Perempuan dan anak merupakan kalangan mayoritas yang rentan menjadi korban kekerasan.
Keduanya sering dihadapkan pada situasi tidak menguntungkan apabila mereka mengalami hal tersebut. Sebagian besar kasus yang terjadi mengidentifikasikan bahwa korban berasal dari keluarga ekonomi lemah serta berpendidikan rendah. Akses untuk memperoleh layanan penanganan tindak kekerasan menjadi sulit dijangkau oleh para korban, baik dari pelayanan yang bersifat medis, hukum, dan psikologis.
Women in Action Art Auction merupakan kegiatan penggalangan dana yang diselenggarakan Bali Women Crisis Center (selanjutnya disingkat BWCC) serta didukung oleh Yayasan Indonesia untuk Kemanusiaan (YSIK) Jakarta.
Bentuk dari kegiatan ini adalah pameran dan penjualan karya seni visual, yaitu lukisan dan fotografi dari kalangan seniman dan komunitas anak-anak. Keuntungan dari penjualan karya-karya tersebut ditujukan untuk mendukung kerja BWCC sebagai lembaga layanan yang dikhususkan pada salah satu program, yaitu kegiatan pendampingan perempuan dan anak korban kekerasan.
Acara pameran ini akan resmi dibuka pada 28 April 2013 di Museum Pendet, Gianyar, dan akan berlangsung hingga 5 Mei 2013.
Acara pembukaan pameran juga akan dimeriahkan dengan pementasan Monolog Rahim oleh Cok Sawitri. Karya-karya seni visual yang ditampilkan adalah karya fotografi dari I Nyoman Wija dan karya lukisan dari Sanggar Anak Tangguh Gianyar serta komunitas seniman perempuan yang tergabung dalam Seniwati Gallery.
Keterlibatan para pendukung acara adalah bukti dari semakin banyaknya pihak di kalangan seniman dan komunitas masyarakat yang berpartisipasi serta menyatakan kepeduliannya terhadap isu keadilan akses bagi perempuan dan anak korban kekerasan. Mereka yang turut serta menampilkan karya dalam acara penggalangan dana ini juga berharap agar kegiatan semacam ini dapat secara aktif dilaksanakan sebagai tanda solidaritas berbagai pihak.
Selain itu juga dapat menyuarakan ajakan kepada masyarakat untuk bersama-sama peduli tentang persoalan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Jumlah pelaporan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terus meningkat seringkali tidak disertai dengan kapasitas penyelenggaraan layanan yang cukup memadai bagi para korban. Dari data satu tahun terakhir sampai dengan Desember 2012, BWCC menerima sekitar 30 laporan kasus dengan berbagai macam bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak yang tersebar di beberapa daerah di Bali. Diantaranya penganiayaan, pelecehan (seksual), perkosaan, penelantaran dan intimidasi.
Direktur BWCC, Ni Ketut Madani Tirtasari menyatakan adanya kebutuhan mendesak untuk mendukung kerja pengadaan layanan bagi perempuan dan anak korban kekerasan. Ia juga menekankan pentingnya aspek pendampingan bagi para korban, terutama bantuan secara hukum.
Kapasitas kelembagaan yang masih terbatas saat berhadapan dengan banyaknya kasus menjadi kendala bagi akses pelayanan, perlindungan dan pemulihan bagi para korban. Peran semua pihak termasuk pemerintah juga seharusnya mampu merespon penanganan kekerasan dan mendapatkan perhatian khusus dalam mendukung dan menghasilkan efektifitas kelangsungan penyediaan layanan tersebut.
Penyelenggaraan kegiatan Women in Action Art Auction ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya dalam menghimpun dana publik yang akan sangat bermanfaat untuk menangani persoalan kekerasan perempuan dan anak. Sebagai pusat penanggulangan krisis dan pusat pengembangan sumber daya manusia, BWCC berkomitmen untuk berperan aktif melakukan pemberdayaan masyarakat dan pelayanan hukum baik secara internal maupun berjaringan. [b]
Teks dari Bali Women Crisis Center.