Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat peristiwa bencana sepanjang Oktober yang didominasi kebakaran saat musim kemarau.
Sepanjang 1-31 Oktober 2023 terjadi 91 kejadian bencana yang tersebar di 9 Kabupaten/Kota. Dampak yang ditimbulkan dari kejadian bencana tersebut antara lain 1 korban luka dan puluhan bangunan rusak.
Terdiri dari 41 rusak berat, 7 rusak sedang, 3 rusak ringan, 1 sarana ibadah, 2 perkantoran, 2 bangunan lainnya dengan 241,83 Ha luas area terbakar.
Estimasi kerugian sekitar Rp3,2 Miliar Rupiah. Jumlah kejadian bulan ini meningkat dibandingkan dengan kejadian bencana di September lalu. “Perhatian lebih serius pada bencana kebakaran hutan dan lahan, terbakarnya TPA Suwung dan TPA Mandung,” sebut Made Rentin dalam siaran pers.
Kebakaran hutan dan lahan meningkat dari bulan sebelumnya di sepanjang Bulan Oktober yaitu 48%. Kejadian kebakaran hutan dan lahan terbanyak di Kabupaten Buleleng (12), disusul Karangasem (11), dan Bangli (10).
Salah satu kawasan yang terbakar adalah hutan. I Made Selamat dalam laporannya ke akun BaleBengong menyebut lereng Gunung Agung beberapa kali terbakar. Salah satu alumni Kelas Jurnalisme Warga di Desa Tulamben, Kecamatan Kubu yang berdampingan dengan Gunung Agung memotret kepulan asap membumbung.
Saat musim panas, kawasan hulu menghadapi risiko kebakaran dan kekeringan. Sebuah situasi yang makin menyusahkan warga yang berada di kawasan penyimpan air hujan.