Ada Perpustakaan Nyaman di Tengah Kota Denpasar

Ketika sedang berada di luar, saya kerap kali mencari coffee shop untuk bekerja. Selain ke coffee shop, rasanya tidak ada pilihan lain, apalagi jika sedang berada di daerah Renon. Namun, terkadang rasanya boros juga jika sering-sering ke coffee shop. Harga per gelas kopi di Renon rata-rata Rp30.000 ke atas, sayang duitnya.

Tiba-tiba saya teringat sewaktu kuliah di Semarang ada perpustakaan umum yang berada di kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah. Berbekal rasa penasaran, saya membuka TikTok dan mencari kata kunci ‘perpustakaan BI di Bali’.

Boom… serasa menemukan harta karun. Beberapa konten yang membahas Perpustakaan Bank Indonesia Provinsi Bali bermunculan. Menonton sekilas, terlihat nyaman.

Momen pun tiba. Ketika sedang berada di daerah Renon, saya memutuskan untuk tidak pergi ke coffee shop, melainkan ke Perpustakaan BI Provinsi Bali. Tiba sekitar pukul 11.00 WITA, satpam tidak memperbolehkan saya masuk karena perpustakaan sudah penuh. “Kalau mau nunggu coba ke sini jam 14.00 WITA, siapa tahu nanti ada yang pergi,” ucap satpam tersebut.

Ternyata perpustakaan tersebut memiliki kuota. Apabila kuota sudah penuh, pengunjung lain tidak boleh masuk. Kecuali kalau mau menunggu hingga jam istirahat selesai. Dengan menghela napas berat saya berbalik. Lama rasanya jika harus menunggu tiga jam.

Di lain hari saya datang lagi, kali ini pukul 13.45 WITA, saat jam istirahat. “Tunggu ya sampai jam 14.00,” ucap satpam. Yes, akhirnya saya bisa mengunjungi Perpustakaan BI. Satpam langsung memeriksa jok motor saya. Sebelum masuk pun tas turut diperiksa.

Memasuki gedung, saya menuju bagian resepsionis di lantai 1 untuk menyerahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan mengisi formulir. Bagi pengunjung yang belum memiliki KTP, bisa menggunakan kartu pelajar atau Kartu Identitas Anak (KIA). Resepsionis di lantai 1 lantas memberikan formulir kertas dan kartu pemustaka (pengguna perpustakaan) kepada saya.

Perpustakaan berada di lantai dua, bisa naik melalui tangga maupun lift. Ketika masuk ke area perpustakaan, pustakawan di resepsionis lantai 2 meminta formulir kertas yang tadi diberikan oleh resepsionis di lantai 1. Tas yang dibawa dimasukkan ke dalam loker yang tersedia di belakang meja pustakawan.

Kursi dan meja yang tersedia tidak terlalu banyak, tapi cukup nyaman untuk bekerja. Ketika saya berkunjung, setidaknya ada 15 orang di dalam perpustakaan. 

Ada beberapa pilihan tempat yang bisa diisi oleh pengunjung, ada tiga ruang kubikel yang bisa diisi empat orang, ada juga kursi-kursi untuk bersantai. Selain itu, ada kids corner bagi pengunjung yang membawa anak dan discussion room yang bisa digunakan untuk diskusi bersama teman. Untuk menggunakan discussion room bisa langsung meminta bantuan pustakawan, tersedia pula LCD dan proyektor di dalam ruangan.

Setiap meja sudah dilengkapi stop kontak tanam, sehingga pengunjung tidak perlu bingung mencari stop kontak untuk mengisi daya. Di pojok ruangan juga terdapat dispenser air mineral yang bisa digunakan sepuasnya. Perpustakaan BI Provinsi Bali juga menyediakan komputer untuk mengakses database online, jurnal online, e-book, dan berita online.

Tak lengkap rasanya berkunjung ke perpustakaan tanpa melihat koleksi bukunya. Perpustakaan ini memiliki lima rak buku yang diisi berbagai macam koleksi buku, mulai dari buku sejarah, buku ilmu hukum, buku ekonomi, hingga buku publikasi Bank Indonesia. Oh iya, jangan lupakan koleksi novel. Meski tidak banyak, ada beberapa novel di perpustakaan ini yang menjadi wishlist saya sejak lama.

Jika sudah puas bekerja dan berkeliling, jangan lupa ambil kertas formulir yang tadi kamu serahkan kepada pustakawan. Formulir tersebut diserahkan kembali ke resepsionis di lantai 1 untuk mengambil kartu identitas. 

Perpustakaan Bank Indonesia Provinsi Bali berlokasi di Jalan Letda Tantular Nomor 4, Dangin Puri Klod, Kecamatan Denpasar, Kota Denpasar. Perpustakaan beroperasi pada hari Senin – Jumat pukul 08.00-18.00 WITA dengan jam istirahat pukul 12.00-14.00 WITA.

Sepulang dari perpustakaan, satu pikiran terlintas di benak saya, andai setiap kota/kabupaten di Bali memiliki satu ruang publik semacam Perpustakaan BI.

sangkarbet legianbet