• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Tuesday, May 20, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup Agenda

Seminar NEW MEDIA: Akhir Sebuah Media Konvensional?

Luh De Suriyani by Luh De Suriyani
27 November 2008
in Agenda, Teknologi
0 0
2

Dari Siaran Pers

Hari ini, Kamis (27 November) Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia menggelar seminar menarik dengan tema NEW MEDIA: Akhir Sebuah Media Konvensional?. Bertempat di Sanur Beach Hotel, Jl Merta Sari Semawang Sanur, Denpasar, seminar setengah hari ini akan dibawakan oleh sejumlah pejabat media massa mainstream di Indonesia dan para tokoh dunia online.

Yakni Turochas Fuad, Head of Mobile Yahoo, Southeast Asia,  Handhi S Kentjono, Direktur MNC (group media RCTI, TPI, Global TV, koran Sindo, dll), Budiono Darsono, CEO Detikcom. Pembicara lainnya Agung Adiprasetyo, CEO Kelompok Kompas Gramedia, Aditya Chandra Wardana, Phd, Direktur PT IndoPacific Edelman, dan Enda Nasution, blogger Indonesia yang baru saja menghelat Pesta Blogger 2008.

Dimoderatori Bambang Harymurti, Pemimpin Redaksi Majalah Tempo, seminar akan mengulas masa depan new media dan apakah old media (cetak) masih punya harapan. Seminar yang mengawali Kongres AJI ini juga akan dihadiri Menteri Komunikasi dan Informasi Mohammad Nuh dan Gubernur Bali Made Mangku Pastika.

Meluasnya pemakaian teknologi digital sebagai pengantar informasi telah membuka jalan bagi Indonesia memasuki era New Media. Sejumlah grup industri media besar nasional secara strategis telah menyiapkan langkah konvergensi isi melalui dunia digital. Internet menjadi teknologi konvergensi yang menyatukan berbagai platform media dalam satu bentuk baru media.

Ada dua karakter ” baru” dari media yang bertumbuh lewat internet itu. Pertama, kecenderungannya menyajikan peristiwa secara cepat dan dihadirkan lewat beragam platform sekaligus, dari video, suara dan teks. Kedua, melalui teknologi digital, pesan atau informasi menyebar secara horisontal, dari satu pengguna ke satu komunitas, atau sebaliknya. Misalnya, kemunculan YouTube, aplikasi jejaring sosial berbasis video, membuat berbagai peristiwa penting dikirim oleh individu dan dengan sekejap informasi bergambar itu bisa diakses secara global. Itu sebabnya, mengingat aspek strategis dari multimedia, YouTube dibeli oleh Google seharga US$ 1,6 miliar, dua tahun silam.

Pendek kata, internet telah mengubah cara produksi dan distribusi informasi. Dari aspek indutri media, ini termasuk lompatan penting setelah Guttenberg menemukan mesin cetak lima abad silam. Di Indonesia, ada 33 juta pelanggan internet pada 2008, yang angkanya diperkirakan terus menanjak tajam tiap tahun. Seiring bertumbuhnya infrastruktur teknologi informasi ini, sejumlah industri penyedia jasa telekomunikasi selular bahkan telah melebarkan urusannya ke bidang isi. Mereka kini tak hanya menyiapkan layanan jaringan, tetapi juga penyedia isi atau “content provider”.

Artinya, kesiapan infrastruktur bagi jalan dan berkembangnya media informasi digital kini lebih matang dibandingkan lima tahun silam. Internet telah menghimpun jutaan situs informasi dalam satu jaringan global. Internet juga mempermudah setiap orang mencari dan mendapatkan informasi dalam beragam bentuk, dari gambar, teks dan juga suara.

Sejumlah media tradisional seperti cetak dan siaran berbasis elektronik pun terpaksa melakukan perubahan besar, dengan menghadirkan versi online di internet, dan mempertajam persaingan mereka di ranah media digital. Di Indonesia, kita menyaksikan munculnya news site sekaligus megaportal seperti Kompas.Com, yang menyatukan beragam platform media dari Grup Kompas Gramedia. Kehadiran Kompas.Com meramaikan bursa media digital yang sejak lama dikuasai oleh Detik.Com.

