• Tanya Jawab
  • Mengenal Kami
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Kontributor
    • Log In
    • Register
    • Edit Profile
BaleBengong
Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Mendalam
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Mendalam
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Winasa, Membuat Panggul Pemukul Gamelan Bali

Eka Juni Artawan by Eka Juni Artawan
26 July 2011
in Berita Utama, Kabar Baru, Sosok
3

Hanya sebilah golok dan sepotong kayu untuk menghaluskan panggul. Foto Eka Juni Artawan.

Perajin panggul ini menghidupkan tradisi sekaligus anak dan istri.

Ketut Winasa Putra, 34 tahun, ahli membuat panggul, alat pemukul gambelan khas Bali yang bentuknya mirip palu. Hasil kerajinannya sebagian sudah terjual secara perorangan ke wilayah Denpasar dan Tabanan. Dia memanfaatkan keberadaan Koperasi Unit Desa (KUD) di Desa Gumbrih, Kecamatan Pekutanan, Kabupaten Jembrana. Melalui usaha ini, ia terbukti mampu menjadi pengelola usaha rumah tangga secara mandiri.

Semenjak ayahnya meninggal dua tahun yang lalu, ia meneruskan usaha bapaknya. Tak hanya usaha, Winasa memamng mewarisi bakat ayahnya guna menghidupkan kembali usaha sebagai pengrajin panggul. Bapak satu anak ini bekerja sendiri tanpa dibantu siapa pun.

Alat yang digunakan pun bisa dibilang sangat sederhana, hanya sebilah golok dan sepotong kayu sebagai alas untuk menghaluskan kerajinannya.

Jenis bahan yang digunakan berasal dari kayu kemuning (Murraya paniculata) dan kayu kendung (Helicia javanica). Kedua bahan kayu tersebut ia peroleh di wilayah Tabanan dan sebagian dari Desa Pedungan, Denpasar.

Untuk memperoleh bahan tersebut dia harus berusaha keras agar bisa mencapai dalam hutan. Ia hanya dibantu oleh seorang teman.

Kayu-kayu tersebut akhirnya dibawa pulang setelah membelinya dari seorang pemilik lahan. Kerap kali ia menemui kesulitan dan hambatan dalam memperoleh kayu-kayu itu. Tak jarang binatang melata jenis ular ukuran besar ia jumpai.

Kayu kemuning dan kayu kendung adalah jenis kayu yang paling banyak digunakan sebagai panggul. Namun, kayu tersebut juga memiliki kekurangan.

“Kayu kemuning bagus. Hasil suaranya jernih namun pantangannya tidak boleh dibawa ketempat duka. Kalau kayu kendung bebas,” terangnya.

Pesanan
Sebagai seorang pengrajin rumah tangga ia tetap memilih kedua jenis kayu tersebut. Dalam sehari ia kadang menghasilkan 5 biji panggul. Namun, kadang bisa juga kurang. Tergantung kesibukannya beternak dan berladang.

Setelah genap 10 pasang, hasil kerajinan tersebut lalu ia kirim ke Koperasi Unit Desa Surya Merta Desa Gumbrih. Untuk sepuluh set panggul ia hargai Rp 100.000. Pihak koperasi bisa menjual dengan harga lebih dari itu. Karena sebagai barang titipan ia hanya cukup terima Rp 100.000.

“Yang penting saya terima seratus ribu. Selebihnya biarlah Koperasi yang atur harga,” ungkapnya.

Jasa koperasi rupanya sangat membantu dalam proses pemasaran. Terbukti tiap kali ia menaruh barang titipannya selalu saja habis terjual dan tidak mengenal kembali. Apalagi di saat-saat musim menjelang hari raya, ia kerap kali menerima banyak pesanan dari daerah lain seperti Tabanan.

Sebagai seorang pengrajin rumah tangga, buruh tani dan beternak  dari hasil itu mengaku sangat bersyukur sehingga mampu menutupi kebutuhan hidup istri dan ibu kandungnya yang tinggal dalam satu rumah.

“Apapun usaha yang digeluti yang penting syukur. Asal bisa makan dan menyekolahkan anak,” imbuh pria yang pernah bercita-cita menjadi seorang guru ini. [b]

Share this:

  • Twitter
  • Facebook
Tags: BaliEkonomi KerakyatanJembranaMusikProfil
ShareTweetSendSend
Eka Juni Artawan

Eka Juni Artawan

Being me on mine,...Always try to the best and better to do first,... while the result is the next business. Devoted to the work to achieve a prosperous future and independence.

