bertajuk Affandi, terdiri dari tiga jilid dengan 918 halaman, yang merangkum sekian telaah pakar-pakar seni rupa dari dalam dan luar negeri, semisal Jim Supangkat, Bambang Bujono, Eddy Soetriyono, Astri Wright, Helena Spanjaard, dan termasuk Jean Couteau. Acara ini dimoderatori oleh Warih Wisatsana, dan terselenggara berkat kerjasama Ubud Writers and Readers Festival, Neka Art Museum, Majalah C-Art, serta Komunitas Sahaja.
Hari sebelumnya, Sabtu (18/10/08) juga diadakan peluncuran buku Sompret and The Dog, karya I Wayan Sadha serta Bali Today II karya Jean Couteau. Acara ini dimulai pukul 18.30 di Dragonfly Kitchen and Bar, jalan Dewi Sita, Ubud. [b]