Tepat dini hari pukul 1.00 WITA, muncul notifikasi Whatsapp. “Cuk!” begitu singkat isi pesan dari Dadang.
“Mas pasti sing ngelah gae, jam mone ng’chat cang.” (Mas pasti tidak punya kerjaan ya, jam segini ng’chat aku.),” balas saya dengan enggan. Tapi kemudian pesan Dadang bersambung, “Check Spotify Dialog Dini Hari, single baru. Info aja sih.”
Saya mengabaikan pesan lanjutannya, langsung membuka Spotify saking bersemangatnya. Di halaman profile Dialog Dini Hari di bagian “Latest Release” ada cover bertuliskan “Sediakala” dengan gambar perahu kecil.
Saya kemudian memutar single “Sediakala” dari Dialog Dini Hari, dan menghela nafas lega. Rindu saya terobati.
Menunggu album baru Dialog Dini Hari, membuat kita menebak-nebak seperti apakah musikalisasi mereka selanjutnya. Sebelum single ini mereka meluncurkan sebuah video Live Session – Sahabatku Jadi Hantu seperti sebuah bocoran kisi-kisi akan musikalisasi mereka yang berikutnya. Akibatnya di intro single Sediakala saya tidak terlalu kaget ada nuansa elektronika yang tidak dipaksakan.
Para Jenius Ini Berhasil!
Kemudian ada vocal Zio di single ini, tentu saja kenapa tidak. Album solo Zio “See The Sun” menunjukan ia cukup percaya diri untuk menjadi vocal pendamping saat ini di Dialog Dini Hari, 2 vocal tambah maksimal.
Di single “Sediakala” Dialog Dini Hari keluar dari zona aman riuhnya folks Indonesia, single ini menegaskan kembali posisi mereka.
Eko Prabowo dalam rilis pers tentang peluncuran tunggalan ini menulis.
Hanya kehadiran seorang anak dalam hidupnya yang mampu mengguncang hati lelaki hingga seperti itu. Membiusnya dengan kenyataan teramat manis, nyaris puitis. Menamparnya sampai tersadar betapa indah namun sekaligus rapuh hidup kita semua di dunia.
Tak ada rindu semegah keinginan untuk memeluknya, buah hatimu itu, yang berada nun jauh di sana. Di dunia yang sepenuhnya berbeda. Dan semua itu, dalam kesendirian yang nyaris tak lagi tertanggungkan, bermuara menjadi doa.
“Sediakala”, single teranyar Dialog Dini Hari, berdenyut seperti rindu. Tak mau berhenti dia, berkelebat dan menyelinap ke dalam kalbu. “Sediakala” terdengar luar biasa lembut dan rapuh, benar-benar terasa seperti rindu.
Tidak banyak musisi Indonesia yang mau dan mampu menyuling kenyataan hidup dan kemudian menuangkan semuanya ke dalam lagu; rangkaian lagu yang berbeda satu dengan lainnya, karena memang kenyataan menghampiri silih berganti. Tak pernah sama. Yang sama hanyalah jiwanya saja.
Dialog Dini Hari, dengan empat album terdahulu dan kini sepotong single baru dengan arah musik yang jelas benar-benar baru, membuktikan bahwa mereka adalah bagian dari yang sedikit itu. Penantian akan album kelima mereka akan terasa semakin menderu. Seperti rindu.
Dialog Dini Hari adalah Brozio Orah pada bas, piano, vokal latar; Dadang Pranoto pada gitar dan vokal, serta Deny Surya pada drum dan perkusi.
Sediakala rilis hari ini 20 Februari 2018 dalam bentuk digital di sejumlah kanal musik seperti iTunes Apple Music Spotify Youtube dan sejumlah tempat lainnya.
Sediakala direkam di Straw Sound Studio, Seminyak oleh Deny Surya. Mixing & mastering di Lengkung Langit Studio oleh Deny Surya. Artwork oleh Tika Wangsa.
Info: surat@dialogdinihari.com. [b]