Teks dan foto Bentara Budaya Bali
Mengawali September, Bentara Budaya Bali menggelar sebuah pameran seni rupa dengan tajuk Homoludens 4. Pameran akan dibuka pada Senin, 9 September 2013, pukul 18.30 WITA di Jl. Bypass Prof. Ida Bagus Mantra 88A, Ketewel, Gianyar.
Pameran ini menghadirkan berbagai karya terkini sebagai respon atas tema besar ‘Bermain Dalam Pandangan Perupa’.
Pemilihan tema tercermin dalam kerangka pameran yang mengacu pada konsep bahwa manusia adalah mahluk bermain. Hal ini pula yang dilakoni para perupa, dengan memainkan estetika, artistika bentuk dan warna dalam kanvas, kertas, kayu, maupun media lainnya.
Selain memberi respon kreatif atas tema, eksebisi ini diniatkan pula untuk membuka ruang baca-tafsir atas karya-karya mutakhir perupa peserta pameran ini sehingga memungkinkan pemirsa memahami perkembangan estetika dan pencapaian artistika sang perupa. “Kami ingin pula menghasilkan pengetahuan melalui penerbitan buku yang berisi refleksi kurator dan pembacaan sejumlah penulis tamu atas proses kreatif serta capaian karya-karya mereka dalam pameran ini sehingga memungkinkan pemirsa mengetahui mutu artistik dan cita-rasa estetik mereka,” jelas Juwitta K. Lasut, staf Bentara Budaya Bali.
Digagas oleh Emmitan CA Gallery, pameran yang persiapannya memakan waktu cukup lama ini akan menyuguhkan karya-karya dari seniman mumpuni dengan latar, gaya, dan umur yang beraneka. Seniman-seniman tersebut berkarya di berbagai daerah di Indonesia, seperti Yogyakarta, Bali, Jakarta, Bandung, Surabaya dan Malang-Batu.
Seniman-seniman yang terlibat antara lain Aan Arief Rahmanto, Aditya Novali, Agung Tato, Agus Cahaya, Agus Suwage, Agus Triyanto Br, Akiq Aw, Andy Dewantoro, Arie Diyanto, Ayu Arista Murti, Benny Wicaksono, Bob “Sick” Yudhita, Chusin Setiadikara, Dadang Rukmana, Dewa Ngakan Made Ardana, Dipo Andy, Edo Pillu, Edo Pop, Edwin Rahardjo, Entang Wiharso, Erik Pauhrizi, Erika Ernawan, Erizal AS, Farhan Siki, Francy Vidriani, Gusmen H, Hedi Haryanto, Heri Dono, I Made Djirna, I Wayan Suja, Ibrahim, Isa Perkasa, Joko Pramono, Joni Ramlan, Julnaidi Ms, Kun Adnyana, Made Wiguna Valasara, Mangu Putra, Melati Suryodarmo, Mella Jaarsma, Neneng S Ferrier, Nia Gautama, Re Hartanto, Rocka Radipa, S Dwi Stya Acong, Soni Irawan, Syah Fadil, Teguh Ostenrik, Wahyu Gunawan, Wen Zeang, Wimo Ambala Bayang, X Go Warhol, dan Yogie A. Ginanjar.
“Sebagai mahluk yang bermain, para perupa yang telah teruji kepiawaian teknisnya ini, serta terbilang unggul secara estetik, diharapkan mampu melampaui capaiannya selama ini, justru karena diberikan kebebasan untuk kembali ‘menjadi anak-anak’, penuh kespontanan imajinasi, serta kebebasan penciptaan,“ ungkap Putu Aryastawa, penata acara BBB.
Dikuratori oleh Wahyudin, pameran akan berlangsung hingga 24 September 2013, mulai pukul 10.00 – 18.00 WITA. Tak hanya itu, untuk memaknai kegiatan seni ini, akan diadakan pula serangkaian diskusi seni rupa yang beranjak dari tema utama ‘Homoludens’. [b]