Banyak cara peduli perubahan iklim, termasuk melalui karya foto.
Yann Arthus-Bertrand, fotografer Paris menunjukkan kepeduliannya melalui foto-foto tentang perubahan iklim. Dua puluh satu karyanya akan dipamerkan di Bentara Budaya Bali.
Karya Yann Arthus-Bertrand, mengenai perubahan iklim dari sejumlah wilayah di dunia akan dipamerkan pada 15 – 20 November 2015. Foto-foto aerial shot ini juga dilengkapi informasi tentang berbagai solusi menghadapi perubahan iklim dimaksud.
Pameran bertajuk 60 solutions face au changement climatique atau 60 Solusi Menghadapi Perubahan Iklim ini dibuka secara resmi pada Minggu ini di Jl. Prof Ida Bagus Mantra No.88A, Ketewel. Eksibisi menampilkan perspektif dan kekayaan bumi serta ancaman yang sedang dihadapinya ini sempat pula ditampilkan pada Climate Week Summit di New York (2014) yang diselenggarakan Perserikatan Bangsa Bangsa.
Program kali ini merupakan kolaborasi dari Agence Française de Développement (AFD) atau Badan Prancis untuk Pembangunan dengan Yann Arthus – Bertrand, yang juga pendiri organisasi lingkungan, GoodPlanet Fondation. Di Bali, pameran ini terselenggara atas kerja sama Institut Francais Indonesia (IFI) dan Alliance Francaise (AF) Bali, dengan Bentara Budaya Bali.
Penanggungjawab Komunikasi AF Bali, Winnalia Lim, mengungkapkan bahwa pameran ini adalah rangkaian agenda Pesta Sains 2015. Selain Bali, pameran ini juga akan diselenggarakan di beberapa kota besar di Indonesia.
Dalam pameran ini ditampilkan pula seri karya Yann Arthus-Bertrand yang terkenal “Earth from Above” dan menyajikan inisiatif konkret dalam empat sektor: kota, pertanian, energi transisi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Di antara inisiatif yang ditampilkan dalam pameran ini, 15 foto adalah proyek yang didukung oleh AFD dan menggambarkan berbagai metode pembiayaan di negara-negara di mana AFD beroperasi.
Menurut Winnalia Lim, pameran ini menunjukkan bahwa inisiatif yang diilustrasikan Yann Arthus- Bertrand ini tidak terisolasi, dan bahkan bisa ditiru sehingga membantu menyebarkan keyakinan AFD untuk menghadapi tantangan global perubahan iklim.
“Pameran ini menunjukkan bahwa kita masih memiliki solusi,“ ujar Winnalia.
Winnalia melanjutkan, sebelumnya, pameran serupa juga telah ditampilkan di sekitar 30 negara, antara lain Prancis, Tiongkok, Mesir, Afrika Selatan, India, Thailand. Pada tahun ini, AFD berencana memamerkannya berkeliling di berbagai negara.
Selain mengetengahkan beragam karya fotografi, ditayangkan pula film dokumenter “Home” karya Yann Arthus Bertrand. Film Home ini menunjukkan keberagaman hidup di bumi dan bahwa kegiatan manusia yang mengeksploitasi lingkungan telah mengancam keseimbangan ekologi.
Yann Arthus-Bertrand adalah seorang fotografer, jurnalis dan pemerhati lingkungan hidup asal Prancis. Memulai kariernya sebagai asisten sutradara dan aktor pada tahun 1960-an, namun kemudian meninggalkan dunia perfilman dan memulai berkarya di bidang fotografi.
Yann-Arthus Bertrand merupakan salah satu pelopor fotografi udara di Prancis. Pada tahun 1983, Bertrand menerbitkan karya pertamanya berjudul “Lions” yang berisi foto-foto perilaku singa di Kenya yang diambil dari balon udara.
Setelah kembali ke Prancis, ia menjadi jurnalis dan fotografer untuk dokumenter olahraga, satwa liar dan fotografi udara untuk media Prancis seperti Paris Match dan GEO.
Pada tahun 1991, ia mendirikan Altitude Agency, agensi pers dan bank gambar pertama di dunia yang mengkhususkan diri dalam fotografi dari udara. Mereka memiliki sekitar 500.000 gambar diambil pada lebih dari 100 negara oleh lebih dari 100 fotografer.
Pada 1994 Arthus-Bertrand mengikuti studi tentang bumi yang didukung oleh UNESCO. Ia membuat proyek inventori gambar dari lansekap paling indah di dunia, yang diambil dari helikopter dan balon udara panas. Hasil proyek ini yaitu buku Earth from Above (‘la Terre vue du ciel’) yang terjual lebih dari 3 juta eksemplar dan diterjemahkan dalam 24 bahasa.
Pada 2000, pameran karya Earth from Above diadakan di Jardins du Luxembourg di Paris. Pameran tersebut kemudian diadakan di seluruh dunia di 110 kota dan dikunjungi oleh 120 juta orang. Pada 2008, Earth from Above diluncurkan dalam bentuk DVD.
Pesta Sains 2015 terdiri dari beberapa rangkaian acara yang akan dimulai dari tanggal 15 hingga 28 November 2015. Agenda ini adalah kali kedua setelah sebelumnya diselenggarakan pada 2014. Tujuan Pesta Sains ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perubahan iklim dan tindakan untuk mencegah kerusakan alam.
Pesta Sains 2015 Bali didukung oleh Universitas Udayana, Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua, Bentara Budaya Bali, Grup Accor Planet 21, Rumah Sanur, dan Down to Earth. [b]