Selain banyak pilihan, harga juga murah meriah.
Begitu masuk Desa Petiga, Kecamatan Marga, Tabanan, tak hanya udara sejuk dan rindangnya pepohonan yang menyapa tapi juga warna-warni tanaman hias di desa ini. Di kanan kiri jalan yang membelah desa ini, aneka tanaman hias itu menghiasi kebun ataupun pekarangan.
Desa Petiga memang bisa disebut sebagai desa tanaman hias. Sekitar 80 persen dari 400 kepala keluarga desa ini membudidayakan tanaman hias. Maka nyaris semua rumah di Petiga pun berhias tanaman ini. Tak hanya untuk warga sendiri tapi juga untuk dijual.
Karena itu, tak sedikit orang yang melalui desa ini pun akan membeli tanaman hias tersebut. Bahkan sebagian besar memang datang untuk membeli tanaman-tanaman cantik ini, terutama hotel-hotel di Bali selatan, seperti Badung, Gianyar, dan Denpasar. Lokasi desa ini di jalan raya dari Marga ke arah Jatiluwih.
Wayan Tinggen, salah satu warga yang membudidayakan tanaman hias di Desa Petiga. Pensiunan kepala sekolah ini mengaku mulai membudidayakan tanaman hias sejak sekitar tahun 2000, seperti juga sebagian warga desa.
Di lahan miliknya, Tinggen membudidayakan aneka tanaman hias seperti pisang-pisangan, puring, palm, krokot, dan lain-lain. Semua tanaman ini tumbuh subur di desa ini. Menurut Tinggen, semua tanaman hias tersebut tumbuh subur karena cuaca desa ini memang mendukung, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
Karena itulah maka kini, warga pun menggantungkan hidup dari usaha budidaya tanaman hias tersebut. Tanaman hias tersebut dijual dalam bentuk bibit ataupun yang sudah besar dalam jumlah satuan. Bibit tersebut diambil dengan sistem stek yang kemudian dibesarkan dalam plastik berisi tanah sehingga mudah dibawa.
Harga tanaman-tanaman hias ini relatif murah. Tanaman, misalnya, hanya Rp 1.000 per biji stek. Tanaman dengan daun merah, kuning, hijau ini saat ini yang paling laris. Adapun tanaman paling mahal adalah palm yang per batangnya bisa sampai Rp 500.000. Ada pula jenis rumput-rumputan yang per biji cuma Rp 500. Semua harga tersebut bisa turun jika kita menawarnya. [b]
Wah, boleh nih kesini beli tanaman hias
kurang begitu suka dengan tanaman hias, tetapi keren juga ya.. kalau setiap kiri kanan jalan ada tanaman hias yang dijual…
Keep Bali Clean and Green 🙂
Saya baru membeli Pucuk Merah tetapi karena keterbatasan lahan, jadi saya tanam di pojok taman yang hanya terkena matahari pada sore hari.
Apakah tidak apa-apa?
Thanks.