Gayung bersambut. Ada kelompok muda di Desa Pedawa, Buleleng yang memiliki perhatian pada kelestarian sumber air. Mereka kerap menghijaukan lahan, namun terkendala komitmen pemilik lahan untuk keberlanjutan perawatannya. Seorang wirausaha perawatan tubuh dari bahan organik, Be Essential, memberikan dukungan awal untuk memastikan program ini berjalan dalam sebuah inisiatif bertajuk Asuh Kayuan, artinya merawat sumber air.
Inilah prosesnya.
Pendiri Be Essential: Ade Irma Amelia
Awal mula program ini dimulai?
Program ini baru dimulai di akhir tahun 2023, sekitar bulan November. Dalam jangka waktu kurang dari dua bulan, Kelompok Kayoman dengan sigap mensosialisasikan gagasan Asuh Kayuan kepada para pemilik lahan tempat sumber-sumber mata air berada. Per Desember 2023, sudah ada lima titik mata air yang diadopsi oleh kelompok Kayoman dan CV. Tata Wana Tirta.
Siapa saja yg terlibat?
CV. Tata Wana Tirta adalah perusahaan skincare yang mengusung brand Be Essential. Awal pertemuan pendiri Be Essential dengan Kelompok Kayoman adalah ketika perhelatan Jambore Masyarakat Adat International berlangsung pada pertengahan tahun 2023. Berawal dari pertemuan itu kemudian berkembang berbagai macam diskusi seputar air dan ritual pelestarian air di masyarakat adat Pedawa, serta berbagai kendala yang dihadapi kelompok Kayoman dalam menjalankan misi pelestarian sumber mata air. Diskusi tersebut kemudian melahirkan satu gagasan bersama, yaitu Asuh Kayuan. Hal ini merupakan terobosan baru yang dilakukan Kelompok Kayoman dan masyarakat pemilik lahan, melibatkan pihak ketiga.
Skemanya bagaimana?
Pemilik lahan akan mendapatkan pengakuan dan penghargaan, yang diberikan oleh Kelompok Kayoman dan pihak ketiga, yang memiliki kepedulian yang sama akan upaya upaya pelestarian sumber mata air. Hal yang paling utama dilakukan oleh Kelompok Kayoman adalah mempelajari dan menciptakan pengetahuan yang setara tentang pentingnya pelestarian sumber mata air dan infrastruktur ekologis yang terkait dengannya.
Insentif secara materi diberikan melalui penggalangan dana yang didapat dari pihak ketiga. Sebagai proyek awal, CV. Tata Wana Tirta bersedia memelopori langkah menjadi orang tua asuh untuk beberapa titik mata air, dan sesuai dengan diskusi yang disepakati, menerima komitmen untuk menjadi orang tua asuh minimal selama lima tahun. Untuk besaran insentif kepada pemilik lahan nominalnya dapat beragam dan ditentukan secara internal oleh Kelompok Kayoman dan pemilik lahan. Sedangkan pihak ketiga, kemudian akan menyatakan kesanggupan komitmennya. Insentif ini diberikan setahun sekali kepada pemilik lahan, selama masa kesepekatan berlangsung.
Kapan dimulai?
Langkah awal program Asuh Kayuan dimulai efektif per Desember 2023 dan akan berlangsung selama 5 tahun hingga tahun 2028. Setelah masa komitmen berakhir, nota kesepakatan dapat diperpanjang, bahkan jika kepemilikan lahan sudah berganti, sepanjang pemilik lahan tetap berkomitmen untuk menjaga sumber mata air dan infrastruktur ekologis sekitarnya, akan tetap menerima insentif yang disalurkan oleh Kelompok Kayoman.
Bagaimana prospeknya?
Harapan terbesar dari adanya program Asuh Kayuan ini adalah adanya kesetaraan pengetahuan dan pemahaman akan pentingnya upaya pelestarian sumber mata air. Program Asuh Kayuan merupakan pemantik bagi masyarakat sekitar desa Pedawa maupun masyarakat luas, bahwa tanpa menjaga sumber air, tidak akan ada ritual yang dapat dijalankan, apalagi kegiatan bisnis lainnya. Dari program Asuh Kayuan ini, kami berharap prospek ke depannya insentif tidak lagi dibutuhkan karena telah tercipta kesadaran kolektif terhadap hal hal signifikan, terutama tentang sumber air. Tidak menutup kemungkinan program Asuh Kayuan membuka kesempatan pada individu atau pihak ketiga lainnya yang peduli akan kelestarian air, untuk ikut serta dalam upaya pelestarian sumber air bersama Kelompok Kayoman.
