FLUID merupakan sebuah pameran kolektif yang diselenggarakan oleh Adiwana Bisma, sebuah resor yang baru diluncurkan di Ubud, Bali. Beradaptasi dengan masa pandemi dan memberikan celah kreatif bagi para seniman untuk merespon ruang-ruang yang tidak wajar dan dapat dijadikan sebuah kegiatan seni, Adiwana Bisma mengundang 11 seniman dan komunitas seni untuk mencairkan kembali suasana hangat berkesenian di Bali.
Mengundang seniman dari berbagai gaya dan medium untuk melaksanakan pameran selama satu bulan, FLUID akan dimeriahkan oleh Andre Yoga pelukis yang gemar menuangkan mitologi era modern dalam karya-karyanya, pelukis Ubud yang sering melanglang buana di kancah nasional dan internasional Bagus Ari Maruta, Belanonik seniman mural perempuan kesayangan Bali, seniman grafiti dan mural CUBE, dan seniman kontemporer perempuan yang tengah naik daun Citra Sasmita.
Ada juga desainer kreatif – abstrak Aditia Putra Priono, seniman tato ESP yang khas dengan garis tegasnya dari Seven And Nine Tattoo Studio, musisi dan seniman visual Intan Kirana Sari, seniman yang mengusung rerajahan Bali Kuncir Sathya Viku, SwoofOne dengan karya-karyanya yang menghipnotis, serta warna-warni dari Uncle Joy.
Delapan seniman dari komunitas seni kolektif Rurung Gallery: Brutalmark, Donikdangin, Dwymabim, Kidney, Mutaseight, Nedsone, Pansaka, dan Zolalongor juga turut meramaikan perhelatan acara selama satu bulan ini.
FLUID dalam bahasa Indonesia berarti cairan. Cairan memiliki karakter ketahanan beradaptasi dengan ruangan, cara dan apa pun yang diberikan. Pameran ini adalah representasi dari hal-hal tersebut. Seperti terjebak dalam sebuah kotak dan tidak bisa bertemu dengan orang-orang yang memiliki kesamaan pandangan berpikir, FLUID menantang orang-orang itu dengan menempatkan sebuah wadah yang tidak wajar, sebuah resor dengan keterbatasan-keterbatasan bagi para seniman untuk keluar dari apa yang biasa mereka lakukan.
Pameran ini akan menjadi salah satu bukti bahwa seni juga dapat mencair dan menyegarkan kekeringan di masa yang sulit ini. “Membawa hal yang sangat jauh berbeda dengan apa yang kami lakukan biasanya, ternyata memberikan kami sebuah harapan. Memberikan ruang seperti ini tentu saja penuh tantangan di masa seperti ini, tetapi saya berharap hal ini dapat dilaksanakan secara rutin, saling mendukung antara komunitas seni Bali dan pariwisata khususnya dunia perhotelan ternyata itu sangat mungkin sekali,” ujar I Gusti Ngurah Swijana, General Manager Adiwana Bisma, Ubud. “Sudah saatnya kita merubah konsep pemikiran kita, bahwa dunia hospitality itu tidak kaku, melainkan mampu mencair bersama untuk ke arah baru yang lebih baik bersama komunitas lokal dan seni,” tambahnya.
Bagi 11 seniman yang terlibat dalam pameran ini tentu saja tidak mudah untuk merespon ruang-ruang yang ada di resor ini. Tanpa merusak atau mengubah yang sudah ada, sebelas seniman ini ditantang oleh Adiwana Bisma untuk membuat suasana baru tanpa merusak sesuatu yang sudah ada. “Bagi saya, ini seperti menahan kencing yang menahun, lalu lega karena akhirnya dapat keluar dan minum air segar sebanyak-banyaknya.” Komentar Kuncir Sathya Viku, salah satu seniman yang penuh pro dan kontra bagi masyarakat Bali.
FLUID akan diselenggarakan dari tanggal 28 November–26 Desember 2020. Dengan suasana Ubud yang sejuk, pembukaan pameran ini dibuka pada Sabtu, (28/11/2020) pukul 16:00-21:00 WITA dan dimeriahkan dengan live art oleh Rurung Gallery, serta musik sembari menikmati matahari terbenam dari atap Adiwana Bisma, Ubud. Selama satu bulan FLUID juga akan menghadirkan program-program terkait sebelas seniman yang bergabung dalam pameran ini, mulai dari diskusi karya, workshop, weekend market, hingga tur seni intim bersama seniman.