• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Friday, July 11, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Anak Muda Bicara Kota Denpasar Direspon SKPD Pemkot

Redaksi BaleBengong by Redaksi BaleBengong
26 June 2024
in Kabar Baru, Pelayanan Publik
0 0
0

Peran orang muda dalam tata kelola perkotaan sangat penting, baik untuk memastikan perspektif dan prioritas mereka sebagai warga kota diperhitungkan dalam perencanaan dan pembangunan di kota, serta untuk mendorong keterlibatan mereka sebagai calon pemimpin masa depan. Namun, dalam banyak konteks, orang muda seringkali terabaikan dan belum banyak terlibat dalam pengambilan keputusan di ruang-ruang formal kota.

Seringkali orang muda memilih untuk melakukan upaya independen, atau melakukan pendekatan berbeda dari pemerintah, salah satunya melalui platform digital. Upaya dan inisiatif kaum muda tersebut dapat berperan penting dalam mendorong ide, gagasan, dan inovasi baru di isu pembangunan kota, sehingga diperlukan adanya proses tata kelola perkotaan yang lebih inklusif dan kolaboratif antara orang muda dengan pemerintah lokal.

Kota Kita berkolaborasi dengan BaleBengong, media jurnalisme warga membuat ruang bagi anak muda mencurahkan masalah dan gagasannya tentang Kota Denpasar pada acara Seken Nak Kodya? Anak Muda Bicara Kota pada Jumat, 21 Juni 2024 sore sampai malam di Youth Park Taman Kota Denpasar.

Ini adalah bagian dari riset University College London (UCL) bersama Kota Kita (Indonesia) dan CatalyticAction (Lebanon) melalui penelitian ‘Co-producing Digital Platforms for Youth Inclusive Urban Governance (YUP)’, bertujuan untuk memahami peran orang muda dalam perencanaan dan tata kelola pembangunan kota melalui studi kasus di dua kota Indonesia: Solo dan Denpasar.

Penelitian ini berupaya mengeksplorasi bagaimana pemuda dapat berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk mengatasi isu-isu perkotaan yang penting bagi mereka dengan memanfaatkan platform digital. Untuk itu, ada 5 perwakilan komunitas anak muda Denpasar yang menyampaikan masalah serta solusinya. Mereka adalah Tim Peliput AJW 2024: Putri Santiadi, Lily Darmayanti, Putri Indrawati yang memetakan kawasan trotoar yang dialihfungsikan sebagai parkir motor di kawasan heritage Gajah Mada beserta kemacetannya. Mereka minta Pemkot melakukan penertiban serta sanksi karena ini kawasan cagar budaya serta membuat pos pengawasan.

Teja Wijaya menyampaikan pemetaan minimnya ruang publik terutama bermain anak karena Denpasar hanya punya 10 taman, kecuali di Denpasar Barat. Padahal di kota lain seperti Surabaya, kota makin memperbanyak taman. Akibatnya anak-anak sering dimarahi saat main layangan atau bersepeda karena dilakukan di jalan.

Berikutnya ada komunitas Membumi dari Surya Manika Sari, warga Binoh, desa yang dulunya sentra gerabah. Ia mengaktifkan teba untuk menyokong produksi gerabah dari tanah sehingga teba tak kotor untuk tempat sampah.

Ada juga Kisara PKBI Bali yakni Pradnyawidari, Sri Saraswati, dan Yuliantari yang menyampaikan tiga isu yakni maraknya geng motor, pelecehan seksual di ruang publik, dan minimnya penegakan kawasan tanpa rokok.

Sedangkan Komunitas Kota Masa Depan diwakili Ardhinata Wibawa menyampaikan perubahan tata ruang kota Denpasar yang menyebabkan kemacetan dan berharap anak muda bisa dilibatkan dalam perancangan kota.

Masalah dan solusi ini ditanggapi komunitas Teman Sayur, diwakili Kristina Komala yang merintis kebun kota sebagai tambahan kawasan terbuka hijau kota, Yayasan Kota Kita oleh Vanesha Manuturi, Kadis Pariwisata Ni Luh Putu Riyastiti, dan Kadis Kominfo dan Statistik Kota Denpasar Alit Adhi Mertha. Hadir juga sejumlah SKPD lain seperti DLHK, Dinas Perhubungan, dan lainnya.

Vanessa Manuturi dari Kota Kita mengatakan bicara kota membahas keseharian, jadi bukan urusan perancang teknis seperti arsitek saja. Menurutnya forum kolaborasi penting, bentuk forum harus dibahas bersama komunitas untuk konsensus bersama. “Kota dan urbanisasi perubahannya sangat cepat. RPJMD sebentar lagi, bagaimana memastikan suara warga yang akan memanfaatkan ruang itu ikut berpartisipasi. Misalnya taman kota didesain bersama, warga akan senang merawat,” urainya.