Ketua Kayoman Pedawa: Putu Yuli Supriyandana
Salah satu terobosan yang dilakukan kelompok Kayoman Pedawa adalah gerakan Asuh Kayuan (mengasuh sumber air) berkolaborasi dengan pihak ketiga yaitu CV Tata Wana Tirta (Be Essential) dalam hal ini sebagai pihak pendukung.
Sebagaimana diketahui Kayoman Pedawa sangat konsen terhadap keberadaan sumber sumber mata air. Hal ini disambut baik oleh pihak CV Tata Wana Tirta sebagai orang tua asuh. Kegiatan ini tentu akan berdampak positif pada proses konservasi yang selanjutnya melibatkan masyarakat secara langsung yaitu pemilik lahan yang memiliki sumber mata air di lahannya.
Kegiatan Asuh Kayuan ini bertujuan penyelamatan sumber-sumber air yang menggunakan sistem 3P yakni perawatan, pemeliharaan, dan penghijauan di sekitar sumber air. Pihak CV sebagai orang tua asuh dan sebagai pihak ketiga memberikan dukungan kepada pihak Kayoman agar tetap melakukan pendampingan kepada masyarakat pemilik lahan. Dalam hal ini pihak Kayoman diharapkan melakukan pendataan, monitoring, dan evaluasi kepada sumber-sumber air yang menjadi anak asuh.
Untuk tahun 2023, ada 5 kayuan sebagai pilot project awal kegiatan asuh kayuan tersebut, dan program ini berlangsung selama 5 tahun ke depan. Adapun 5 kayuan (sumber air) yaitu Selundingan di lahan Ketut Ribut, Muncus di lahan milik Ketut Parta, Penyungan di lahan milik Wayan Pasol, Sabih di lahan milik Wayan Dolat, dan Mumbul di lahan milik Wayan Peraya.
Asuh Kayuan ini akan memberikan pengetahuan kepada masyarakat bahwa pentingnya menjaga hulu. Kayuan akan bisa lestari jika tetap memelihara kayu atau tumbuhan yang mampu menyerap dan menyimpan debit air untuk kelangsungan dari sumber air tersebut. Dampaknya tentu akan terus bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
Isi kesepakatan
Kelompok Kayoman Pedawa dan pemilik lahan setuju untuk bekerja sama untuk menjaga dan melestarikan sumber mata air yang terletak di lahan milik Wayan Praya (contoh salah satu pemilik lahan). Jika di perlukan, menanam pohon Aren, pohon jenis Ficus atau pohon jenis lainnya yang penting bagi pelestarian sumber-sumber air. Untuk mencapai tujuan dari kerjasama ini, masing-masing pihak mempunyai peran dan tanggung jawab sebagai berikut:
Kayoman Pedawa bertanggung jawab untuk melakukan pembinaan dan pengawasan pertumbuhan tanaman pohon Aren dan pohon lain yang terkait dengan konservasi sumber mata air yang terdapat di sumber mata air selama masa perjanjian ini berlangsung. Serta bertanggung jawab untuk menyelesaikan segala permasalahan sosial yang mungkin timbul untuk kelancaran kerjasama ini.
Akan melakukan survei lapangan secara berkala untuk mengecek pertumbuhan dan perkembangan pohon Aren dan pohon lain yang terkait dengan konservasi sumber kata air yang ditanam di sekitar sumber mata air. Membantu menyalurkan pembiayaan dari CV Tata Wana Tirta
Pemilik lahan akan memberikan data yang akurat soal kepemilikan lahan dan akan selalu memberikan akses masuk ke tanah/kebun kepemilikannya kepada Kelompok Pedawa dan atau relasi yang terkait. Bertanggung jawab dalam penanaman dan perawatan pohon Aren dan pohon lainnya yang terkait dengan konservasi sumber mata air. Apabila Pemilik Lahan menjual lahan kepada pihak ketiga selama masa perjanjian berlangsung maka perjanjian dan pembayaran akan terus berlanjut dengan pihak ketiga dengan perjanjian baru.
Sanksi dan Biaya Hukum, apabila ada penebangan pohon Aren dan pohon lain yang terkait dengan konservasi sumber mata air secara sengaja sebelum masa kerja sama berakhir, pemilik Lahan sanggup dan bersedia membayarkan kembali semua uang yang telah dibayarkan, kepada Kelompok Kayoman Pedawa.