Musisi Bali bergerak di tengah pandemi. Tak hanya sekadar hadir. Inilah #memori2020
Berlalu juga 2020. Tahun yang bagi beberapa, atau mungkin banyak orang adalah tahun yang begitu buruk (silakan ganti kata buruk dengan umpatan-umpatan Anda!).
Tak bisa dipungkiri, sulit sekali untuk mencari harapan di tengah pandemi yang membuat semuanya babak belur. Namun, kembali ke kalimat pertama tadi, toh 2020 berlalu juga.
Ada hal menarik dari masa pandemi. Harapan yang sulit kita cari pada pemerintah, pada keadaan, bahkan pada diri sendiri, justru disediakan oleh para musisi. Mereka tetap berusaha menciptakan sesuatu di tengah kacaunya dunia, di sela-sela acara manggung secara digital. Segala upaya dilakukan untuk para musisi untuk menunjukkan bahwa mereka masih ada dan berkarya.
Dalam kancah musik nasional, ada banyak rilisan bernas yang hadir di tahun 2020. Skena musik Bali pun tak kalah, sebab tahun ini justru melahirkan nama-nama baru dan genre pun jadi semakin kaya. Ada banyak karya yang layak untuk didengarkan dan diapresiasi; mereka tidak hanya pang kuala atau hanya sekadar menerbitkan sesuatu di tahun ini.
Maka dari itu, sembari memulai 2021 yang sudah hadir hampir sebulan lamanya berjalan, mari mengenang tahun lalu yang naskleng melalui 10 karya musisi Bali yang rilis pada 2020, pilihan kami.
Musik yang hadir di Bali selama setahun ke belakang begitu variatif dengan tema yang beragam. Semoga daftar ini mampu meyakinkan kita bahwa dalam kondisi apapun, musik tidak akan pernah mati dan karenanya membuat kita tidak memilih untuk mati.
(Diurut secara alfabetis)
Badiktilu – Kecil Syaraf (EP)
Telah hilir mudik di kancah musik Denpasar selama hampir empat tahun ke belakang, solois Badiktilu akhirnya melepas sebuah EP bertajuk Kecil Syaraf. EP Kecil Syaraf mengumpulkan enam lagu yang telah biasa dinanyikan Badiktilu di panggung-panggung, termasuk single “Kamarku-kamarku” dan “Kadang Lapar”. Bermodal gitar kopong dan harmonika, Badiktilu membawa kita untuk sejenak melepaskan diri dari hiruk pikuk pikiran. Sebab, menyadur deskripsi dalam EP-nya, ini adalah “cerita di tepi dunia untuk kembali ke dunia.” Kecil Syaraf dapat didengarkan di laman SoundCloud Badiktilu.
Dialog Dini Hari – Setara (EP)
Dialog Dini Hari begitu produktif menelurkan karya pada 2020 sebab mereka mampu merilis empat buah single dan satu EP dalam total. Merespons situasi pandemi, Dialog Dini Hari menelurkan Setara. Berisi empat lagu, EP ini seolah menjadi memento bahwa ada suatu masa dimana orang-orang harus bersusah payah dalam menghadapi pandemi, yakni 2020 itu sendiri. Suatu pengingat bahwa kita pernah bersama-sama melalui ini, menguatkan satu sama lain, dengan semampu yang kita bisa. Setara dapat didengarkan di Spotify Dialog Dini Hari.
Dive Collate – “Vault” (Single)
Pandemi yang muram tak menjadi alasan Dive Collate untuk merilis satu single bertajuk “Vault”. Distorsi gitar bersama gebukan drum di awal lagu yang terus tampil hingga akhir, dan efek feedback vokal yang begitu samar untuk menutupnya, seolah mampu menampilkan kacaunya pikiran dan hidup, diporak-porandakan pandemi. Enak didengarkan ketika melewati jalan raya yang lengang seperti Bypass Ngurah Rai di malam hari, terutama ketika melewati underpass. “Vault” dapat didengarkan di Spotify Dive Collate.
Madness on Tha Block – $UCKLAW (LP)
$UCKLAW berisi sembilan nomor yang seolah menjadi bayaran kontan atas karir bermusik Madness on Tha Block (MOTB) yang kian progresif sejak 2016. $UCKLAW, seperti yang ditulis dalam Instagram resmi MOTB, terdengar pongah berkat braggadocio yang mereka tampilkan. Di beberapa gig musik yang intim di tengah pandemi, MOTB yang kental dengan old school rap tetap berhasil membuat para penonton melingkar dengan joget-joget kecil dan teriakan. Sesuatu yang fresh dan nikmat untuk kancah musik di Bali. Rilisan $UCKLAW berupa cakram padat bisa didapatkan dengan mengontak Instagram resmi mereka, @motb361. Namun, beberapa karya mereka juga bisa disaksikan di kanal YouTube MOTB.
