Pameran cat air internasional kembali digelar di Bali.
Kali ini diprakarsai oleh International Watercolor Society (IWS) Indonesia, bekerja sama dengan Bentara Budaya Bali. Pameran akan menghadirkan 153 lukisan dan instalasi cat air karya 127 seniman dari 23 negara.
Pembukaan pameran akan diadakan pada Sabtu (24/10) di Bentara Budaya Bali, Jl. Prof. Mantra 88A. Pameran ini juga merupakan kelanjutan dari serangkaian kegiatan serupa yang diadakan sebelumnya di Galeri Nasional Indonesia, 3 – 14 September 2015.
Adapun tema pameran ini, “LovE@rth” (atau Love Earth Through Art), adalah sebuah upaya menyuarakan keprihatinan akan masa depan bumi dan juga kemanusiaan. Menimbang perspektif nilai yang diperjuangkan, eksibisi ini juga dapat dimaknai semacam ruwatan untuk turut membersihkan dunia dari sifat loba dan tamak yang terbukti melahirkan kejahatan lingkungan yang mengancam keberadaan bumi serta seisinya.
Menurut kurator, Efix Mulyadi, judul pameran ini mengacu pada dua kata kunci, yaitu “cinta” dan “bumi”, serta penggunaan tanda baca “@”, secara ringkas bermaksud menyampaikan kepada publik gagasan di balik peristiwa ini. Tanda baca “@” mengasosiasikan masa depan, yaitu zona waktu yang didahului oleh era internet, digital, dan teknologi nano, mendorong perenungan perihal manusia hari-hari kini dan masa mendatang.
Pesannya jelas: kelangkaan cinta akan menghancurkan dunia seisinya, sebaliknya kehadiran cinta akan menyembuhkan.
Eksibisi di Bali yang berlangsung hingga 2 November 2015 ini diikuti 127 seniman dari 23 negara (Belarus, Bulgaria, China, Estonia, Finland, France, Greece, Hongkong, Belanda, India, Indonesia, Italia, Lithuania, Malaysia, Mexico, Peru, Filipina, Rusia, Spanyol, Singapore, Thailand, Turki dan Vietnam). Sebagai kurator adalah Eddy Soetriyono dan Efix Mulyadi.
Menurut Efix Mulyadi, karya-karya lukis cat air ini bahkan membawa kekhususan. Sifatnya yang khas (antara lain transparan, sekali sabet, tanpa layer,) sering memaksa orang lebih tekun untuk memperhatikan keunggulan tekniknya dibanding ketika menikmati teknik dan medium lain.
“Tidak perlu heran kalau pengunjung pameran ini akan berlaku seperti demikian,“ ungkap Efix Mulyadi.
Sementara itu, kurator Eddy Soetriyono menambahkan pameran cat air kali ini menghadirkan seni lukis cat air yang tidak lazim, tapi penting, terutama di Indonesia. Karya-karya yang dipamerkan terbukti mampu melampaui kelaziman pameran cat air selama ini yang selalu menonjolkan kehebatan teknis dan selalu dihubungkan dengan jenis lukisan bernada realistis.
International Watercolour Society (IWS) Indonesia adalah cabang regional Indonesia dari IWS-International Watercolour Society, sebuah organisasi cat air internasional yang berpusat di Turki. Organisasi yang didirikan pada 2012 tersebut, hingga kini telah beranggotakan 67 negara di dunia.
IWS Indonesia kini beranggotakan 30 perupa cat air dan akan menerima anggota baru setiap tahun melalui seleksi. IWS Indonesia bertujuan membentuk asosiasi yang bisa mewakili Indonesia dalam seni lukis cat air di tingkat internasional. Organisasi ini juga menjadi media menjalin persahabatan dengan seniman cat air di seluruh dunia dan masyarakat seni pada umumnya, mempromosikan serta mendorong pertumbuhan seni lukis cat air di Indonesia, menimbulkan perasaan cinta seni khususnya melalui media cat air untuk generasi muda agar dapat memperluas wawasan seni dan visi mereka. [b]