Related Posts

Jargon Kontroversial soal Bali Wisata Halal

Jargon Kontroversial soal Bali Wisata Halal

25 January 2021
Sesungguhnya, Tak Semua Pasien WNA sesuai Citranya

Sesungguhnya, Tak Semua Pasien WNA sesuai Citranya

24 January 2021
SMK Penerbangan Cakra Nusantara Ikuti Program Kepala Sekolah CEO

SMK Penerbangan Cakra Nusantara Ikuti Program Kepala Sekolah CEO

31 December 2020
melukat di bali

Tempat Melukat untuk Menyambut Tahun Baru

25 December 2020
PAYUNG HITAM, Single Terbaru DDH untuk Mendukung Pembela HAM

PAYUNG HITAM, Single Terbaru DDH untuk Mendukung Pembela HAM

10 December 2020
“Slaves of Objects” Candu Kebendaan dari WD

Bisakah Mewujudkan Wacana Bali sebagai Pusat Kesehatan RI?

3 December 2020
Next Post
Membangun Harapan Wirausaha di Dunia Maya

Membangun Harapan Wirausaha di Dunia Maya

Komentar 3

  1. Avatar balibergabung says:
    10 years ago

    ide kreatif kembangkan bakat. teruslah berkarya.

    Reply
  2. Avatar dewa setiawan says:
    9 years ago

    berkarya dan melestarikan budaya lokal. hendaknya menjadi tauladan bagi generasi muda untuk selalu melestarikan budayanya. kalau bukan kita, siapa lagi???

    Reply
  3. Avatar Dharmana CyberHolic says:
    9 years ago

    yg mw pesen pnggul bsa tlpon atau sms ke 081999434288…
    atas nama Ketut Sanjaya
    Alamat : br.pokas , blahbatuh, gianyar

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

AJW 2020
  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Berhitung Angka Dalam Bahasa Bali

Berhitung Angka Dalam Bahasa Bali

5 June 2013
Sesungguhnya, Tak Semua Pasien WNA sesuai Citranya

Sesungguhnya, Tak Semua Pasien WNA sesuai Citranya

24 January 2021
Mendayung Generasi Nyegara Gunung

Lirik Lagu Anak-Anak (Gending Rare) Daerah Bali

12 October 2010
Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

4 June 2012
Begini Lho Cara Minum Wine yang Benar

Begini Lho Cara Minum Wine yang Benar

23 February 2018
Kenapa Kita Harus Tidur? Inilah Jawabannya

Kenapa Kita Harus Tidur? Inilah Jawabannya

1

Profil Prof. dr. I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah

11
FRONTIER dan WALHI Usul Lokasi Pusat Kebudayaan Terpadu Dipindah

FRONTIER dan WALHI Usul Lokasi Pusat Kebudayaan Terpadu Dipindah

1

Korban Kekerasan Anak dan Perempuan di Bali Terus Bertambah

1
Turut Prihatin dengan Logika Penulis Seword

Turut Prihatin dengan Logika Penulis Seword

11
Jargon Kontroversial soal Bali Wisata Halal

Jargon Kontroversial soal Bali Wisata Halal

25 January 2021
Sesungguhnya, Tak Semua Pasien WNA sesuai Citranya

Sesungguhnya, Tak Semua Pasien WNA sesuai Citranya

24 January 2021
Menjamurnya Tukang Parkir di Tengah Pandemi

Menjamurnya Tukang Parkir di Tengah Pandemi

23 January 2021
Jakarta Sebelum Pagi:  Ajaran tentang Kehangatan Cinta

Jakarta Sebelum Pagi: Ajaran tentang Kehangatan Cinta

21 January 2021
Cerita Pandemi dari Lovina yang Sunyi

Cerita Pandemi dari Lovina yang Sunyi

20 January 2021

Kabar Terbaru

Jargon Kontroversial soal Bali Wisata Halal

Jargon Kontroversial soal Bali Wisata Halal

25 January 2021
Sesungguhnya, Tak Semua Pasien WNA sesuai Citranya

Sesungguhnya, Tak Semua Pasien WNA sesuai Citranya

24 January 2021
Menjamurnya Tukang Parkir di Tengah Pandemi

Menjamurnya Tukang Parkir di Tengah Pandemi

23 January 2021
Jakarta Sebelum Pagi:  Ajaran tentang Kehangatan Cinta

Jakarta Sebelum Pagi: Ajaran tentang Kehangatan Cinta

21 January 2021
BaleBengong

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Informasi Tambahan

  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peringatan
  • Panduan Logo
  • Bagi Beritamu!

Temukan Kami

No Result
View All Result

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com