Tanaman mempunyai banyak manfaat terhadap lingkungan di mana ia tumbuh.
Selain dapat memberikan kesejukan dan keindahan, tumbuhan juga dipercaya memiliki energi yang dapat memberikan keberuntungan bagi pemiliknya. Masyarakat yang mempercayai hal itu rela mengeluarkan dana yang tak sedikit untuk memperolehnya.
Banyak sekali tumbuhan unik menjadi kegemaran masyarakat saat ini, seperti Anthurim Aglaonema dan Euphorbia. Para pencinta tumbuhan sudah tidak asing dengan tanaman-tanaman ini. Salah satu stan bunga di kawasan Jalan Raya puputan Renon Denpasar, Tria Garden menyediakan tanaman tersebut sekaligus mngembangkannya di sana.
Parman, salah seorang pekerja di stan tersebut mengungkapkan. Dulu sekitar tahun 2008, tanaman yang paling banyak dicari masyarakat adalah Anthurium. Waktu itu ia menjual tanaman ini hingga mencapai belasan juta rupiah hanya dengan tinggi kurang lebih 50 cm. Berbagai jenis Anthurium yang dicari seperti Jemani, Gelombang cinta, Hokeri, keris dan masih banyak lagi jenisnya. Nampaknya yang paling mahal harganya adalah jenis Jemani.
Jika dilihat dari segi bentuknya, Anthurium didominasi oleh daun-daun yang lebar dengan warna hijau. Serat daunnya nampak kelihatan jelas dan kata narasumber, itulah yang menarik, semakin banyak daun dan ketinggian tanaman tersebut semakin mahal pula harganya.
Tanaman lainnya seperti Aglaonema dikenal juga dengan nama Sri Rejeki. Dari namanya saja kita sudah bisa menangkap bahwa tanaman mungil ini dipercaya dapat memberikan keberuntungan, rezeki pada si pemilik.
Mungil
Seperti halnya dengan Anthurium, Aglaonema juga mempunyai banyak jenis, dari yang spesies ataupun hybrid. Awalnya Aglaonema hanya dikenal daunnya yang bertotol putih dan hijau. Sekarang lain lagi, beragam Aglaonema hibrida memiliki daun beraneka warna, seperti serat merah, pink, atau kuning. Tak heran, jika semakin hari harga Aglaonema ini semakin melambung.
Paling murah harga dari tanaman ini, jenis Legacy. Dia terdiri dari lima daun dijual dengan harga Rp 35 ribu sampai Rp 1 juta. Adapula jenis Snow White yang dijual seharga Rp 600 rb. Walaupun tubuh tanaman ini mungil tetapi daunnya banyak dan berwarna hijau dengan bercak-bercak putih, memang sangat unik kelihatannya.
Sejarahnya, kata Aglaonema berasal dari bahasa Yunani, yang berarti membawa energi dan keuntungan. Aglaonema memiliki makna simbolis yaitu warna merahnya dianggap sebagai lambang keberanian oleh masyarakat Asia. Aglaonema berwarna kuning dipercaya mampu membawa hoki. Bahkan, bila pada daunnya tampak semakin jelas terdapat tanda semacam goresan, totol-totol, atau warna kuat muncul di daun, dipercaya tanaman ini akan semakin mendatangkan keberuntungan bagi pemiliknya.
Aglaonema ditemukan di kawasan Asia Tenggara seperti Thailand, Kamboja, Malaysia. Berkembang di Indonesia, kemudian banyak budidayakan lagi dengan berbagai teknik tanam seperti kultur jaringan, anakan, stek batang, biji, pencangkokan, dan vegetatif. Sehingga saat ini kita mengenal berbagai jenis Aglaonema dengan karkater bervariasi.
Aglaonema biasanya diletakkan di dalam pot yang menyesuaikan. Sangat tepat apabila diletakkan pada teras rumah sebagai penghias. Tanaman ini tidak baik diletakkan pada tempat yang langsung terkena sinar matahari. Atau pula tempat yang terlalu lembap karena bisa mengundang penyakit seperti kutu dan jamur.
Bagaimana halnya jika ditanam di tanah secara langsung? Parman mengatakan bahwa biasanya akarnya tidak terlalu kuat karena terlalu padat. Media tanamnya dapat digunakan arang sekam, cocopeat (serbuk sabut kelapa), pasir malang, kapur untuk menetralisir ph, dan pupuk Dekastar.
Delapan Dewa
Perawatan tanaman ini relatif mudah karena hanya cukup disiram 2 hari sekali, dan dipilih media yang mampu menyimpan air dengan baik.
Tanaman lain yang dipercaya mendatangkan hoki adalah euphorbia. Sangat mudah kita jumapi tanaman ini pada rumah-rumah masyarakat kini. Batangnya yang berduri dengan bunga berbentuk bulat merah, kuning memang sangat mudah dipelihara dadalam pot kecil. Sangat tepat bagi masyarakat yang tidak memiliki halaman terlalu luas pada rumahya.
Sebenarnya tanaman ini berasal dari Madagaskar. Sejarahnya, nama Euphorbia diberikan untuk tanaman ini sebagai penghargaan atas jasa Euphorbus, seorang dokter Raja Juba dari Kerajaan Mauritania, Afrika Utara. Di Asia, Euphorbia dikenal dengan sebutan pak sien hwa (dalam bahasa Cina berarti bunga delapan dewa karena kelopaknya yang berhadapan seolah membentuk angka delapan).
Orang Thailand menyebutnya Poysian atau tanaman keberuntungan yang membawa kesuksesan dan kemakmuran. Batangnya yang diselimuti duri “dianggap” mampu mengusir keberadaan roh-roh jahat. Semakin besar dan banyak bunganya, Euphorbia dipercaya semakin bisa membawa keberuntungan dan kesuksesan bagi pemiliknya.
Di mana-mana tanaman tersebut selain mempunyai bentuk yang unik dan karakter tersendiri, dipercayai juga mengandung makna simbolis pada bagian-bagiannya, yang dianggap bermanfaat bagi pemiliknya.
Tak ada salahnya mencoba memelihara tanaman ini di rumah, minimal sebagai penghias rumah, dan bagi yang percaya tentu akan dapat mendatangkan keuntungan bagi Anda sekeluarga. [b]
Foto disalin dari Duri Flora.