Bentara Budaya Bali kembali menghadirkan pameran seni rupa.
Tema pameran kali ini adalah ‘Retrospeksi’ Kamal Guci. Pembukaan pameran akan dilaksanakan pada Minggu, 26 Mei 2013 Pukul 18.30 di Jl. By Pass I.B. Mantra no 88 A Ketewel, Gianyar.
Pameran kali ini menyuguhkan karya Kamal Guci yang bergaya dan beraliran Mooi Indie. Kamal Guci adalah seorang pelukis yang lahir, tumbuh dan berkesenian dengan terinspirasi keindahan alam. Dia menjadikan alam sebagai subject matter-nya untuk mengutarakan sensasi artistik yang ia rasakan.
Akan tetapi, kemolekan nuansa Mooi Indie di tangan Kamal Guci justru dikreasikan menjadi sesuatu yang ironi, dan tragis; sekeping “kenangan” nan liris. Kamal Guci menghadirkan narasi-narasi akan adanya gerusan sang waktu yang serta merta telah mengubah peradaban dan budaya, serta memudarkan norma masyarakat.
Kamal Guci melukiskan alam sebagai refleksi sosial agar kita kuasa untuk kembali meredefinisi perubahan kultural, sehingga terbentuk keseimbangan dalam alam pikir, batin dan tindakan sehari-hari.
Pameran tunggalnya kali ini adalah sebuah upaya ‘Retrospeksi’ menyikapi tema di seputar Sang Waktu. Sebentuk upaya Kamal Guci mempertahankan dan melaju mengemudikan orientasi hidup serta semangat berkeseniannya.
Kamal Guci membaca, meresapi, menghayati, dan mengenang kembali pengalaman perjalanan hidupnya sebagai retrospeksi diri, keluarga, masyarakat dan lingkungannya.
“Pameran seni rupa kali ini merupakan wujud apresiasi kita semua kepada seniman, dengan segala bentuk upayanya dalam menghadirkan karya seni,” ujar Putu Aryastawa, staf BBB.
Kamal Guci adalah seorang perupa yang lahir di Nagari Pakandangan 13 Oktober 1960, dan melalui proses kreatifnya sebagai perupa di Tanah Minang, Sumatera Barat. Sumatera Barat dalam sejarah seni rupa Indonesia turut tercatat sebagai salah satu kantong asal perupa-perupa yang namanya sudah kita kenal seperti Wakidi, Nashar, Syaiful Adnan, Jumaldi Alfi, dll.
Pameran ini akan berlangsung dari 27 Mei – 4 Juni 2013 pukul 10.00 – 18.00 Wita dan yang berperan sebagai kurator adalah Dio Pamola. [b]