Kadis Kominfos Alit Adhi Mertha menyatakan dibangunnya Youth Park karena pengaduan masyarakat, sebelum pandemi. Menurutnya Pemkot sudah bergerak, namun banyak yang dilakukan informasinya tidak sampai ke warga. “Ada 4 pilar tata kota yaitu regulasi, infrastruktur fisik dan teknologi, sosial, peningkatan SDM, dan monev,” jelasnya.

Ia merespon ajakan kolaborasi karena penting. Sementara untuk penanganan pengaduan warga, dari UPT Pro Denpasar diketahui ada total pengaduan 1800an pada 2023, 663 pada 2024. Sampai 20 Juni, kanal pengaduan yang menerima terbanyak adalah mobile apps yakni 47% dan website 21%. Ia memastikan ada prosedur pengaduan dan hasil perbaikan disampaikan ke pelapor.

Sementara itu anak muda yang hadir langsung menyampaikan berbagai keluhan yang ditanggapi langsung oleh SKPD. Misalnya Rian, mahasiswa dari Denpasar yang kini kuliah di Bandung menyebut Kota Denpasar harusnya siap sebagai kota pendidikan dengan menambah fasilitas seperti public space bagi siswa dan mahasiswa. Seperti yang digalakkan di Kota Bandung.

Dani mempertanyakan refill station air gratis untuk mengurangi sampah plastik dengan refill air. Selain itu perlu monitoring dan evaluasi implementasi pelarangan sampah plastik.

Ketut Adi Wiguna, Kabid pengelolaan sampah dan B3 Dinas Lingkungan Hidup Denpasarr mengakui sampah belum bisa ditangani dengan baik, tak hanya Denpasar juga Indonesia. Ia tidak setuju Denpasar disebut no 4 terkotor, karena sampah terbanyak di pantai dan sungai. Ada 50 petugas membersihkan pantai tiap hari Jumat. Memulai dari hulu dan hilir. “Mestinya tiap TPA ada teknologi sehingga sampah tidak menggunung karena open dumping ditumpuk sampai 35 meter,” katanya. Ia menyampaikan mulai 1 Oktober 2024 warga harus memilah dengan jadwal pengangkutan terpisah organik dan anorganik. Ia berharap pertemuan seperti ini berlangsung tiap 3 bulan.

Terkait kemacetan di kota, perwakilan Dishub Denpasar mengatakan pertumbuhan kendaraan tinggi tapi tidak bisa dilakukan pembatasan. Namun kendaraan nopol luar akan ditangani. “Kawasan Gajah Mada kami programkan penertiban,” sebutnya. Sedangkan untuk angkutan umum, ada Program Sibuset untuk angkut anak sekolah tapi ada keterbatasan. Trans Metro belum dimanfaatkan warga maksimal padahal fasilitas bagus tapi ada sejumlah kendala seperti jalan kecil yang menyulitkan.

Tags: anak muda dan kotakota kitapemkot denpasarTata KotaYUP
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Redaksi BaleBengong

Redaksi BaleBengong

Menerima semua informasi tentang Bali. Teks, foto, video, atau apa saja yang bisa dibagi kepada warga. Untuk berkirim informasi silakan email ke kabar@balebengong.id

Related Posts

Penataan Sungai di Kabupaten Badung? Cenik Gae To..

Penataan Sungai di Kabupaten Badung? Cenik Gae To..

26 July 2018
Mau Dibawa ke Mana Tata Kota Denpasar?

Mau Dibawa ke Mana Tata Kota Denpasar?

30 April 2017
Memanfaatkan Setra sebagai Taman Kota

Memanfaatkan Setra sebagai Taman Kota

20 September 2014
Dalam Data pun Mereka Tak Ada

Rusun, Solusi Pemukiman Kumuh Denpasar

2 December 2013
Ngurus Baliho Saja Tak Bisa, Apalagi Bali

Bali Menuju Pulau Sejuta Baliho

22 October 2013
Lomba Esai Tata Kota untuk Warga

Lomba Esai Tata Kota untuk Warga

20 October 2010
Next Post
Teater Amor: Bersuara Lewat Drama Realis

Teater Amor: Bersuara Lewat Drama Realis

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

BYURR! Kekacauan Baru di Skena Hardcore Bali

BYURR! Kekacauan Baru di Skena Hardcore Bali

10 July 2025
Diskusi dan Konser Hari HAM “Semakin Dibungkam Semakin Melawan”

Konser Bukan Cuma Menyanyi dan Bergembira, namun Juga Masalah Kenyamanan dan Keamanan

9 July 2025
Bandara Baru di Bali Utara: Gajah Putih dalam Bayang Pembangunan yang Salah Arah

Bandara Baru di Bali Utara: Gajah Putih dalam Bayang Pembangunan yang Salah Arah

9 July 2025
TAKSU Reuse di AJW 2025: Solusi Cerdas Kurangi Sampah Plastik Sekali Pakai

TAKSU Reuse di AJW 2025: Solusi Cerdas Kurangi Sampah Plastik Sekali Pakai

8 July 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia