Minikino Film Week 10, Bali International Short Film Festival (MFW10) berakhir pada Jumat, 20 September 2024 lalu. Bertempat di Dharma Negara Alaya, MFW10 menutup perhelatannya dengan mengumumkan pemenang kompetisi dan peraih penghargaan film pendek terbaik untuk masing-masing kategori tahun ini.
Rangkaian acara Acara Penganugerahan MFW10 dimulai sejak pukul 15.00 WITA diawali dengan sambutan dari Agung Eko Dhananjaya perwakilan dari BKRAF Denpasar.
“BKRAF Denpasar sangat mengapresiasi upaya Minikino yang konsisten memajukan budaya film, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di kancah global. Kegiatan Minikino telah membuka peluang bagi para pembuat film pendek untuk bersuara dan berkontribusi dalam perkembangan industri kreatif,” sambut Agung Eko Dhananjaya.
Seusai salam hangat tersebut, pembawa acara atas nama Minikino menghaturkan ucapan terimakasih kepada Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, serta Lembaga Pengelola Dana Pendidikan melalui Program Pemanfaatan Hasil Kelola Dana Abadi Kebudayaan Tahun 2024. Lalu terima kasih juga dihaturkan kepada Lab Indonesiana, Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Manajemen Talenta Nasional Bidang Seni Budaya.
Sambutan dari perwakilan Minikino menegaskan pelaksanaan tentang sub-event MFW Education yang pertama kali digelar tahun ini. Pendidikan anak dan remaja menjadi salah satu sorotan utama tahun ini di Minikino Film Week. “Klub Sinema Remaja adalah inisiatif yang kami mulai, dan harapannya ini bisa terus berlanjut, memberikan ruang bagi para remaja untuk belajar dan berkembang dalam dunia film,” ujar Ahmad Fauzi, manajer riset dan pengembangan Minikino mengawali sambutan dari tim kerja MFW10.
Kemudian perwakilan dari Lab Indonesiana, Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Manajemen Talenta Nasional Bidang Seni Budaya, Muhammad Rafly Fahrasul, mengucapkan terima kasih kepada Minikino karena telah menjalin kolaborasi yang luar biasa dengan program Shorts Up tahun ini. Sebagai program inkubasi untuk para pembuat film muda, Shorts Up memilih 16 sineas untuk mengembangkan 8 proyek mereka selama enam bulan.
“Kami memulai Shorts Up sejak bulan Juni di Lombok, dilanjutkan pertemuan daring bulanan, dan sekarang berkumpul di Minikino Film Week. Showcase kemarin sangat luar biasa, membuka banyak peluang baik bagi peserta, mulai dari pendanaan, kerja sama produksi, hingga jaringan, semuanya melebihi ekspektasi kami,” kata Muhammad Rafly Fahrasul, perwakilan dari Lab Indonesiana, Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Manajemen Talenta Nasional Bidang Seni Budaya. “Namun, yang paling penting adalah mereka belajar dan mengalami bagaimana mempresentasikan proyek mereka di forum internasional. Kami sangat bangga dengan kalian semua. Desember bukanlah akhir, dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi akan terus mendukung kalian untuk mengangkat reputasi Indonesia di tingkat internasional,” tambahnya.
Selanjutnya, Fransiska Prihadi, direktur program Minikino mengumumkan hadiah tambahan yang dikumpulkan Minikino dari berbagai jejaring kerjanya sebagai tanggapan atas presentasi Shorts Up Showcase 2024. Hadiah tersebut meliputi dukungan Minikino Studio untuk jasa layanan Bahasa Indonesia-Inggris termasuk subtitles, SDH subtitles untuk Tuli dan gangguan pendengaran, Audio Description Bahasa Indonesia senilai total dua puluh juta rupiah yang diberikan untuk satu-satunya film pendek dokumenter di antara kedelapan proyek film terpilih, “Your Beautiful Voice” garapan Meracik Sihir, DKI Jakarta) dan “Seratus Ribu” (Desperately Hoping) karya Milkyway Studio (DI Yogyakarta). Selain itu diumumkan juga dukungan tunai dari donatur senilai lima juta rupiah untuk “Your Beautiful Voice”, dukungan tunai senilai masing-masing dua juta rupiah untuk “Bye Bay” garapan Acah Acah Films (Jawa Tengah) dan “Kabar yang Kabur” (Vague) karya Chendooll Imaginations (Nusa Tenggara Barat).
Dukungan tunai yang berhasil dikumpulkan Minikino untuk mendukung pengembangan proyek film program Shorts Up 2024 ini juga memberikan kesempatan untuk para penonton yang hadir dalam acara Shorts Up Showcase pada Rabu, 18 September 2024 lalu untuk memilih dua Audience Award yang diumumkan langsung saat acara penganugerahan MFW10. Hadiah utama Audience Award Shorts Up 2024 berupa dukungan tunai enam juta rupiah berhasil didapatkan oleh proyek film Nina OTW Ngatta (Nina’s Wheel of Fortune) garapan Aidea Film (Sulawesi Selatan), selain itu Kisahpedia juga menyumbangkan tiga juta rupiah untuk hadiah tambahan Audience Award yang dimenangkan oleh “Kabar yang Kabur” (Vague) karya Chendooll Imaginations (Nusa Tenggara Barat).
“Dukungan tunai maupun jasa layanan yang berhasil dikumpulkan saat MFW10 ini jelas belum cukup untuk para bibit filmmaker muda dalam program Shorts Up untuk mewujudkan karya film pendek mereka. Namun ini merupakan sebuah harapan untuk dukungan lainnya baik dari para individual, organisasi, maupun pemerintah, untuk mendukung bibit filmmaker muda Indonesia,” ujar Fransiska Prihadi.
Selanjutnya direktur Festival Edo Wulia menyampaikan laporan dari festival yang telah dilaksanakan selama sembilan hari. Total 195 mata acara pada MFW10 International Short Film Festival dan Short Film Market berhasil diadakan. Tercatat 6205 penonton hadir di 17 lokasi yang tersebar di seluruh pulau Bali, termasuk yang hadir di acara Awarding Event pada tanggal 20 September 2024. Tercatat 280 filmmaker yang terdiri dari 155 filmmaker dari Indonesia serta 125 tamu industri internasional yang datang dari 14 negara. Selain itu ada 234 tamu yang terdiri dari berbagai pelaku industri film pendek.
“Seluruh aspek sinema, termasuk festival film adalah momen berkumpul untuk merayakan seni dan kemanusiaan. dan keduanya adalah kesatuan dan tidak untuk dipisahkan. Dan film pendek adalah format paling murni dari sinema,” tegas Edo Wulia menutup laporannya.
Pembawa acara pun memulai mengajak satu persatu dewan juri yang hadir di malam penghargaan MFW10 secara berurutan untuk membacakan pemenang dari berbagai kategori.
