Ubud Artisan Market (UAM) akan kembali dilaksanakan pada akhir pekan 2 – 3 April di Taman Baca Jl Raya Sanggingan Ubud. UAM menghidupkan Taman Baca menjadi sebuah titik temu bagi para komunitas kreatif, dimana 60 – 80 UMKM dari Ubud dan sekitarnya akan hadir untuk menawarkan produk terbaik mereka, juga dimeriahkan dengan berbagai workshop, pameran seni, dan penampilan musisi berbakat.
Melalui semua inisiatif ini, UAM bertujuan untuk menumbuhkan rasa kebersamaan bagi para pelaku kreatif, seniman, dan pengusaha muda di seluruh Bali untuk tumbuh, berjejaring, dan terhubung dengan orang lain. Pendiri UAM, Janet DeNeefe berharap, “Pada tahun 2022 kami dapat menawarkan lebih banyak dukungan untuk wirausahawan muda kami. Sangat menarik untuk menyaksikan pertumbuhan dan perkembangannya selama Covid dan saya berharap dapat melihatnya berkembang lebih lanjut tahun ini.”
UAM juga tetap berdedikasi untuk membantu pelestarian keunikan budaya Bali dan warisannya, dengan harapan agar mampu menginspirasi generasi muda melalui komunitas ini. Pada tanggal 2 April, UAM akan menjadi co-host dari Sacred Garden, sebuah pameran seni tunggal oleh I Wayan Januariawan di Indus Restaurant. I Wayan Januariawan adalah seniman Bali yang dikenal dengan lukisan alamnya, terutama pemandangan alam, pepohonan dan objek alam lainnya. Berusaha mewujudkan metode melukis yang lebih tradisional, Wayan mempraktikkan metode melukis langsung di tempat dan mengelilingi dirinya dengan alam sambil menciptakan karya seninya.
Sebagai bentuk dukungan kepada musisi lokal dan seni pertunjukan, UAM juga selalu menghadirkan program “After Dark”, kali ini dengan menghadirkan sebuah band blues rock ternama yang lahir di Ubud, Unb’rocken, dalam rangkaian acara khusus peluncuran lagu dan musik video terbaru mereka yang berjudul “Song for Evie”. Dibentuk pada tahun 2013, band ini mulai mendapatkan popularitasnya setelah meluncurkan album musik pertama mereka di tahun 2018 dan tampil di berbagai festival di Australia. Setelah jeda selama 2 tahun akibat Covid-19, mereka kembali ke menghentak panggung di UAM untuk acara rilis special ini, acara akan dipandu oleh Saylow.
Akhir pekan ini juga akan dimeriahkan oleh program workshop untuk memperkaya kreativitas pengunjung, sambil memberikan kesempatan bagi pembuat dan seniman untuk berbagi ketrampilan mereka dengan orang lain dan memperluas jangkaun pasar. UAM mendatang akan menampilkan lokakarya keramik oleh Ceramicclass (didirikan oleh seniman keramik Gusti Dalem), serta lokakarya “Make Your Own Skincare” yang dipimpin oleh merek perawatan kulit organik yang berbasis di Bali, Kala Sunara.
Sepanjang akhir pekan, pengunjung pasar juga berkesempatan untuk mendonorkan darahnya melalui program donor darah yang diselenggarakan oleh Puteri Indonesia Bali, Laksmi De Neefe Suardana. Seluruh donasi akan langsung disalurkan ke Palang Merah Indonesia (PMI) Gianyar.
Yayasan Mudra Swari Saraswati bersemangat untuk terus menjadi penyelenggara UAM setiap bulannya, dan menjadikan UAM sebagai bagian dari pra-acara untuk Ubud Food Festival dan Ubud Writers & Readers Festival pada tahun 2022. Pasar Artisan Ubud pertama kali didirikan oleh Yayasan Mudra Swari Saraswati pada Desember 2020 untuk membantu UMKM di sekitar Bali memamerkan dan mempromosikan bisnis mereka. Para UMKM yang berpartisipasi di UAM menampilkan berbagai macam produk pengrajin, mulai dari karya seni buatan tangan, pakaian, perhiasan dan peralatan rumah tangga, hingga berbagai masakan rumahan. Lebih dari 306 UMKM telah mengambil bagian di acara ini, banyak di antaranya adalah bisnis muda yang didirikan oleh pengusaha lokal dalam menghadapi runtuhnya industri pariwisata Bali karena Covid-19.