Dari dunia siaran elektronik, Grup MNC juga menghadirkan konvergensi media lewat Okezone.Com, yang menyatukan ragam media elektronik dan cetak di bawah Grup itu. Begitu juga dengan Visi Media Asia (VIVA) yang membawahi ANTV dan TVOne memutuskan membentuk lini konvergensi melalui VivaNews.Com. Sementara Jawa Pos Grup dikabarkan segera menyatukan aneka platform media cetak daerah dan televisi lokal mereka dalam satu media online. Konvergensi tampaknya telah menjadi strategi baru bagi industri media nasional.

Maka, menarik untuk melihat bagaimana para pelaku bisnis media membaca kecenderungan konvergensi ini. Bagaimana sebetulnya prospek New Media ini di Indonesia? Lalu, bagaimana internet membentuk jurnalisme baru dan mempengaruhi bentuk media di dalam kehidupan berbangsa? Untuk menjawab dua pertanyaan besar itu, seminar kali ini akan mengambil dua topik besar, 1) Peluang dan tantangan bisnis New Media, dan 2) Teknologi informasi sebagai alat demokratisasi.

Tags: Aliansi Jurnalis IndependenNew Media
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Luh De Suriyani

Luh De Suriyani

Ibu dua anak lelaki, tinggal di pinggiran Denpasar Utara. Anak dagang soto karangasem ini alumni Pers Mahasiswa Akademika dan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Pernah jadi pemimpin redaksi media advokasi HIV/AIDS dan narkoba Kulkul. Menulis lepas untuk Mongabay.

Related Posts

Pers Mahasiswa, Gunakanlah New Media

10 October 2010
Next Post

Blog dan Media Mainstream Bisa Saling Bersinergi

Comments 2

  1. I Gede Sanat Kumara says:
    16 years ago

    Om swastyastu,

    Booming web-based content di tahun 1995 (baca yahoo.com) dimulai. Tidak ada kata terlambat untuk Indonesia tercinta, gagasan ini sangat baik untuk mendorong “content provider” berlumba-lumba mencari pelanggan, peluang dllnya, sehinga akan menciptakan lapangan kerja. Web development, diperlukan, web design, jurnalist, photogrpaher, web hosting, e-zine, newsletter,writer,editor,trader,e-postcard etc akan diperlukan dan itu semua “job opportunity”

    Harga akses ke Internet suduah semakin murah, semenjak “speedy” mebanting harga gila rendah nya. Ada bagus nya ada jeleknya, ISP lokal bisa gigit jari ( tidak bisa bersaing di segala bidang, network,teknologi dan harga). Tapi ini mebawa angin sorga untuk, “content provider” itu, baik pemain kecillllllllllll maupun pemain besarrrrrrrrrr duduk sama rendah berdiri sama tinggi…ini lah dunia Internet..peluang disana..silahkan anda berlumba melihat peluang…selamat dan suskses!!

    Ingat: peluang adalah ditangan anda, peluang hilang karena teman anda mendahului ,menemukan. Stay hungry and foolish – give up until you give up!!!

    Om shanti 3x Om

    Sukmsa,
    I Gede Sanat Kumara

    Reply
  2. Didik says:
    16 years ago

    Mendingan ngeblog wae yaa…

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Warisan Kuliner dan Talenta Lokal dalam Ubud Food Festival 2025

Warisan Kuliner dan Talenta Lokal dalam Ubud Food Festival 2025

20 May 2025
Melihat Hukum dari Lubang Toilet

Melihat Hukum dari Lubang Toilet

19 May 2025
[Ilustrasi] Wacana Bali Mandiri Energi Bersih

[Ilustrasi] Wacana Bali Mandiri Energi Bersih

18 May 2025
Kampanye 2 Anak Dihentikan, Ini Instruksi KB Krama Bali

Kampanye 2 Anak Dihentikan, Ini Instruksi KB Krama Bali

17 May 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia