• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Friday, November 7, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup Buku

Peluncuran Buku Puisi Aku Lihat Bali

Redaksi BaleBengong by Redaksi BaleBengong
4 February 2015
in Buku, Kabar Baru
0 0
1

Cover buku aku lihat bali

Satu lagi buku kumpulan puisi penyair Bali diterbitkan tahun 2015 ini. 

Antologi puisi tunggal bertajuk “Aku Lihat Bali” karya Mas Triadnyani, merangkum 83 sajak terpilih, akan diluncurkan di Bentara Budaya Bali (BBB) Jumat nanti. Acara dirangkum dalam program Pustaka Bentara.

Mas Triadnyani, penyair yang juga dosen Fakultas Sastra Universitas Udayana ini terbilang produktif mencipta. Buku “Aku Lihat Bali” (Penerbit Koekoesan) merupakan antologi tunggal keduanya, setelah sebelumnya terbit buku “Mencari Pura” (2011). Antologi kedua ini merangkum karya-karya terpilih karya Mas Triadnyani yang digarap selama kurun waktu penciptaan 2010 hingga 2012.

Tampil sebagai pembahas adalah sastrawan, editor dan redaktur budaya, Damhuri Muhammad. Alumnus pascasarjana Universitas Gadjah Mada ini akan memperbincangkan bagaimana penyair mengeksplorasi tema-tema terkait Bali, mencerminkan pergulatan batin yang mempribadi sekaligus sebentuk kepedulian sosial sang penyair terkait dinamika perubahan yang telah dan tengah terjadi di Pulau Dewata ini.

Menurut Damhuri Muhammad, dalam tulisannya, Mas Triadnyani lebih terang memaklumatkan laku etik lewat puisi-puisinya dalam buku “Aku Lihat Bali”. Laku etik yang dimaksud adalah upaya penyair meresapkan implikasi etik, baik pada saat penciptaan sedang berlangsung maupun sesudahnya.

Setelah mendalami puisi yang berjudul sama dengan buku Mas Triadnyani kali ini, “Aku Lihat Bali”, Damhuri merasa bahwa Bali tidaklah seindah dulu. Penyair menggunakan dua sudut pandang dalam melihat Bali. Pertama, Bali sebagai realitas urban, dengan kata; mal, café, obral, diskon, dan hotel berlantai empat. Kedua, Bali sebagai realitas rural, dengan kata; subak, pohon kelapa, arak, dan tajen.

“Tak ada yang sanggup melawan perubahan, bahkan orang yang berpijak di tanah Bali dan yang paling absah memiliki Pulau Dewata itu, sekalipun,” ungkap Damhuri Muhammad.

mas triadnyani

Memaknai peluncuran ini akan ditampilkan pula berbagai bentuk alihkreasi yang berangkat dari puisi-puisi dalam buku “Aku Lihat Bali”. Ada video dokumenter garapan Putu Satria Kusuma, pembacaan puisi oleh Cok Sawitri, pementasan Teater Takhta, serta musikalisasi puisi oleh Kelompok Kertas Budaya, Jembrana, arahan Nanoq da Kansas.

Profil Sastrawan dan Pembicara
I Gusti Ayu Agung Mas Triadnyani, lahir di Jakarta, 2 Desember 1967. Meraih gelar magister dan doktor bidang Ilmu Sastra di Universitas Indonesia (UI).

Selain menulis puisi, ia juga melakukan kajian tentang sastra modern, seperti Perempuan Bali di Mata Oka Rusmini: Telaah terhadap Karya-Karya Kreatifnya (Penelitian Kajian Wanita, 2008) dan Kolaborasi Budaya Masyarakat Tradisional dengan Budaya Modern dalam Drama Tuyul Anakku karya W.S.Rendra (Penelitian Prodi Sastra Indonesia, 2012).

Dia kerap diundang sebagai juri berbagai even sastra, seperti Juri Duta Bahasa Provinsi Bali, serta berbagai perlombaan menulis.

