Tak perlu repot-repot, cukup mampir di warung-warung ini.
Berada di daerah tropis, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil aneka buah baik musiman atau sepanjang tahun. Begitu pula dengan Bali. Buah-buahan yang ada pada musim tertentu, misalnya salak, mangga, atau durian. Adapun buah-buahan yang ada sepanjang tahun antara lain pisang, mangga, pepaya, dan lain-lain.
Pasar-pasar tradisional bisa jadi salah satu tempat belanja buah segar yang asyik di Bali. Namun, ada pula tempat yang lebih asyik, di daerah sepanjang jalan antara Bedugul – Denpasar. Lokasi ini tepatnya di Desa Luwus, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Dari arah Denpasar ke Bedugul sekitar 1 jam perjalanan.
Di pinggir jalan raya desa ini terdapat beberapa warung tanpa dinding, beratap seng, dan beralas tanah. Warung yang luasnya hanya sekitar 2×4 meter persegi tersebut dipenuhi berbagai jenis buah lokal, seperti manggis, mangga, nangka, pisang, rambutan, buah naga, dan lain-lain.
Penataan buah-buahan yang digantung, misalnya pisang dan sebagian durian, menjadi hal menarik tersendiri. Apalagi buah-buahan tersebut berwarna-warni. Pisang dan durian yang berwarna kuning berpadu dengan hijaunya buah mangga dan merahnya buah naga. Bahkan, meskipun hanya lewat, tiap pengunjung sudah tertarik melihatnya.
[pullquote]Berbeda dengan di supermarket yang harganya tetap, harga di warung-warung ini bisa ditawar.[/pullquote]
Tajam
Di antara buah-buahan tersebut, durian merupakan buah yang paling cocok dinikmati langsung di warung. Selain karena jika dibawa pulang, terutama dengan mobil, akan meninggalkan bau sangat tajam juga karena susah untuk membukanya.
Harga durian ini per buahnya sekitar Rp 25.000. Harga ini lebih murah dibanding di Denpasar yang antara Rp 30.000 hingga Rp 40.000 per buah. Untuk mendapatkan harga lebih murah, tawarlah hingga sekitar 50 persen dari harga yang diberikan oleh pedagang. Makin banyak membeli, biasanya harga per biji makin berkurang.
Jika sudah sepakat harga, buah durian bisa dinikmati di pinggir jalan. Para pedagang menyediakan meja kursi dari batu sebagai tempat pengunjung untuk menikmati durian ini. Karena membuka durian perlu keterampilan khusus, serahkan saja pada penjual untuk melakukannya. Kita tinggal membuka sekat-sekat durian tersebut yang berisi biji berbentuk kapsul dengan daging mengelilinginya. Rasanya manis dengan tekstur sangat lembut.
Bagi para penikmat durian, ada dua hal yang biasa jadi aturan tak tertulis. Pertama, jangan terlalu banyak makan daging durian. Rata-rata sih lima biji berbentuk kapsul ini. Lebih dari itu, bisa membuat “teler”. Sebagian orang bahkan bisa muntah.
Kedua, untuk mengatasi bau tajam setelah makan durian, ada yang menggunakan teknik sederhana. Gunakan ruas-ruas durian sebagai tempat air putih yang kemudian diminum. Dengan cara ini, Anda bisa pulang usai menyantap durian tanpa harus menyisakan bau di mulut.
Selamat berburu legitnya durian di Luwus.. [b]