Pura identik dengan bangunan atau tugu dengan pelinggih yang banyak. Berbeda seperti pura pada umumnya, Desa Tigawasa, Kabupaten Buleleng memiliki pura berupa hutan bambu.
Awig-awig di Desa Tigawasa menyebutkan terdapat sembilan pura dalam bentuk hutan. Awig-awig tersebut juga menjelaskan rangkaian upacara yang dilaksanakan di hutan, salah satunya adalah upacara mekiis. Jika daerah lain memiliki upacara melasti ke laut atau sumber mata air, masyarakat Desa Tigawasa melaksanakan upacara mekiis ke pura dalam bentuk hutan.
Tidak ada yang tahu kapan pura dalam bentuk hutan terbentuk atau bagaimana sejarahnya. Namun, adat dan tradisi sembahyang ke hutan telah berlangsung secara tahun ke tahun dari generasi ke generasi.
“Selama ini kan masyarakat percaya dengan kesucian pura itu dan itu harus dijaga dan dilindungi, jadi mereka sama sekali tidak berani mengambil sesuatu. Bahkan masuk pura sembarangan nggak berani,” ungkap Guntur, salah satu masyarakat Desa Tigawasa. Meski tidak tahu menahu asal pura tersebut, masyarakat tetap menjaga dan melestarikan pura dalam bentuk hutan.
Mereka tidak berani memasuki pura dengan sembarangan dan tidak berani menebang bambu yang ada dalam hutan. Misalnya ketika lahan masyarakat berbatasan langsung dengan pura, masyarakat tidak bisa menebang bambu yang masuk ke lahan rumahnya. Selain diatur oleh awig-awig, mereka juga percaya bahwa itu cara untuk melestarikan pura dalam hutan.
“Bahkan ada juga yang nggak berani ambil risiko, ya ngalah aja. Kalau ada pohon atau bambu yang lewat itu biarin. Kita yang punya tanah di sebelahnya yang ngalah,” ujar Guntur. Masyarakat juga takut dengan konsekuensi yang akan diterima ketika hutan diganggu karena hukumnya bukan hanya sanksi sosial, tapi juga secara niskala. “Dan belum tentu yang melakukan yang kena, mungkin juga keluarga atau anak cucu semisal pura itu diutak-atik,” imbuhnya.
Masyarakat di Desa Tigawasa memilih untuk menghindari hal-hal buruk yang akan terjadi daripada terkena akibatnya. Maka dari itu, hingga saat ini Desa Tigawasa sangat menjaga pura dalam hutan karena keterbatasan dan ketidaktahuan asal-usul pura.
Meski ada dan dijaga sampai saat ini, pura dalam bentuk hutan di Desa Tigawasa sangat penting untuk didokumentasikan. Tidak ada yang tahu bagaimana masa depan akan datang dan siapa yang akan datang ke tanah tersebut. Dokumentasi ini akan menjadi memori nantinya untuk mempermudah penyampaian pengetahuan dan informasi, sehingga generasi masa depan dan masyarakat luar mengetahui keberadaan pura dalam bentuk hutan di Desa Tigawasa.