Kapal Rainbow Warrior generasi ketiga milik LSM Internasional penyelamatan lingkungan, Greenpeace, mendarat di Pelabuhan Benoa, 30 Mei 2013.
Greenpeace mengundang warga untuk datang ke Terminal Penumpang Pelabuhan Benoa, Sabtu, 1 Juni 2013 dari pukul 8 pagi hingga 1 siang. Hanya dalam satu hari ini, warga diajak untuk melihat lebih dekat kapal disebut sebagai kapal paling ramah lingkungan yang pernah di buat.
Rainbow Warrior dengan panjang keseluruhan 57.92 cm dan lebar 11.30 meter, pembuatannya ditujukan sebagai kapal kampanye penyelematan lingkungan.
Kapal ini akan berlayar di Indonesia sejak 9 Mei hingga 9 Juli 2013 untuk merayakan kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia dan merekam aksi penyelamatan lingkungan. Indonesia yang memiliki 17.000 pulau tropis merupakan negara dengan keanekaragaman hayati paling kaya di dunia, namun dalam keadaan yang terancam.
Menurut Arifsyah M. Nasution, Indonesia Ocean Campaigner Greenpeace Indonesia, Indonesia memiliki kekayaan laut yang tinggi yang kini mulai terancam perubahan iklim karena tidak bijaknya pengelolaan lingkungan di daratan. Kini kekayaan laut Indonesia terancam ekspansi industri yang tak bertanggung jawab.
“Rainbow Warrior juga merekam perubahan pola tangkapan nelayan terhadap satwa yang dilindungi,” tambah Arif. Jika dulu nelayan masih mudah menangkap ikan komersil, kini nelayan sudah mulai menangkap satwa dilindungi untuk dijual, misalnya hiu dan lumba-lumba.
Ditambahkan Longgena Ginting, Kepala Greenpeace Indonesia, kampanye laut ini merupakan kampanye yang kampanye hutan, kampanye hutan, dan kampanye iklim yang sebelumnya sudah dilakukan oleh Greenpeace. Pelayaran ini berpacu dengan waktu kerusakan lingkungan yang tinggi di Indonesia.
Dalam kesempatan ini, band asal Bali, Navicula juga turut serta menyambut kedatangan kapal ini. Navicula membuat satu lagu dan video klip lagu Busur Pelangi di atas kapal ini.