Makin hari, makin banyak racun kita konsumsi.
Tanpa kita sadari, berbagai zat kimia berbahay bagi tubuh berada dalam makanan kita seharii-hari. Padahal, kita sebenarnya punya banyak pangan lokal yang tak hanya aman dikonsumsi tapi juga bergizi tinggi. Bahkan, mengonsumsi pangan lokal juga berarti mendukung petani dan menyelamatkan pertanian Bali.
Inilah salah satu perjuangan Kelompok Konsumen Pangan Sehat (K2PS) yang dibentuk pada 14 November 2010 silam di Desa Buahan, Payangan, Gianyar. Kelompok ini dibentuk sebagai wadah para konsumen pangan di seluruh Bali. Tujuan utama K2PS adalah membentuk konsumen pangan yang cerdas dan kritis. Harapannya, kelompok ini selanjutnya mampu menyebarkan informasi dan membangkitkan kesadaran masyarakat tentang produk pangan sehat, pola makan dan nilai gizi yang dikonsumsi tubuh manusia sehari-hari.
Berbicara pangan sehat tidak akan lepas dari isu sawah, petani, pertanian organik, pasar, export – impor produk pangan, bahan tambahan makanan berbahaya, jenis makanan dan pola makan.
Hari ini, KP2S pun melakukan kampanye di Lapangan Renon, Denpasar. Pada kampanye kali ini, K2PS ingin memberikan informasi kepada masyarakat tentang data-data terkait nasib pangan lokal di Bali dan Indonesia pada umumnya. Masyarakat diharapkan bisa membaca, lalu tergugah hatinya dan berpikir dua kali saat memilih untuk tidak peduli dan menolak berbelanja produk pangan lokal hanya karena gengsi.
Dapat dibayangkan dampaknya ketika pemerintah mengimpor beras, tomat, daging, telur, apel, wortel, dan produk-produk lainnya yang kemudian dibeli oleh masyarakat dengan suka cita. Situasi ini membuat petani lokal harus gigit jari karena harga menjadi anjlok dan semakin terpuruk.
Rantai dampak kerugian ini di antaranya jumlah lahan sawah terus berkurang karena terjadi alih fungsi lahan, jumlah generasi penerus petani semakin menurun, biaya makan akan mahal karena semua bahan pokok impor, pamor pariwisata Bali menurun karena obyek budaya subak hilang dan subak sebagai warisan dunia akan tinggal sejarah.
Sebagai wujud kepedulian kami pada gerakan pangan, K2PS memanfaatkan momen Car Free Day pukul 08.00 wita. Lapangan Puputan Renon menjadi lokasi tepat untuk kampanye kreatif edukatif dengan mengusung tema “Pangan Lokal Selamatkan Subak”.
Acara K2PS ini mengajak mahasiswa Pertanian Universitas Udayana dan Kawan-kawan penggiat Teater untuk berbagi info lewat brosur, stiker, leaflet, produk organik, serta aksi human banner, pantomime, icon man, simulasi “switch”-penukaran produk pedagang dengan pangan lokal.
Harapan K2PS terhadap kampanye kali ini adalah mengajak masyarakat Bali menjadi konsumen yang cinta dan bangga akan produk lokal sehingga akan menyelamatkan petani dan Subak hari ini dan masa depan. [b]
Teks dikirim Konsorsium Penyadaran Konsumen Bali.