Tulisan-tulisannya dipublikasikan di berbagai jurnal ilmiah, seperti ”Kajian Hermeneutika Ricoeur dalam Teks Calon Arang dan Novel Janda dari Jirah” dalam Prosiding 5th Internasional Seminar on Austronesian Languages and Literature, Universitas Udayana (2010). Tulisannya ”Fenomena Schismogenesis dalam Teks Sastra” dibahas dalam Konferensi Internasional Kesusastraan XXII di Universitas Negeri Yogyakarta (2012).

Karya lain, ”Pemikiran-Pemikiran Kritis Perempuan Bali dalam Karya Sastra Indonesia” dibahas dalam Seminar Nasional Bahasa dan Sastra, UIN (2014). Agung Mas juga diundang sebagai pembicara dalam seminar maupun acara-acara sastra nasional dan internasional.

Damhuri Muhammad, lahir 1 Juli 1974. Menulis cerita pendek, esai seni, dan kritik buku di sejumlah media nasional seperti Kompas, Media Indonesia, Majalah TEMPO, Seputar Indonesia, Suara Pembaruan, Republika, Jawa Pos, Pikiran Rakyat, majalah GATRA, ESQUIRE, tabloid NOVA, dll. Karya fiksinya yang sudah terbit: Laras (2005), Lidah Sembilu (2006), dan Juru Masak (2009).

Cerpennya Ratap Gadis Suayan, Bigau, dan Orang-orang Larenjang terpilih dalam buku cerpen pilihan Kompas. Buku esai sastra terkininya; Darah-daging Sastra Indonesia (2010). Sejak 2011 ia menjadi anggota komite penjurian Lomba Penulisan Buku Pengayaan Kurikulum di Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) KEMDIKBUD RI.

Pada 2008 dan 2013 menjadi Ketua Tim Juri Khatulistiwa Literary Award (KLA), serta salah satu steering board (Dewan Pengarah) Asean Literary Festival (Festival Sastra Asia Tenggara). Ia bekerja sebagai redaktur sastra di harian Media Indonesia, di Jakarta. [b]

Tags: AgendaBentara Budaya BaliBukuSastra
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Redaksi BaleBengong

Redaksi BaleBengong

Menerima semua informasi tentang Bali. Teks, foto, video, atau apa saja yang bisa dibagi kepada warga. Untuk berkirim informasi silakan email ke kabar@balebengong.id

Related Posts

There Is ‘Book’ in ‘Bukit’: Library Movement from Jimbaran

There Is ‘Book’ in ‘Bukit’: Library Movement from Jimbaran

28 May 2025
Ini Kisahmu: Ni Pollok Gadis Bali

Ini Kisahmu: Ni Pollok Gadis Bali

14 July 2023
Cerita Rasa

Cerita Rasa Festival: Rintisan Festival Desa di Jembrana

6 August 2022
In Jazz We Trust, Perayaan Jazz secara Hibrida

In Jazz We Trust, Perayaan Jazz secara Hibrida

29 April 2021
Lentera Peradaban: Gerakan Kecil di Tengah Gemerlap Kota Denpasar

Lentera Peradaban: Gerakan Kecil di Tengah Gemerlap Kota Denpasar

1 February 2021
KEMBALI 2020: Lifetime Achievement Award untuk Toeti Heraty

KEMBALI 2020: Lifetime Achievement Award untuk Toeti Heraty

1 November 2020
Next Post
Ketika Tanah Bali kian Tak Terbeli

Ketika Tanah Bali kian Tak Terbeli

Comments 1

  1. balievent.info says:
    11 years ago

    Rasanya sayang untuk dilewatkan. Bersiap2 datang ke bentara hari ini 🙂

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Warisan Pasca Kolonialisme dalam Film Roots

Warisan Pasca Kolonialisme dalam Film Roots

7 November 2025
Ini Cerita Arsa, Remaja Rasa Anak-anak

Pengalaman Orang Tua dengan Anak Neurodiversitas

6 November 2025
BaleBio, Prototipe Arsitektur Regeneratif

BaleBio, Prototipe Arsitektur Regeneratif

6 November 2025
Pelatihan Olah Limbah Bambu di Bamboo Academy

Pelatihan Olah Limbah Bambu di Bamboo Academy

5 November 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia