• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Friday, June 13, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Budaya

Singaraja Literary Festival, Berupaya Menghidupkan Legacy Masa Lalu

Mahima by Mahima
19 September 2023
in Budaya, Kabar Baru
0 0
0

Singaraja kini memiliki festival baru bertajuk Singaraja Literary Festival. Festival ini digagas oleh Kadek Sonia Piscayanti dan Made Adnyana Ole, dari Yayasan Mahima Indonesia yang bertujuan untuk menghidupkan, mendiskusikan, mementaskan, dan mengalih wahanakan kembali legacy bidang sastra dan intelektualisme masa lalu yang dimiliki Singaraja.

Mengambil tema Gedong Kirtya sebagai pusat intelektualisme bangsa, festival ini memiliki visi mengajak pendidik, peneliti, mahasiswa, dan pelajar untuk mengapresiasi dan merayakan kembali kekayaan di bidang kesusastraan dalam berbagai bentuk alih wahana karya yang bersumber dari lontar di Gedong Kirtya. Upaya ini juga selaras dengan tujuan aktivasi ruang publik Gedong Kirtya

dan kawasannya sehingga dapat diakses oleh siapapun yang ingin hadir dan menyaksikan festival.

Menurut Sonia, festival ini mengambil nafas sastra karena itulah penggerak kebudayaan di masa lampau yang menggerakkan masa kini dan nanti. Festival sebagai sebuah jembatan untuk menghidupkan ingatan soal kehidupan di masa lalu, sebagai sebuah cermin refleksi di masa kini. Ada kurang lebih 30 program di dalam festival terdiri dari lomba, workshop, kuliah umum, diskusi

public, bedah buku, pameran, akustik musik, teater dan tari, serta pertunjukan naratif dalang dan kolaborasi lintas komunitas. Adapun beberapa program di antaranya lomba baca puisi se-Bali, kuliah umum dari Sugi Lanus soal Gedong Kirtya dan kontribusinya dalam membangun kebudayaan, bedah buku kumpulan cerita pendek Singaraja, musik tribute kepada seniman Gde Dharna, pertunjukan wayang berdasar cerita lontar, dramatic reading Mlancaran ka Sasak, dan banyak jenis workshop seperti workshop untuk guru, workshop untuk penulis pemula, workshop teater dan tari berdasarkan cerita dari lontar. Sasaran kegiatan ini adalah pelajar, mahasiswa, pencinta seni budaya, kritikus, akademisi, peneliti, penerjemah, dan para pakar sejarah.

Acara ini berlangsung sejak 29 September hingga 1 Oktober 2023 di Kawasan Gedong Kirtya Buleleng dan didukung oleh komunitas kreatif di Bali Utara seperti Komunitas Mahima, Tatkala, Singaraja Menonton, Omah Laras, Rumah Belajar Bali, Kopi de Kakiang, Irama Utara, Hulutara, Rumah Belajar Gebang, Rumah Usaha Cerik, dan beberapa komunitas pesepeda, pengarsip musik, dan penggerak literasi. Acara ini juga didukung oleh beberapa brand lokal Buleleng seperti Kopi Banyuatis, Pagi Motley, Kedai Panji, Pia Cinta, Ratu Bali, Warung Pudak, dan bantuan pribadi dari sejumlah tokoh yang memiliki perhatian terhadap sastra dan kekayaan intelektual di Bali.

Para narasumber dalam festival ini di antaranya Sugi Lanus yang bicara soal kontribusi Gedong Kirtya dalam perjalanan sejarah bangsa, Ni Wayan Giri Adnyani selaku Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan bicara soal Sastra dan Pariwisata, Marlowe Bandem akan bicara soal arsip dan pengetahuan budaya, Devi Asmarani akan bicara soal perubahan sosial di Bali dari kacamata jurnalis, Anne-Lot ahli sejarah Bali asal Belanda akan bicara soal AA Panji Tisna dan pengaruhnya. Ada juga penulis muda Juli Sastrawan, Wayan Sumahardika, Wulan Dewi Saraswati, Desi Nurani yang akan bicara soal sastra dalam konteks masa kini. Dan juga ada Esha Tegar Putra, Made Sujaya, Ari Dwijayanthi, Carma Citrawati, dan masih banyak lainnya dengan beragam program menarik. Acara ini juga didukung oleh Ubud Writers and Readers Festival yang menghadirkan penulis Andre Syahreza, Henry Manampiring, dan Gde Aryantha Soethama.

Program dan jadwal acara dapat diakses di instagram @singarajaliteraryfestival

Tags: singaraja literary fest
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Mahima

Mahima

Related Posts

Menyusuri Seni Sastra dengan Satu Tuju

Menyusuri Seni Sastra dengan Satu Tuju

13 October 2023
Karya Tumbuh Lahir dari Singaraja Literary Festival

Karya Tumbuh Lahir dari Singaraja Literary Festival

6 October 2023
Next Post
Apakah GWK Ikon Bali Berdaulat Seni?

Apakah GWK Ikon Bali Berdaulat Seni?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Menimbang Program Ecobrick di Sekolah Jembrana

Menimbang Program Ecobrick di Sekolah Jembrana

13 June 2025
Budaya Ngayah Makin Langah

Budaya Ngayah Makin Langah

13 June 2025
Temu Teknologi di Serangan

Temu Teknologi di Serangan

12 June 2025
Gumi Serombotan: Industri Kain Tradisional Melaju, Anak Mudanya Berlayar

Gumi Serombotan: Industri Kain Tradisional Melaju, Anak Mudanya Berlayar

12 June 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia