Pertama kalinya saya menghadiri UWRF. Banyak sekali antusiasme yang bukan hanya dari pembaca buku dan penulis saja tetapi, dari para pecinta film Indonesia. Awalnya sempat putus asa tidak tau mau menyaksikan sesi apa pada acara ini, karena aku pribadi jarang membaca buku, menulis pun masih belajar.
Pastinya, aku akan mencari hal yang sekiranya masih relevan dengan diriku. Ternyata ada sesi “Inside Indonesian Cinema: A Director’s Perspective”. Dihadiri oleh Pritagita Arianegara, Makbul Mubarak, Riri Riza, dan Olin Monteiro. Yang mencuri perhatianku sebagai penikmat film. Pada sesi ini yang ditunggu-tunggu pastinya adalah kehadiran Riri Riza yang karyanya sudah aku kenal sejak masih duduk di bangku SMP.
Sebelum lanjut ke pengalamanku pada sesi ini, ada hal menarik nih yang mau aku bagikan. Kali ini, untuk mengunjungi UWRF 2023, aku pulang dan pergi menggunakan transportasi umum yaitu Teman Bus dan Smart Shuttle @Ubud. Jangan lupa untuk melihat halte terdekatmu ya lewat aplikasi Teman Bus dan Smart Shuttle @Ubud.
Dimulai dari menaiki Teman Bus dari Art Center Selatan dengan tarif Rp 4.400. Perjalanan yang memakan waktu sekitar 1 jam, membuatku menikmati perjalanan dengan AC yang sejuk karena sedang kemarau, matahari sangat terik. Aku memilih turun di Puri Agung Ubud, agar setelah itu bisa memesan Smart Shuttle @Ubud di Puri Agung Ubud juga.
Awalnya, aku lihat informasi ini pada saat press release UWRF 2023 dari papan reklame yang terpasang di depan Taman Baca Ubud. Langsung saja aku foto sebagai pengingat dan dibagikan ke teman-teman.
Lanjut, sesampainya aku di Puri Agung Ubud, aku langsung memesan Shuttle Bus menggunakan aplikasi. “Kalau mobil Innova total ada 5 mobil, mobil DFSK juga 5 mobil. Mobil Inova itu hybrid, mengubah bensin pertamax ke listrik. Kalau DFSK pakai full listrik dengan cara di-charge,” ujar salah satu driver pada saat itu.
Mungkin akan menunggu lebih lama dibanding menggunakan driver online yang lainnya mengingat jumlah kendaraan yang terbatas, apalagi situasi jalan di Ubud sangat padat. Di dalam mobil, hanya aku satu-satunya penumpang, berasa seperti mobil pribadi. Mobilnya bersih dan sejuk, drivernya juga ramah.
“Dulu saya bekerja memang sebagai driver. Total driver 24 orang, 4 orang cadangan,” tambahnya. Seketika muncul pertanyaan dariku, “Bagaimana ya reaksi driver konvensional dan driver online?”. Langsung saja aku tanyakan ke driver pada saat itu. “Pastilah ada penolakan. Tapi kan ini program yang didukung oleh pemerintah, mau gimana lagi.” Mulai September 2023 – Februari 2024, Smart Shuttle @Ubud ini bisa dinaiki tanpa biaya apapun, alias gratis.
Sudah sampai di UWRF, ternyata hampir seluruh kursi penonton sudah penuh, untung saja pada saat itu aku masih dapat kesempatan untuk duduk dan menyaksikan diskusi tersebut. “Apakah sejauh ini prosedur bekerja dalam film sudah diterapkan?” pertanyaan dari Olin Monteiro selaku moderator diberikan. Bagi Riri Riza, dia sudah menerapkan prosedur yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak, mengingat film yang dia buat banyak melibatkan anak-anak. Tentunya, Riri Riza tau harus memperlakukan anak-anak seperti apa.
“Kalau aku sih, pasti setiap PH memiliki prosedurnya masing-masing dan sejauh ini kita udah menerapkan prosedur yang berlaku,” ujar Pritagita Arianegara. Kali ini, masuk ke sesi tanya jawab. Pertanyaan berikutnya, “bagaimana pendapat kalian tentang aplikasi streaming yang dapat menampilkan banyak film secara online? Dan apakah hal tersebut menguntungkan?”
Hal itu direspon oleh Makbul Mubarak. “Menurutku bagus kalau bisa ditayangkan online. Akan lebih banyak peluang atau pasar yang bisa dijangkau. Itu juga bisa menjadi salah satu keuntungan,” yang lain pun menyetujui pendapat tersebut.
Satu jam sesi diskusi rasanya kurang sekali untuk bertukar pendapat dengan para sineas Indonesia ini. Apalagi antusias yang tinggi pada sesi tanya-jawab. Akhir acara, pastinya tidak lupa untuk foto bersama dengan narasumber, salah satunya Riri Riza. Sangat tersanjung sekali dengan kebaikan dia dalam menerima setiap ajakan foto dan wawancara dari banyak orang.
Sepulang dari UWRF 2023, aku menaiki Smart Shuttle @Ubud dari Neka Art Museum ke Puri Agung Ubud lagi dan dari sana juga aku menaiki Teman Bus kembali ke Art Center Selatan. Total biaya yang ku habiskan selama perjalanan adalah Rp 8.800, hemat sekali kan?