Oleh Anton Muhajir
Sejak Mei lalu, Cafe Wayang Bali di Sanur sedikit bersolek dengan konsep baru. Tidak hanya secara manajemen dan interior, tapi tentu saja, modifikasi menu. Semula, tempat bersantap berjarak sekitar 200 meter dari pantai Sanur ini lebih banyak menyajikan menu Eropa atau western. Tapi sekarang ada kombinasi pula dengan menu nasional atau malah tradisional.
Cafe ini masih menyajikan menu-menu lama seperti chicken steak, pasta carbonara, dan semacamnya. Namun kini pengunjung cafe ini bisa pula menikmati menu lokal seperti nasi campur wayang’s, ayam goreng lalah manis, dan mie goreng lalah. Menu-menu itu disajikan secara modern tanpa meninggal cita rasa tradisionalnya. Menu ayam goreng lalah manis misalnya disajikan bersama kentang, bukan nasi. Jadi mirip chicken steak tapi menggunakan bumbu lokal yang pedas (lalah).
Perubahan cafe Wayang ini bertujuan pula untuk mengubah citranya. Dari yang semula terkenal sebagai tempat rapat, kini akan jadi tempat bertemu (melting point) atau sekadar bersantai. Makanya, hiburannya kini juga bertambah. Kalau semula hanya musik blues, kini ada pula musik Top 40 tiap Kamis malam, unplugged tiap Jumat malam, dan blues tiap Sabtu malam. [b]
Café Wayang Bali
Komplek Pertokoan Sanur Raya No 12-14
Jl By Pass Ngurah Rai Sanur Denpasar
Telp 0361 – 287591, Fax. 0361 – 285890
Email [email protected]
Catatan: Tulisan ini juga dimuat di Appetite Journey edisi Juli 2008.