
Di awal lagu, pendengar seolah diajak melayang.
Selama sepersekian detik terdengar derit-derit elektronik ramuan Jeyra punggawa synthesizer dan programer Dromme. Dengung demi dengungan menenggelamkan suara sampler bottom bass. Seakan mencegah pendengarnya untuk berhiporia.
Kemudian suara nan syahdu khas Yuniorika menembang perlahan, dipadu petikan bass Kharisma mematangkan lagu ini menjadi lagu wajib saat hendak menikmati kesendirian.
Setelah berhasil melahirkan single dan video klip Kabut Rasa, Dromme grup band asal Bali ini kembali unjuk karya, yakni merilis single anyar mereka yang berjudul “Take Me”. Masih setia dengan musik elektronik, ambient dan downtempo Take Me pun diracik sedemikian rupa hingga mampu menghipnotis pendengarnya lalu membawa mereka ke batas-batas imaji.
Take Me mengisahkan tentang seseorang yang sangat mencintai kesendiriannya. Pada suatu waktu ia melihat gulungan ombak besar menuju kearahnya, hingga ia merasa kerdil di bawahnya. Gulungan ini seolah ingin menerkamnya, membawanya ke dunia antah berantah. Ia pun hanya pasrah, kemudian menikmati segala kemungkinannya dengan indah.
Dream about sin I never do.
What if I did the cruelest thing?
You never know I’ve been hurt, didn’t you?
Tell me your secret!
Drowning down to make your soul breath and get more pacify
Drowning down to make your soul breath and get more pacify
Don’t you know It comes more than anyone ever gets
Feels so real
Can’t touch my skins
No one can help me out
Take Me
Take Me
Take Me
Lebih jauh, lagu ini mengajarkan kita bahwa dalam menghadapi suatu situasi tertentu. Ada kalanya kita tidak menghindar, tapi sekali waktu membiarkan situasi tersebut menguasai. Lalu tugas kita selanjutnya, menikmati saja. Seperti menikmati hujan, kadang riang kadang pula sendu melagu.
“Lagu Take Me pengalaman pribadi saya, awalnya Jey meramu musiknya dan saya menulis liriknya, kemudian di Dromme kami menyatukannya dengan rasa,” ujar Yuniorika.
Berdurasai 3.31 menit Take Me lahir bukan sebagai penantang namun hadir lalu mencoba melukis warna baru bagi skena musik di Bali. Kendati grup band ini terbilang baru yakni terbentuk pertengahan tahun 2016, konsistensi pilihan musik serta eksplorasi pertunjukan mereka di atas panggung selalu mengejutkan.
Tidak jarang penampilan mereka dihiasi visual video art. Beberapa waktu lalu (April-2017) Dromme sempat berkolaborasi bersama seniman Visual Mapping Vj Macula, di acara Ruang Gembira Vol.2 di Two Fat Monks, Denpasar.
Lagu Take Me sudah bisa diunduh di iTunes, Spotify, Google Play Music, Deezer dan platoform musik digital lainnya “Semoga semua musik kami di dengar oleh banyak orang dan semoga menghibur” ujar Jey singkat.
Contact Person : 08982669182 (WA) & 082247417299
Twitter : https://twitter.com/DrommeMusic
Facebook : https://www.facebook.com/drommebali/
Soundcloud : https://soundcloud.com/drommemusic
Instagram : https://www.instagram.com/drommemusic/
Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCEnzDrHzAOitoVlc-OTmyhg