• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Friday, May 23, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Omah Apik, Hub Berkelanjutan

Doni S. Wijaya by Doni S. Wijaya
9 May 2021
in Kabar Baru, Travel
0 0
0

Di tempat yang berlokasi di desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Bali ada sebuah penginapan yang berhadapan dengan sawah. Halaman penginapan asri dengan banyak tanaman hias. Suasana aliran air terdengar, menambah kesejukan. Penginapan itu bernama Omah Apik.

Ada bangunan yang dijadikan kegiatan pelatihan jurnalisme oleh Komisi Pemberantasan Korupsi bersama Akademi Jurnalistik Lawan Korupsi pada 22-23 April 2021. Bangunan itu seluruhnya terbuat dari kayu dengan atap menyerupai bangunan traditional Jawa.

Saat memasuki ruangan, meja meja sudah tertata dengan berlapiskan taplak. Kursi sudah diatur posisinya supaya peserta dapat duduk dengan nyaman. Bangunan tersebut bernama Kubu, ruang serba guna sejak didirikan tujuh tahun lalu.

Pengelola Omah Apik bernama Ibu Etha Widiyanto. Ia menyebutkan bahwa kompleks ini awalnya disebut Umah Kumpul karena sering dijadikan tempat berkumpul oleh keluarga dan teman-teman. Kemudian bersama rekannya disebut iOmah Apik. Omah Apik dibuka publik sejak sembilan tahun yang lalu. Dan telah menyelenggarakan berbagai kegiatan selama lima tahun terakhir.

Komisi Pemberantasan Korupsi memilih tempat ini karena bervisi yang sama yaitu berkelanjutan. Selain itu, tempat ini memiliki pengalaman menyelenggarakan berbagai acara pendidikan, seni budaya seperti Festival Tepi Sawah dan berbagai acara komunitas.

Bahkan pernah mengadakan penulisan cerita anak dengan penulis terkenal dari Bali bernama Made Taro. Meski merupakan penginapan, anak-anak di Pejeng diizinkan untuk menjadikan tempat itu untuk belajar.
Omah Apik juga mempraktikkan beberapa bagian ekonomi sirkular yang merupakan aspek berkelanjutan yaitu mengolah limbah organik jadi eco enzyme dan kompos.

Omah apik memberikan kesan kepada para tamu bahwa mereka menginap di rumah teman. Ini dibuktikan dengan mudahnya mereka bertemu dan berbincang langsung dengan pemiliknya tidak seperti penginapan lainnya, hal ini jarang terjadi.
Pemandangan sawah yang permai menambah keindahan tempat ini. Selain itu, terdapat jalur berjalan atau trekking menelusuri pematang sawah untuk menikmati pemandangan tersebut.

Tempat ini juga menyediakan fasilitas untuk pengunjung yang suka berenang. Sebuah kolam menghadap sawah sambil menikmati langit biru dan awan putih saat cuaca cerah.

Di masa pandemi, ibu Etha mengembangkan cara agar tempat ini tetap hidup yaitu mengubah taman jadi kebun produktif yang membantu memenuhi kebutuhan pangan karyawan sehari-hari. Hasil yang berlebih dijual.

Dari penjualan ini diperoleh pendapatan. Beliau merencanakan tiga strategi lain yaitu jadikan tempat ini sebagai pusat belajar untuk berbagai kelompok termasuk murid-murid summer school, program pendidikan, dan wisatawan alternative yang suka menikmati sawah dan suasana pedesaan.

Omah Apik ada lima zona yaitu zona pertama untuk makanan karyawan dan pengelola omah apik, Zona kedua yang menyediakan tanaman herbal dan salad untuk makanan tamu, dan zona ketiga yang dipergunakan sebagai lahan produksi. Zona ini menghasilkan buah nanas untuk dibuatkan selai.

Etha merencanakan pendirian zona empat yaitu hutan masyarakat di mana komunitas Pejeng dapat mengambil hasil kebun secara berkelanjutan dan zona konservasi untuk pelestarian keragaman hayati. Dengan zona ini, Omah Apik menjadikan tempatnya bukan sekedar penginapan tapi juga tempat yang mempromosikan keberlanjutan (sustainable hub) dan kedaulatan pangan komunitas.

Ini adalah contoh dari penginapan yang berkontribusi nyata secara ekologi dan sosial. Arum Christina dan Tri Artining Putri selaku Humas KPK sudah merencanakan menjadikan tempat ini sebagai lokasi kegiatan pelatihan jurnalistik sejak Januari 2021.

Etha sebagai pengelola mengaku mendidik karyawan berintegritas untuk mencegah korupsi. Berbagai masalah dibahas setiap rapat bulanan. Karyawan diberi pendidikan untuk teliti dan jeli. Mereka diajari bahwa tempat ini bagian dari mereka dan jika merugikannya mereka akan menderita. Ini membuat dua belas karyawan betah selama lebih dari tujuh tahun dan tidak sekadar jadi pekerja, tapi bagian dari Omah Apik. Bisnis seperti ini patut dijadikan contoh bagi penginapan penginapan yang ada di Bali.

Tags: Omah ApikPejeng
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Doni S. Wijaya

Doni S. Wijaya

Lulus Kuliah tahun 2017 dari Universitas Pendidikan Nasional Jurusan Eonomi Manajemen dengan IPK 3,54. Mendapat penghargaan Paramitha Satya Nugraha sebagai mahasiswa yang menulis skripsi dengan bahasa Inggris. Sejak pertengahan Oktober 2019 mulai belajar menulis di blog secara otodidak. Doni menulis untuk bersuara kepada publik mengenai isu isu lingkungan hidup, sosial, dan satwa liar.

Related Posts

Antusiasme Akademi Jurnalistik  Lawan Korupsi di Omah Apik

Antusiasme Akademi Jurnalistik Lawan Korupsi di Omah Apik

24 April 2021
Jalan-jalan ke Pejeng Sambil Menulis

Jalan-jalan ke Pejeng Sambil Menulis

28 September 2014
Next Post
Bali Yang Binal 2021 di Nusa Penida

Bali Yang Binal 2021 di Nusa Penida

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

23 May 2025
Mendorong Tata Krama Berwisata di Bali

Mendorong Tata Krama Berwisata di Bali

22 May 2025
Ruang Publik jadi Kanvas Terbuka di Tangi Street Art Festival

Ruang Publik jadi Kanvas Terbuka di Tangi Street Art Festival

21 May 2025
Menghidupkan Jaje Sengait, Melestarikan Pohon Aren Pedawa

Menghidupkan Jaje Sengait, Melestarikan Pohon Aren Pedawa

21 May 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia