Salah satu perubahan di jalan karena pandemi adalah nasi jinggo. Lapak nasi jinggo makin mudah ditemukan di hampir semua ruas jalan.
Saya sebagai penyuka nasi jinggo kini makin mudah mencari beraneka pilihan nasi jinggo. Saya senang kepedasan sambelnya dan porsi sebungkus nasi jinggo yang cukup mengganjal perut saat malam hari.
Sayangnya, pedagang nasi jinggo terdampak jam malam saat pandemi karena pernah ada larangan berjualan sampai malam, maksimum jam 8. Sedangkan pedagang baru bisa mendapat penghasilan kalau nasi habis.
Namun, ini tak membuat mereka patah semangat. Nasi jinggo adalah penyelamat bagi yang lapar dan kantong tipis, dan juga warga yang terdampak Covid. Salah satunya Mang Rinz’O atau saya panggil Wi Mang, personil band yang berdagang di Batubulan, Gianyar.
situs mahjong
Comments 1