Karena sejatinya orang tua hanya butuh kasih sayang dan perhatian dari anak.
Menyambut Nyepi tahun ini, Komunitas Ketimbang Ngemis Bali (KNB) mengadakan pengabdian sosial untuk lansia. Lokasinya di Panti Jompo Bhumi Santu, Klungkung dan Panti Sosial Werdha Santi Bongan, Tabanan.
Kunjungan dan pemberian uluran tali kasih diselenggarakan selama dua hari pada 2 – 3 Maret 2019. Panti Wredha Bhumi Santu merupakan Panti Sosial khusus lansia milik seorang dermawan berhati mulia. Panti ini menampung tujuh orang lansia yang tidak diurus keluarganya. Kondisi Lansia yang tinggal di sana sangat terurus dan dalam kondisi sehat wal afiat.
Pada hari kedua, Komunitas KNB berkunjung ke Panti Sosial Werdha Santi Bongan. Panti Sosial ini menampung sepuluh lansia dan sebelas orang dengan ganguan mental. Penghuni panti yang mengalami gangguan mental rutin dirawat dan dikunjungi oleh para dokter dari Rumah Sakit Jiwa Bangli.
Agar para lansia yang tinggal disini tidak jenuh dan mengisi waktu maka pihak panti memfasilitasi kegiatan membuat ketupat dari bahan janur (daun pohon kelapa) dan sarana upacara Agama Hindu seperti banten.
Komunitas KNB memberikan sejumlah bantuan sembako berupa beras, minyak goreng, telur, kopi, gula, teh, buah semangka,minyak gosok, minyak angin, popok dewasa, kebaya, dan kamen (kain untuk sembahyang dalam Agama Hindu).
Seorang relawan yang berprofesi sebagai dokter, Komang Prasetia, dengan sukarela memeriksa kesehatan para lansia satu per satu. Relawan Komunitas KNB lain mengajak mengobrol dan berinteraksi karena mereka jarang dijenguk bahkan tidak dipedulikan keluarga mereka sendiri. Adapula relawan yang menyuapi lansia penderita gangguan mental dengan penuh kasih sayang tanpa canggung.
Relawan Komunitas KNB Sri Kholifatul Arifah membagi pengalaman ketika berkunjung di dua panti jompo. Sri berujar mengenai curhatan seorang Nenek bernama Nenek Resik yang berusia 80 tahun. Nenek Resik sudah dua tahun tinggal di Panti Jompo.
Nenek Asal Penebel ini dititipkan oleh menantunya. Anak kandungnya sudah lama berpulang dan memiliki satu cucu. Nenek Resik menangis manakala bercerita mengenai kisah hidupnya yang tidak pernah dijenguk oleh menantu dan cucu.
Sri mengaku sedih mendengar curhatan nenek Resik dan mendapatkan pesan moral dari kunjungan ke Panti Jompo, sayangilah kedua orang tua.
“Karena sejatinya orang tua hanya butuh kasih sayang dan perhatian dari anak. Kebahagiaan bukan diukur dari uang, rumah, tanah atau barang mewah lainnya,” ucapnya menyeka air mata.
Koordinator Aksi kegiatan KNB, Muhammad Imran Syaban mengucapkan banyak terima kasih kepada para donatur yang sudah mendukung kegiatan sosial KNB sehingga acara baksos jelang hari raya Nyepi terselenggara.
“Terima kasih kepada seluruh donatur. Semoga apa yang kita lakukan bersama bisa menular kepada banyak orang. Agar lebih peduli dengan orang-orang di sekitarnya,” pungkas pria berkacamata ini. [b]