“Puisi adalah kehidupan, dan kehidupan adalah puisi”.
Petikan kalimat yang sering dilontarkan penyair dan motivator kesusastraan Umbu Landu Paranggi ini mengandung makna sangat luas dan filosofis.
Puisi adalah sebuah ungkapan atau ekspresi kejujuran. Puisi membuka ruang untuk merenungi kehidupan dengan berbagai aspek dan persoalannya.
Dalam hal ini, puisi bukan sekadar klangenan atau kecengengan, namun sebuah sublimasi untuk merenungi hakikat sang diri dan kehidupan. Bahkan, konsep Tri Hita Karana, yakni hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama, manusia dengan alam sekitar, mampu terangkum dalam sebuah puisi.
Maka, lahirlah puisi-puisi religius, puisi cinta, puisi protes, dan sebagainya.
Kampung Puisi Bali (KPB) yang digagas oleh para alumni Sanggar Minum Kopi (SMK) Bali merupakan sebuah komunitas pecinta puisi yang terus menerus berupaya memberi makna pada eksistensi puisi di tengah ingar bingar budaya instan dan pragmatisme. Penghormatan terhadap puisi adalah penghormatan terhadap inti sari kehidupan, yakni kemurnian dan kejujuran. Merayakan puisi adalah merayakan kehidupan.
Untuk merayakan puisi, KPB menggelar Lomba Baca Puisi Se-Bali dengan target siswa-siswa SMA, mahasiswa, dan masyarakat umum. Lewat kegiatan ini, KPB ingin menularkan kecintaan pada puisi, sehingga puisi makin meresap di hati masyarakat Bali. Sebab, salah satu tolak ukur kemajuan sebuah peradaban adalah penghargaan terhadap bahasa, dalam hal ini puisi.
Pendaftaran lomba baca puisi dibuka tanggal 1 – 29 Agustus 2014, pukul 10.00 – 16.00 Wita, di Sekretariat Panitia d/a Kampung Puisi Bali, Jl. Cok Tresna No. 109 Renon, Denpasar (depan Kantor TVRI Bali).
Biaya pendaftaran Rp 20 ribu. Lomba akan digelar tanggal 30 dan 31 Agustus 2014 di Kampung Puisi Bali. Info lebih lanjut silakan kontak sekretaris panitia di nomer Hp 082144442604, email: kampungpuisi.bali@yahoo.com, Grup Facebook: Kampung Puisi Bali.
Selain Lomba Baca Puisi se-Bali, pada malam penganugerahan juara juga akan digelar acara reuni alumni Sanggar Minum Kopi (1985-1995) yang beranggotakan para penyair dan pecinta puisi se-Bali. Para alumni SMK tersebar di Bali dan luar Bali dengan berbagai profesi yang mereka tekuni di luar kepenyairan, ada yang jadi guru, dosen, wartawan, redaktur, dokter, dokter hewan, apoteker, pengusaha, PNS, fotografer, hakim, dan sebagainya.
Selain itu, akan ditampilkan pembacaan puisi dari alumni SMK dan anggota KPB, musikalisasi puisi, dan lelang lukisan karya penyair, pelukis, dan pinisepuh SMK, Frans Nadjira. [b]