Teriakan bersahutan dan sorakan itu terdengar hingga ruang tamu.
Setelah saya keluar, ternyata puluhan laki-laki itu sedang main sabung ayam (tajen) tabuh rah karena sedang ada upacara agama. Mereka saling bersorak memberikan dukungan pada ayam pilihan yang sedang bertarung sore Rabu lalu itu.
Biasanya, tajen digelar di kalangan, tempat pertarungan serupa gelanggang tinju. Tapi, kali ini tak ada kalangan. Mereka hanya main di pertigaan gang. Mau tak mau, saya turut serta dalam keriuhan itu untuk sekadar merasakan suasana.
Ini kali pertama saya berada di tengan para bebotoh, orang-orang penggemar tajen. Hampir 15 tahun tinggal di Bali, saya belum pernah sama sekali melihat langsung apalagi ikut tajen.
Maka, tak apalah. Ikut saja. Sayangnya sih saya tak bawa kamera kesayangan, EOS 50D. Maka, Android Galaxy S pun jadi alat percobaan. Jepret sana sini di antara beberapa mata yang sinis karena saya motret.
Dengan kemampuan kamera Android yang terbatas, misalnya lambatnya kemampuan untuk menangkap momen dan rendahnya resolusi, saya harus main di sudut pandang. Dan, inilah hasilnya percobaan tersebut setelah diolah dulu dengan GIMP Image Editor Ubuntu.
[nggallery id=14]