• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Wednesday, June 18, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Segar Gurih Garangasem Warung Ibad

Anton Muhajir by Anton Muhajir
25 November 2009
in Kabar Baru, Kuliner
0 0
2

Warung Ibad, Garangasem

Teks dan Foto Anton Muhajir

Sebagai penggemar menu masakan ikan laut, warung ini sebenarnya jadi salah satu langganan saya. Namun karena lokasinya yang relatif jauh dari rumah maupun tempat kerja saya, maka saya agak jarang makan di tempat ini. Untungnya hari ini saya lewat warung ini sehingga bisa menikmati kesegarannya kembali.

Warung Ibad, nama tempat bersantap ini, berlokasi di Jalan Pulau Maluku. Masuknya dari Jalan Diponegoro, setelah Ramayana belok kiri. Warung ini ngemper di depan toko, persis di belakang pos polisi. Dia tersembunyi di antara banyaknya mobil yang parkir di kawasan pertokoan ini.

Bagian paling terlihat dari warung ini adalah spanduk nama dan tenda yang dipakainya. Warung ini memang berupa warung tenda bongkar pasang, bukan bangunan permanen.

Meski demikian, pengunjung di warung ini tiap hari berjubel. Hari ini ketika ke sini, saya harus menunggu sebentar sebelum akhirnya dapat tempat duduk. Padahal itu sudah hampir pukul 2, saat di mana jam makan siang sudah lewat.

Menu andalan warung ini adalah olahan ikan laut. Biasanya ikan kakap. Ada tiga jenis olahan yaitu garangasem, sup, dan ikan goreng. Nah, menu garangasem itulah yang paling saya suka. Menu ini mengingatkan saya akan masakan rumah di kampuang nan jauh di mato. Menu segar pakai ikan laut dengan kuah berminyak, karena salah satu tahapan dalam memasaknya adalah dengan menggoreng bumbu, ini memang jadi menu favorit.

Saya belum menemukannya di warung lain di Bali

Maka, kalau makan di Warung Ibad, menu ini hampir selalu jadi pilihan saya. Begitu pula hari ini. Menu garangasem ini sekilas memang mirip sup ikan. Cuma, setahu saya, ya pada proses masaknya itu tadi. Garangasem melewati tahapan digoreng bumbunya sehingga berminyak. Kalau sup kan tidak.

Di Warung Ibad, seporsi garangasem disajikan dengan potongan kepala ikan. Biasanya sih kepala itu dipotong dalam beberapa bagian. Tapi tumben hari ini kok saya diberi sajian menu ini dengan kepala ikan utuh. Terlihat agak aneh tapi ya tidak ada salahnya dicoba.

Semangkuk besar garangasem ini tentu saja dilengkapi sepiring nasi putih dengan taburan bawang goreng dan sepotong ikan goreng di atasnya. Ikan goreng ini besarnya tak lebih dari jempol kaki orang dewasa. Kecil.

Ikan goreng ini terlihat agak coklat akibat digoreng. Teksturnya agak alot di luar tapi di dalam lunak. Rasanya gurih.

Gurihnya ikan goreng ini berpadu dengan segarnya kuah garangasem. Kuah ini memang terasa gurih dan agak pedas. Sayangnya hari ini rasanya tak senikmat yang biasa saya rasakan di warung ini. Tampilannya juga tak seperti menu sama yang saya santap terakhir kali di warung ini. Menu hari ini terasa lebih datar. Begitu pula tampilannya. Kurang menggairahkan seperti biasanya. Toh tetap saja menu ini enak disantap.

Kepala ikan di dalam garangasem itu terlalu besar tulangnya. Dagingnya hanya di tiga bagian: atas, samping kanan, dan samping kiri. Sangat sedikit dibanding ukuran kepala yang besar itu. Tekstur daging ini sangat lembut. Tinggal dicolek dengan sendok lalu biarkan lidah yang meneruskan urusan selanjutnya. Tak perlu dikunyah.

