• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Sunday, November 9, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Opini

Waspada Setelah Ninja Muncul di Bali

Made Bungloen by Made Bungloen
4 June 2016
in Opini
0 0
0

Ilustrasi ninja

Sebelumnya, izinkan saya memberikan ucapan bela sungkawa.

Sebelum membahas apa yang terjadi, saya turut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya untuk korban pembunuhan di Batuan, Sukawati, Gianyar. Semoga arwahnya tenang dan bisa kembali ke swargaloka.

Dalam pemberitaan di media cetak maupun media online, saya membaca kalau yang terjadi di Batuan diasumsikan sebagai ulah anggota ormas. Bukti-bukti dan rilis resmi dari kepolisian masih belum ada.

Terlepas bahwa korban adalah anggota salah satu ormas yang bertikai dengan ormas yang lain pada Desember 2015 lalu, kita hendaknya lebih melihat kepada kronologi kenapa itu semua terjadi dengan bukti-bukti di lapangan. Peristiwa kekerasan dan ketegangan antarormas memang kerap terjadi di Bali, mulai dari kekerasan dengan tangan kosong maupun dengan senjata. Tapi tidak juga serta merta kita mengasumsikan semua itu adalah ulah ormas.

Spekulasi yang terlalu dini dengan mengatakan korban atau pelaku adalah ormas hanya akan menambah gaduh suasana yang tidak perlu untuk kondisi sosial dan politik Bali saat ini.

Mari kita telisik kronologi kejadian yang menjadi dasar saya berpandangan berpeda tentang kejadian di Batuan.

Korban bersama kelompok anggota ormas lainnya pulang dari melayat dan pelaku adalah tiga orang bercadar. Kalau boleh saya asumsikan sebagai tiga orang dengan pakaian ala ninja dan menghunus pedang. Korban berlari sendiri dikejar tiga orang masuk ke gang-gang hingga ke rumah warga.

Pertanyaannya, kemanakah teman korban yang lainnya? Kenapa dia bisa kebetulan sendiri dan dikejar tiga orang ninja? Dari sini saya berasumsi kalau korban adalah target yang sudah diteliti keseharian dan kebiasaannya. Korban memang direncanakan akan dibunuh ketika itu.

Tiga ninja ini sedang menunggu waktu tepat untuk mengeksekusi korban. Dan, hari itulah saat yang tepat, ketika korban sedang sendiri.

Terlepas dari kenapa korban menjadi target, mungkin di sinilah peran dari tim penyidik dari kepolisian untuk meneliti lebih dalam dari latar belakang masalah yang pernah terkait dengan korban hingga ke utang piutang atau kelakuan korban yang mungkin membuat orang lain tersinggung hingga itu terjadi.

Pelaku adalah tiga orang bercadar. Ini artinya pelaku adalah profesional dan sudah mempersiapkan semua kemungkinan yang terjadi. Bukankah aneh kalau pelaku adalah orang berpakaian ala ninja siang hari dalam lingkungan masyarakat yang ramai?

Asumsi saya mengenai pelaku yang bercadar lebih kepada pelaku yang profesional, entah itu bentuknya bayaran atau ada bentuk kepentingan lainnya. Pelaku juga sudah sering melakukan tindakan seperti itu sehingga sudah siap dengan kemungkinan yang terjadi, termasuk risiko pengeroyokan kalau ada masyarakat yang membantu korban.

Kalaupun pelakunya mengatas namakan ormas saya rasa kerugian ada di kedua belah pihak ormas yang bertikai. Risiko pembubaran sudah ada di depan mata. Asumsi saya mereka tidak akan melakukan perbuatan nekat di depan umum yang risikonya terlalu besar untuk kepentingan organisasinya masing-masing.

Ada yang masih ingat dengan hebohnya head hunter beberapa tahun lalu?

Dari sini bisa disimpulkan kalau profesi pembunuh itu memang ada dan oknum-oknum yang memanfaatkan jasa mereka juga memang ada. Terlebih lagi kepemilikan senjata sejenis samurai atau pedang sudah tidak bisa dikontrol lagi. Kebanyakan orang telah memiliki senjata tersebut, terlepas untuk koleksi pribadi atau motif lainnya. Kondisi ini yang membuat pada pelaku profesional lebih mudah untuk menyembunyikan keberadaannya.

Menyinggung mengenai motif, menurut analisis saya ini lebih kepada motif kepentingan pribadi. Dari kondisi yang terjadi saya tidak melihat ada kepentingan organinasional di dalamnya. Saya lebih melihat kepada kerugian secara organisasi dan keuntungan oknum pribadi.

Satu isu buruk saja mengenai kekerasan akan berdampak besar kepada ormas yang ada saat ini. Terlebih lagi setelah adanya perjanjian yang berujung pada pembubaran kedua ormas tersebut. Jangan lupa oknum pribadi yang saya singgung di sini bisa menjadi sangat luas dan diperlukan penyidikan yang mendalam dari pihak kepolisian untuk bisa menentukan siapa pelaku dan motif dari pelaku.

Saya di sini tidak berbicara sebagai pendukung ormas. Saya juga tidak berbicara sebagai penentang ormas. Sebab, keberadaan ormas selalu ada positif dan negatifnya tergantung dari mana kita memandang dan terlepas dari sisi apa yang ditonjolkan dari ormas masing-masing.

Saya di sini lebih menekankan kepada marilah kita menilai sesuatu lebih dalam sebelum menyimpulkan dan menyebarkan isu-isu tidak perlu yang justru membuat situasi semakin tidak baik untuk kondisi Bali saat ini.

Lebih baik kita semua bersikap lebih tenang dan menunggu rilis resmi kepolisian dan menarik kesimpulan setelah itu daripada menyimpulkan sendiri-sendiri. [b]

Tags: OpiniSosial
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Made Bungloen

Made Bungloen

Saya suka menulis sambil ngopi.

Related Posts

Ketika Pulau Menghangat: Urban Heat Island di Pulau Bali

Ketika Pulau Menghangat: Urban Heat Island di Pulau Bali

3 November 2025
Menjadi Pembully dari Seorang Pelaku Bullying

Menjadi Pembully dari Seorang Pelaku Bullying

24 October 2025
Petisi Pelajar: Reformasi Pendidikan Indonesia

Saat Kampus Tak Lagi Jadi Kompas Bali

22 October 2025
Beban Ekologi Bertambah karena Pariwisata yang Eksploitasi Hulu Bali

Beban Ekologi Bertambah karena Pariwisata yang Eksploitasi Hulu Bali

15 October 2025
Diskusi Sejarah dan Dinamika Pers Mahasiswa

Menjaga Nyala Pers Mahasiswa di Tengah Sunyinya Dukungan Kampus

14 October 2025
Refleksi Geologi Perkotaan dan Airtanah: Pemulihan atau Bayar Mahal di Masa Depan

Refleksi Geologi Perkotaan dan Airtanah: Pemulihan atau Bayar Mahal di Masa Depan

13 October 2025
Next Post
Wisata Kopi Cokelat di Science Techno Park

Wisata Kopi Cokelat di Science Techno Park

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Ratusan Titik di Bali Alami Bencana

Memetakan Lokasi Banjir dari Media Sosial

9 November 2025
Pemuliaan Sumber Air Ritual Melasti di Catur Desa Adat Dalem Tamblingan

Pemuliaan Sumber Air Ritual Melasti di Catur Desa Adat Dalem Tamblingan

8 November 2025
Warisan Walter Spies dan Paradoks Bali Kini dalam Film Roots

Warisan Walter Spies dan Paradoks Bali Kini dalam Film Roots

7 November 2025
Ini Cerita Arsa, Remaja Rasa Anak-anak

Pengalaman Orang Tua dengan Anak Neurodiversitas

6 November 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia