Teks dan Foto Luh Putu Putri Mariani
Tidaklah berdosa jika seorang programmer menulis puisi.
Hakikat puisi sebagai salah satu upaya memperhalus budi kiranya tidak terlalu mengada–ngada. Menulis puisi memerlukan perenungan mendalam akan sebuah kejadian, menyarikannya, kemudian menuliskan setelah tentu ada proses editing yang mumpuni dari para penulis tersebut.
Saat ini menulis puisi mungkin masih menjadi momok seram bagi sebagian kalangan masyarakat. Bahwa menulis puisi hanya mampu dilakukan para sastrawan yang sudah punya kemapanan luar biasa.
Impian agar masyarakat umum juga memiliki kesempatan untuk meluangkan waktu menulis karya sastra sesungguhnya adalah impian beberapa tokoh sastra. Salah satu tokoh tersebut adalah Umbu Landu Paranggi, seorang penjaga gawang kesusastraan di Bali yang telah banyak melahirkan begitu banyak nama besar di skala nasional maupun international.
Umbu Landu Paranggi yang dalam tiga dekade ini menjaga denyut sastra puisi di koran Bali Post ini sangat memimpikan bahwa setiap orang dapat menulis sastra, bahwa tidak harus menjadi penyair untuk dapat menulis puisi. Bahwa ibu–ibu di dapur, para tukang asongan, penjaga sekolah, hansip bank swasta maupun para penjaga billiard, atau siapa saja mampu fasih menulis puisi, dan menjadikan sastra sebagai ruang kreatif.
Sekali lagi dalam proses memperhalus budi dan kepekaan. Impian bahwa menulis karya sastra adalah memasyarakat. Impian bahwa menulis puisi tidak perlu pergi ke bulan. Sehingga puisi mampu memberikan begitu banyak manfaat akan nilai-nilai kebenaran dalam kehidupan.
Karena, pada hakekatnya, puisi memberi nilai–nilai pengajaran yang dapat memberikan upaya pencerahan selain memiliki unsur keindahan.
Kumpulan puisi, ‘Ini Puisi Programmer’ ini mungkin bisa menjadi salah satu jawaban atas impian para pesastra tersebut dalam memasyarakatkan puisi. Bahwa para programmer juga mampu menulis sastra. Buku inilah buktinya.
Sebuah upaya yang layak diapresiasi dan patut dibina dan diberi dukungan oleh beberapa instansi terkait, semisal Balai Bahasa. Buku Ini Puisi Programmer yang diterbitkan oleh Niswaka Publisher ini menampilkan karya–karya dengan kekayaan varian tema dalam kehidupan ini, baik tema sosial, percintaan, kematian dan lain-lain.
Ketujuh jiwa yang terangkum dalam satu wadah ini serasa ingin saling menyediakan bahu untuk sama-sama menyuarakan bahwa jalur sastra yang mereka pilih tidaklah salah. Bahwa tidak berdosa jika seorang programmer menulis puisi kemudian mengumpulkannya dan menerbitkannya dalam sebuah buku puisi.
Biografi Singkat Penulis:
Alfonso de Caprio (Muhammad Nur Alfan Hamdani)
Menghabiskan hari-harinya bekerja dan kuliah. Lahir di Malang, 3 Maret 1987. Merantau ke Bali untuk mandiri. Dan sekarang masih seperti biasa, pagi bekerja dan malam kuliah. Melepas lelah dan penat dengan puisi untuk melampiaskan isi hati.
FB: Alfonso de Caprio
Email: alfanalfonso@yahoo.com
Dewi Yanti
Lahir di Magelang, 11 Agustus 1988. Ini adalah buku pertamanya. Dan saat ini masih menempuh pendidikan S1 di STIKOM Bali mengambil jurusan Sistem Komputer. Saat ini hanya fokus dengan skripsinya dan menekuni hobinya menulis puisi.
FB: facebook.com/dewiki
Email: dewi_sofyan90@yahoo.com
Gayung Patah (Ni Made Wangi Suryati)
Lahir di Denpasar, 6 Mei 1991. Kini masih menempuh pendidikan S1 jurusan Sistem Komputer di STIKOM Bali. Lama berkecimpung di Lembaga Sosial Masyarakat membuatnya hobi menulis dan sudah ditekuni dari Sekolah Menengah Atas, dan beberapa karyanya telah terbit di beberapa media elektronik.
FB: Gayung Patah Paracute
Email: wangi.suryati@yahoo.com
Blog: gayungpatah.wordpress.com
Ipunk Vizard (Syaiful Rahman)
Adalah seorang programmer. Lahir di Denpasar, 6 Januari 1992. Memulai karirnya dengan merilis sebuah software berbasis security yang bernama “Sven7 Antivirus” pada pertengahan 2010. Saat ini, masih menempuh pendidikan di STIKOM Bali pada jurusan Sistem Komputer.
FB: facebook.com/syaiful.rahman
Email: midnight_commander@yahoo.com
Blog: sven7av.wordpress.com
Niswa Ma’rifah Djupri (Niswatul Ma’rifah)
Lahir di Jombang, 19 Oktober 1989. Beberapa karyanya pernah dimuat di beberapa media cetak. Pernah mengisi beberapa pelatihan kepenulisan. Menulis kumpulan cerpen secara indie berjudul “Sungkawa” bersama Putri Mariani (Januari 2010). Pernah menjabat sebagai pemimpin redaksi majalah Madani, pengurus Forum Lingkar Pena (FLP) wilayah Bali, dan sekarang menjabat sebagai ketua FLP cabang Denpasar. Selain itu dia adalah pendiri dan pengasuh penerbit indie Niswaka Publisher.
FB: facebook.com/md.niswa
Email: md.niswa@yahoo.com
Putri Mariani (Luh Putu Putri Mariani)
Adalah seorang penulis dan karyawan swasta. Lahir di Manikliyu, 6 Februari 1989. Kini (2011) masih menempuh pendidikan strata satu jurusan Sistem Komputer di STIKOM Bali dan bekerja sebagai Administrasi di konsultan kontraktor. Buku indie pertama yaitu kumpulan cerpen yang ditulis bersama Niswa Ma’rifah Djupri, berjudul “Sungkawa”, terbit pada Januari 2010.
FB: Putri Mariani
Email: yulhi_putri@yahoo.co.id
Roni Si Otong (Muhammad Suhroni)
Adalah seorang pemuda multi talenta. Kemampuannya menulis, membuat program, dan memasak sudah tidak diragukan lagi. Dia juga seorang owner dari sebuah perusahaan travel kecil yang ada di Bali. Lahir di Jakarta, 5 Mei 1990. Saat ini (2011) masih kuliah S1 jurusan Sistem Komputer.
FB: Otong Si GatotKoco
Email: roni_otong@ymail.com
Judul: Ini Puisi Programmer
Genre: Antologi Puisi
Penerbit oleh: Niswaka Publisher
ISBN (Index Serial Book Number): 978-602-98965-1-0
Penulis:
– Alfonso De Caprio
– Dewi Yanti
– Gayung Patah
– Ipunk Vizard
– Niswa Ma’rifah Djupri
– Putri Mariani
– Roni Si Otong
Pengantar: Moch Satrio Welang
Tata Bahasa: Gayung Patah
Sunting: Niswa Ma’rifah Djupri
Tata Letak: Niswa Ma’rifah Djupri
Desain Sampul: Ipunk Vizard
Ukuran: 13,5 cm X 13,5 cm
Tebal: xiv + 132 halaman
Terbit: 2 Mei 2011
Harga: Rp 32.000,-