MANJA – “Games We Play” (Single)
Musik yang dreamy sekaligus easy listening dihadirkan oleh MANJA pada 2020. Setelah merilis single “Rise” pada tahun yang sama, “Games We Play” menghadirkan nuansa yang manis dan menyenangkan, sesuai dengan apa yang ingin mereka sampaikan dalam liriknya. Cocok didengarkan untuk menambahkan suasana positif dalam diri, ketika seringkali terbenam dalam perasaan-perasaan tidak menyenangkan karena keadaan. Kewarasan bisa dijaga salah satunya dengan bernostalgia, dan MANJA ingin menyuguhkannya dalam lagu ini. “Games We Play” dapat didengarkan di Spotify MANJA.
Nindya Nabilah – “Mati Rasa” (Single)
“Mati Rasa” hadir dengan alunan gitar dengan tempo yang lambat, seolah-olah ada yang segan-segan untuk pergi. Mengisahkan kekosongan yang dirasakan seseorang, sampai-sampai kekosongan itu tak hanya menjadi perasaan; ia adalah keseluruhan nuansa luar dan dalam. Bukankah kekosongan juga seringkali mampir kepada kita di tengah kita? Ketika pandemi, kekosongan justru menjadi hal yang bisa diselami dan dinikmati, sebab kita begitu terbiasa berkarib dengan kalut. Kata Nindya Nabilah dalam liriknya, “hati-hati sepi itu memabukkan,” dan itu memang benar adanya. “Mati Rasa” dapat didengarkan di Spotify Nindya Nabilah.
Nosstress – “Terima Kasih” (Single)
“Terima kasih ‘tuk semua kawan, semoga kita bisa berjumpa lagi.” Kini Nosstress tidak lagi berformat trio, hanya tersisa dua personil saja. Berita yang cukup menyedihkan bagi para penggemar Nosstress, apalagi sebelum lagu ini hadir, mereka telah menelurkan dua single dan tengah dalam proses penggarapan album. Tidak ada banyak yang bisa diucapkan, “Terima Kasih” memanglah lagu penutup tahun yang begitu manis, ada harapan dan ketulusan yang terasa di sana. Suatu pembuka babak baru dalam karir bermusik Nosstress. “Terima Kasih” dapat didengarkan di Spotify Nosstress.
Rollfast – Garatuba (LP)
Seperti sudah bosan rasanya melihat nama album ini terpampang dalam daftar album terbaik Indonesia pada 2020 (dan bahkan se-Asia!). Album ini gila. Sebaiknya didengarkan secara penuh, berurutan, sambil meresapi apa yang Anda rasakan. Dihadapkan dengan segala chaos dunia, sepertinya kita hanya bisa sintas dalam dua pilihan: tak ragu melampiaskan kisruh dalam diri, atau antap untuk selanjutnya meledakkan onar tersebut dalam letupan yang besar dan tak terduga. Dan Rollfast berhasil menempuh keduanya secara bersamaan dalam Garatuba. Dapatkan Garatuba secara penuh melalui cakram padat dan secara digital di bandcamp Rollfast.
Shankar – “Holy Funeral” (Single)
Shankar menutup 2020 dengan “Holy Funeral”. Menggambarkan proses ngaben yang memberi jalan untuk sang mati kembali ke alam yang selayaknya. Masih terasa gelap, laiknya EP Under the Human State yang mereka rilis pada tahun sebelumnya. Unit doom metal ini menampilkan riff gitar yang apik dan karakter bass yang berat dalam “Holy Funeral”. Rilisnya single Shankar ini seolah menunjukkan bahwa metal akan tetap hadir dalam kancah musik Bali–dan tidak ada yang keberatan dengan itu! Dengarkan “Holy Funeral” di bandcamp Shankar.
Soulfood – It Won’t Over (EP)
Soulfood sesungguhnya sudah dibentuk sejak 2016, tetapi 2020 menjadi waktu yang mereka pilih untuk bersinar melalui karyanya. EP berisi lima nomor ini menyuguhkan sesuatu yang segar untuk musik di Bali. Enak didengarkan ketika pekerjaan kantor sedang riuh-riuhnya, sehingga baik bagi pikiran dan tubuh kita untuk berjoget kecil sejenak. Suara vokal, gitar, dan drum yang disuguhkan Soulfood sungguh renyah di telinga, sayang untuk dilewatkan. It Won’t Over dapat didengarkan di Spotify Soulfood.