Dua tahun terakhir, ada tren baru di Bali.
Anak-anak muda terutama di kota-kota suka menggunakan kaos dengan tulisan-tulisan menggelitik. Tulisan besar itu ada di depan maupun belakang dengan ukuran besar sehingga gampang dibaca. Semuanya dalam Bahasa Bali egaliter ala Bali selatan.
Kaos-kaos dengan teks lucu tersebut, misalnya, Sing Mabuk Sing Muleh (Tidak Pulang Jika Tidak Mabuk) atau Lacur Sugih Patuh Gen Yen Meju Mengkeb! (Miskin Kaya Sama Saja Kalau Buang Air Besar Bersembunyi Juga). Ada pula Ngeroko sing Ngeroko, Metato sing Metato Tetap Menyama Bro..
Tidak jelas siapa yang memulai tren ini. Saya belum pernah menemukan riset atau reportase soal asal muasal tren kaos dengan kata-kata berbahasa Bali ini. Joger di Kuta bisa jadi salah satu yang memulai. Tapi, tulisan kaos Joger ini dalam Bahasa Indonesia atau sebagian Bahasa Inggris.
Sambil menunggu ada yang bikin penelitian soal asal mula kaos lucu dalam Bahasa Bali itu, mari mampir dulu ke U Rock. Inilah salah satu toko kaos di mana pembeli dengan mudah menemukan kaos dengan tulisan-tulisan lucu tersebut. U Rock adalah distro milik penyanyi rock berbahasa Bali I Made Murdita yang lebih dikenal dengan nama Nanoe Biroe.
Kaos-kaos di U Rock sebagian besar adalah merchandise tentang Nanoe Biroe. Namun tak sedikit pula kaos dengan tulisan-tulisan lucu tersebut. Isi tulisan itu seperti juga lagu-lagu Nanoe Biroe, tentang motivasi. Misalnya, Tajen: Hidup Harus Bani Menang Bani Kalah atau Gaya Gen Ci Mewah Ngamah Ci Kapah.
Dengan bahasa-bahasa agak kasar, menurut saya, kaos-kaos dengan tulisan lucu ala U Rock juga mengampanyekan kesetaraan.
Tema tulisan di kaos itu beragam. Ada yang soal budaya Bali, isu sosial, sampai hal-hal yang sepele. Tapi, selalu saja ada pesan menarik di baliknya.
Kaos-kaos U Rock ini dijual dengan aneka ukuran dan jenis, laki-laki perempuan, anak-anak maupun orang dewasa, dan seterusnya. Harganya berkisar Rp 100.000 per kaos. Tempat ini juga menjual aneka mercahndise tentang Nanoe Biroe seperti gelang, kalung, stiker, dan lain-lain.
U Rock sekaligus tempat nongkrong para baduda, istilah untuk penggemar musisi berambut gimbal tersebut. Hampir setiap hari, para baduda berkumpul di distro di Jalan Imam Bonjol, Denpasar ini. Mereka ngobrol di depan toko sambil sesekali minum arak, minuman beralkohol khas Bali.
Karena itu di tempat ini juga ada foto-foto Nanoe Biroe ketika konser ataupun bersama baduda. Ada pula gembok-gembok yang dikunci di terali kawat sebagai bentuk kesetiaan baduda kepada idolanya, Nanoe Biroe.
Jadi, mari ke U Rock. Tak hanya untuk beli kaos lucu-lucu tapi juga merayakan persaudaraan bersama Baduda. [b]
Liputannya kereenn.. bajunya jg kerenn.. mau ksana ah.skalian beli baju buat galungan 😉
bagi pin bb nya, mau jadi resseler
coba dikembangkan ke online bisinis bagus kali ya..
Cool ..Nken carane pesan untuk ke Jakarta, Suksma.
Sekarang u rock bali distronya buka dmn? Saya pengemar u rock bali