Garangasem ini sebenarnya sudah dilengkapi dengan sepotong ikan goreng kecil itu tadi. Tapi kalau ikan goreng itu tidak cukup, silakan pesan ikan goreng lagi. Sepiring ikan goreng dalam bentuk potongan-potongan kecil itu akan segera datang.

Satu porsi garangasem ditambah dua botol teh seharga Rp 18.000. Kok mahal ya? Perasaan terakhir kali ke sini saya cuma perlu bayar Rp 15.000 untuk seporsi garangasem dan tambah sepiring ikan goreng deh.

Mahalnya harga ini bisa jadi salah satu masalah kalau makan di sini. Masalah lain adalah tempat yang relatif bising. Maklum lokasinya memang di antara pertokoan dan perkantoran. Juga dekat salah satu jalan tersibuk di Denpasar, Jalan Diponegoro. Masalah lain juga kalau makan di sini adalah banyaknya lalat. Bisa dimaklumi karena menu itu memang dimasak langsung di warung itu. Ikan segar yang disajikan, kadang-kadang juga mengundang lalat hijau yang besar-besar itu.

Terakhir, masalah yang hampir selalu saya temui di warung ini adalah penuhnya tempat, terutama saat jam makan siang. Tiga meja yang masing-masing cukup untuk sekitar delapan orang itu hampir selalu penuh. Artinya harus antri. Arti lainnya, warung ini memang layak dikunjungi. Buktinya pengunjung toh masih tak kunjung henti meski harus antri. [b]

Warung Ibad
Jl Pulau Maluku No 1
Belakang pos polisi Jl Diponegoro Denpasar
Telp (0361) 7419868, 081234797584
Buka pukul 9 pagi sampai 4 sore

Tags: DenpasarKuliner
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Anton Muhajir

Anton Muhajir

Jurnalis lepas, blogger, editor, dan nyambi tukang kompor. Menulis lepas di media arus utama ataupun media komunitas sambil sesekali terlibat dalam literasi media dan gerakan hak-hak digital.

Related Posts

Pasar Badung Berwajah Mewah, Tukang Suun Kian Lelah, Perlindungan Susah

Pasar Badung Berwajah Mewah, Tukang Suun Kian Lelah, Perlindungan Susah

4 June 2025
Kembalikan Sanur yang Dulu

Kembalikan Sanur yang Dulu

24 July 2024

Mau ke Mana Bali?

11 July 2024
Tarif Parkir di Denpasar Naik, Apakah Pelayanannya Asyik?

Tarif Parkir di Denpasar Naik, Apakah Pelayanannya Asyik?

30 May 2024
Ketika Mall Mengubah Tata Kota

Ketika Mall Mengubah Tata Kota

15 May 2024
TPA Suwung yang Dibalut Asap: The Aftermath

TPA Suwung yang Dibalut Asap: The Aftermath

19 October 2023
Next Post
Mencari Sehat di Jembrana

Mencari Sehat di Jembrana

Comments 2

  1. imadewira says:
    16 years ago

    walah, ternyata dari tadi salah baca, kirain Karangasem 😀

    Reply
  2. novi says:
    14 years ago

    ini pindah y?
    ada yg tw g ini pndah kmn?denger2 daerah renon

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Rata-Rata Sekolah Dasar Negeri di Bali Memiliki Ruang Kelas Rusak

Rata-Rata Sekolah Dasar Negeri di Bali Memiliki Ruang Kelas Rusak

18 June 2025
Perjalanan Penyanyi Bali Legendaris Dealot

Perjalanan Penyanyi Bali Legendaris Dealot

17 June 2025
Pariwisata Bergeliat, Konflik Tanah pun Menguat

Pariwisata Bergeliat, Konflik Tanah pun Menguat

16 June 2025
Tiga Film di Balinale Soroti Isu Sosial

Tiga Film di Balinale Soroti Isu Sosial

15 June 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia