Sanggar Anak Tangguh melihat kembali perjalanannya selama ini.
Proses refleksi tersebut dilakukan melalui pameran retrospektif di Bentara Budaya Bali. Pameran yang dibuka Jumat ini merupakan serangkaian peringatan hari anak nasional sekaligus menjelang hari jadinya yang ke-9. Namun, jauh dari kegiatan-kegiatan seremonial, anak-anak Sanggar Anak Tangguh merayakan hari penting ini secara kreatif.
Yayasan Anak Tangguh berdiri pada 7 Juli tahun 2007. Yayasan ini merupakan lembaga informal di bidang edukasi serta pengembangan seni dan kepribadian anak-anak. Yayasan yang lebih dikenal dengan nama Sanggar Anak Tangguh ini telah menyelenggarakan berbagai kegiatan pameran dan pelatihan yang melibatkan anak-anak sanggar. Salah satunya pameran retrospektif yang digelar di Bentara Budaya Bali ini.
Pameran ini akan berlangsung hingga 14 Juli 2012. Pameran ini antara lain menghadirkan karya anak-anak yang masing-masing, berupa tarian, film pendek, foto maupun kreasi gambar dari serangkaian program yang pernah diselenggarakan selama ini.
Menurut Komang Adiartha, penggerak Yayasan Anak Tangguh di Desa Guwang, Gianyar ini, secara khusus acara ini mengetengahkan tema utama yakni ‘Desaku yang Kucinta’. Hal ini tak lain sebentuk upaya menampilkan karya anak-anak yang bersifat menyeluruh dan padu, di mana semua kegiatan dilakukan di sekitar lingkungan Desa Guwang atau kegiatan lain dari luar desa.
Adapun foto-foto adalah hasil bidikan mereka, merujuk tema khusus yakni, “Fasilitas Umum di Mata Anak-anak”. Foto-foto ini karya 43 anak-anak perempuan, dari usia TK sampai SMP. Program fotografi ini dibimbing Sri Utami, fotografer dokumenter, alumnus dari Algonquin Collage Canada. Sebelum mengajar di Sanggar Anak Tangguh, ia sempat bekerja pada UNICEF Afganistan dan beberapa NGO internasional lainya.
Selain itu, ditampilkan juga foto-foto hasil karya anak-anak sanggar yang tergabung dalam Program Fotografi Lubang Jarum.
Menurut Juwitta Lasut, penata program Bentara Budaya Bali, selama pameran akan berlangsung pula berbagai acara. Kegiatan tersebut antara lain pertunjukkan tarian modern anak-anak di bawah bimbingan koreografer Jepang Yoshiko “Yoyo”, pemutaran film tentang aktivitas anak-anak di Sanggar Anak Tangguh, termasuk video karya anak-anak yang dibimbing oleh beberapa komunitas pecinta film dan Yayasan Kampung Halaman Yogyakarta.
Sanggar Anak Tangguh beranggotakan sekitar 70 anak berusia antara TK-SMP. Kegiatan mereka dipadukan dengan kreativitas penciptaan seni, semisal fotografi, tari, musik, dan sastra. Tutor-tutornya pakar di bidangnya. Semenjak pendiriannya, sanggar di kawasan Guwang, Sukawati, Gianyar ini telah menggelar berbagai aktivitas kesenian, di antaranya pameran foto di Lembaga Kebudayaan Indonesia-Perancis Alliance Française Denpasar, serta beberapa kegiatan kebudayaan di Bali, semisal ASEAN Children Painting, Ubud Writers and Readers Festival dan lain-lain. [b]
Teks dan foto dikirim Bentara Budaya Bali.