Secara berturut-turut, peraih penghargaan International Award untuk masing-masing kategori, antara lain, MFW10 Best Animation Short diraih oleh Sweet Like Lemons (sutradara dan penulis: Jenny Jokela, Inggris & Finlandia, 2023); MFW10 Best Audio Visual Experimental Short diraih oleh Thirteenth Night (sutradara dan penulis: Rachel Song, China, 2023); MFW10 Best Children Short diraih oleh Ferarri (Mein Papa fährt Ferarri) (sutradara dan penulis: Philip Ivancsics, Austria, 2024); MFW10 Best Documentary Short diraih oleh History Is Written At Night (sutradara dan penulis: Alejandro Alonso, Kuba & Prancis, 2024); MFW10 Best Fiction Short diraih oleh Sukoun (Amplified) (sutradara dan penulis: Dina Naser, Jordan, Mesir, dan Palestina, 2023); MFW10 Youth Jury Award diraih oleh This Is Raquel’s Not-so-secret Diary (sutradara dan penulis: Raquel Agea, Spanyol, 2023); MFW10 Programmer’s Choice diraih oleh A Fermenting Women (sutradara: Priscilla Galvez, penulis: Maisie Jacobson, Canada, 2024). Penghargaan tertinggi, yakni MFW Best Short Film of the Year 2024 jatuh pada karya film pendek yang terinspirasi dari cerita penulis Palestina Anwar Hamed, The Key (sutradara dan penulis: Rakan Mayas, Palestina, Belgia, Qatar, Prancis, 2023). Seluruh pemenang mendapatkan hadiah non-tunai berupa dukungan akomodasi residensi seniman selama dua minggu di Bali yang berlaku selama setahun, serta hadiah tunai lima juta rupiah untuk kategiro MFW Best Short Film of the Year 2024.
Hadiah utama penghargaan dari Raoul Wallenberg Institute Human Rights Film Award 2024 dimenangkan oleh Laut Masih Memakan Daratan (The Swallowing Sea) (sutradara: Afif Fahmi, penulis: Della Kartika, Kabupaten Demak, Indonesia, 2023). Di tahun keempat kerjasama RWI dengan Minikino Film Week, Windi Arini selaku Country Director Indonesia Raoul Wallenberg Institute of Human Rights and Humanitarian Law menyatakan “Malam ini, kita merayakan film yang kuat, Laut Masih Memakan Daratan, yang dengan menyentuh menggambarkan dampak perubahan iklim terhadap masyarakat pesisir. Film ini tidak hanya mengangkat tantangan lingkungan yang mendesak, tetapi juga sejalan dengan misi RWI untuk memperkuat cerita-cerita yang mendorong dialog dan aksi.”
Untuk Begadang Filmmaking Competition 2024 yang terlaksana pada 29-30 Juni 2024 silam, pemenangnya ialah The City Is Calling (sutradara: Syakir Mardhatillah, penulis: Bintang Panglima dan Amar Haikal, Cibubur dan Bogor, 2024) yang mendapatkan hadiah tunai lima juta rupiah dan satu unit LUMIX GH5M2 dengan lensa FS14140. Lalu ada juga Special Jury Mention untuk kategori ini untuk film Kiwo Tengen (sutradara dan penulis: Rizqullah Panggabean (Alias: Rizzcool), Surakarta, 2024).
Lalu untuk MFW National Competition 2024 yang merupakan penghargaan tertinggi untuk film pendek produksi Indonesia, mendapatkan hadiah tunai lima juta rupiah, hadiah ini dimenangkan oleh Samu The Terrible And His Sin (sutradara dan penulis: Dhiwangkara Seta, Indonesia, 2023) dengan Special Jury Mention untuk filmLaut Masih Memakan Daratan (The Swallowing Sea) (sutradara: Afif Fahmi, penulis: Della Kartika, Kabupaten Demak, Indonesia, 2023) dan Kelompok Penerbang Roh (Arabic Mantra) (sutradara dan penulis: Tunggul Banjaransari, Indonesia, 2023).
Edo Wulia, Fransiska Prihadi, I Made Suarbawa dan Ursula Tumiwa, direksi MFW10, menutup acara dengan mengumumkan tanggal pelaksanaan Minikino Film Week 11, Bali International Short Film Festival yang jatuh pada tanggal 12-19 September 2025. “Kami harap, semoga energi positif tetap menyelimuti langkah kita bersama membangun ekosistem film pendek, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari agenda besar pemajuan kebudayaan. Sampai jumpa di MFW11 tahun depan,” tambah Made.
Minikino Film Week yang dibuka dengan pemutaran program film pendek, diakhiri dengan pemutaran pemenang Best Short Film of The Year dan juga pemenang Begadang Filmmaking Competition.