Oleh Luh De Suriyani
Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Darmawijaya Mantra membuka posko terpadu angkutan lebaran di Terminal Ubung, Kamis (25/9) ini. Diperkirakan lonjakan arus mudik dan balik penumpang di Terminal Ubung naik sekitar 10 persen dari tahun lalu.
Rai Mantra memimpin apel siaga yang menandai dibukanya posko terpadu angkutan lebaran di Denpasar. “Lima tahun terakhir ini, arus mudik dan balik selalu meningkat. Karena itu terminal akan mengantisipasi lonjakan penumpang dengan menambah armada agar tidak menimbulkan penumpukan,” ujarnya di depan petugas perhubungan darat dan pengawas terminal yang mengikuti apel siaga.
Ia mengatakan ada lima hal yang diantisipasi menyangkut persoalan di lapangan. Yakni lonjakan arus penumpang, perilaku pengemudi, besaran tarif, tindakan kriminal di terminal, dan antisipasi arus migrasi penduduk ke Pulau Bali.
“Kita berharap terjadi pengurangan kecelakaan sampai dengan zero accident. Karena itu akan disiagakan tim pengawasan pengemudi,” tambahnya.
Salah satu tim terpadu ini adalah petugas kesehatan yang akan memberikan layanan secara gratis pada penumpang dan pengemudi angkutan. Kesiapan posko ini diperiksa Rai Mantra dengan mengunjungi pos kesehatan, kios-kios penjualan tiket bis, dan bis penumpang.
Kepala Terminal Ubung Made Artama mengatakan telah mengantisipasi lonjakan penumpang dengan tambahan armada pengangkut. Misalanya jumlah angkutan kota antar provinsi (AKAP) sebanyak 180 buah bis, angkutan kota dalam provinsi (AKDP) 68 unit, dan angkot sebanyak 331 unit.
Menurut Artama, berdasarkan pengalaman, akan terjadi lonjakan arus mudik dan balik di Terminal Ubung. Pada 2007 misalnya, seminggu setelah Idul Fitri penumpang arus balik yang tercatat 23.046 orang atau 529 kendaraan. Pada 2008, jumlah ini diperkirakan meningkat menjadi 25.351 orang atau 693 kendaraan. Demikian juga pada arus mudik.
Artinya, arus migrasi penduduk pun makin tinggi ke Pulau Bali, khususnya ke Denpasar. “Coba nanti lihat, dua hari sebelum lebaran, Kota Denpasar pasti sepi. Lalu 7 hari sesudahnya, ribuan orang akan memenuhi terminal ini lagi,” ujar Artama.
Kesibukan Terminal Ubung mulai kemarin sampai setelah lebaran ini diakui Artama mudah memicu tindak kriminal. Karena itu pihaknya telah menempatkan sejumlah petugas berpakaian preman bekerja sama dengan Kepolisian Kota Denpasar.
Walikota Rai Mantra pun mengaku telah mengantisipasi hal ini dengan merancang inovasi program kependudukan dan koordinasi antar instansi. Namun ia belum bisa merinci program yang dimaksud.
Sementara itu, suasana hari pertama siaga, situasi Terminal Ubung masih normal. Penumpang belum berdesakan dan tidak ada antrian bus yang panjang.
“Masih sepi. Biasanya tiga hari sebelum Idul Fitri baru ada lonjakan penumpang,” ujar Yesi Tri Yuliarti, petugas perusahaan bus Santoso. Harga tiket bus naik sekitar 50% dari tahun lalu karena kenaikan harga bahan bakar. Misalnya harga tiket Denpasar-Surabaya kini di kisaran Rp 200-250 ribu. [b]