Tiga fotografer muda menghadirkan potret Jakarta.
Mereka membingkai Jakarta dengan segala hiruk pikuk maupun esensi di baliknya yang terkadang tidak disadari publik. Karya mereka akan dipamerkan di Bali.
Ketiga fotografer tersebut adalah Nicholal Hilman, Raditya Santoso dan William Tan. Mereka membingkai Jakarta melalui serangkaian foto bertajuk “Moeka Djakarta”, yang akan dipamerkan di Bentara Budaya Bali pada 3-11 Agustus 2014.
Pameran akan diresmikan pada Minggu besok oleh fotografer mumpuni Deniek G. Sukarya.
Moeka Djakarta menghadirkan eksposisi fotografi tentang kota Jakarta masa lalu dan masa kini. Foto-foto yang dipamerkan menggambarkan kehidupan sehari-hari penduduk kota ini. Dari daerah kumuh sampai gedung-gedung pencakar langit, dari tempat pembuangan sampah hingga pusat perbelanjaan mewah, bangunan tua peninggalan Belanda hingga arsitektur modern kontemporer.
Serangkaian pameran ini, digelar pula diskusi seputar proses kreatif ketiga fotografer belia tersebut, termasuk refleksi mereka atas kota Jakarta. Diskusi berlangsung pada Selasa pekan depan di Bentara Budaya Bali.
Nicholas Hilman, Nicholas Raditya Santoso, dan William Tan adalah murid dari Sekolah Pelita Harapan. Mereka mempunyai minat dan kecintaan dalam seni fotografi, desain grafis, dan kota mereka, Jakarta.
Melalui karya-karya fotografinya, ketiganya ingin menginspirasi dan memotivasi lebih banyak lagi anak muda Indonesia untuk memperlihatkan keindahan seluruh pelosok Indonesia kepada dunia luar.
Menurut ketiganya, lapis sisi kehidupan masyarakat yang diabadikan dalam Moeka Djakarta itu dihadirkan tanpa dibayangi agenda sosial, apalagi politik.
Moeka Djakarta adalah penggambaran mereka yang sejujurnya atas kota besar yang mereka diami ini.
“Karya-karya fotografi ini mampu menunjukkan kepada kita bahwa ada anak-anak muda berdedikasi, yang ingin membuktikan bahwa seni fotografi tak hanya dimiliki orang dewasa. Hal ini tentu patut kita apresiasi,“ ungkap Putu Aryastawa, Penata Program Bentara Budaya Bali.
Tentang Fotografer
Nicholas Hilman, pernah berpameran di antaranya; “My Mom & I”, Four Seasons Hotel, Jakarta (2012), “Color”, Solo Exhibition at KemChicks, Kemang, Jakarta (2011), “My Son & I”, Ayala Museum, Manila, Philippines (2010), Hadiprana Gallery, Kemang, Jakarta (2007), dll.
Nicholas meraih penghargaan Pelukis Muda Terpilih Sidharta Auctioneer (2011), beasiswa kesenian Sekolah Pelita Harapan (2009), Juara I Sentul Art Competition Sekolah Pelita Harapan (2009), dll.
Raditya Santoso merupakan murid sekolah Pelita Harapan. Memiliki minat dan kecintaan dalam seni fotografi, desain grafis. Bersama Nicholas Hilman dan William Tan menerbitkan buku Moeka Djakarta (2013).
William Tan, meraih “Most Valuable Graphic Designer Member in a Committee Achievement” dari Student Council of Sekolah Pelita Harapan (2013), “Most Appreciated Graphic Designer in a Committee Achievement” dari Student Council of Sekolah Pelita Harapan Lippo Village (2009), “Best Overall in Art Achievement” dari Sekolah Pelita Harapan (2008),dll.
William juga aktif di berbagai kegiatan seni, terutama fotografi dan desain. Berpameran antara lain; “Moeka Djakarta” Exhibition di Hotel Four Seasons Jakarta (2013), “Jakarta Art Teacher and I”, Jakarta (2008), dll. [b]