• Tanya Jawab
  • Mengenal Kami
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Kontributor
    • Log In
    • Register
    • Edit Profile
Monday, December 4, 2023
  • Login
  • Register
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong.id
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Mengunjungi Goa Maria dan Bendungan Palasari

Luh De Suriyani by Luh De Suriyani
25 January 2015
in Kabar Baru, Travel
0 0
0

Palasari Goa Maria

Palasari tak hanya menjadi simbol akulturasi Katolik dan Bali.

Dusun di ujung barat Bali ini juga menyimpan sejumlah tempat jalan-jalan yang menyenangkan seperti Goa Maria dan Bendungan Palasari.

Puncak bangunan gereja Gereja Hati Kudus Yesus terlihat mistis di garis langit. Gereja ini terlihat dari bebukitan kecil dengan pemandangan hamparan sawah berundag-undag berlatar belakang pohon kelapa.

Beberapa petani menggarap tanah, persiapan menanam padi di musim hujan ini. Seorang petani laki-laki mengendalikan dua ekor sapi untuk membajak sawah.

Di tempat lain, seorang petani perempuan merapikan jalan setapak terasering sawah. Rerumputan liar dibabat dengan pacul sehingga jalan setapak atau pundukan terasering terlihat rapi. Estetika bertani yang membuatnya tak sekadar produksi bahan pangan.

Kawasan pertanian ini masih lestari. Ada jalan cukup satu mobil mengarah ke puncak bukit, lokasi salah satu resor mewah di Bali Barat.

Dari kawasan persawahan, cukup 10 menit berkendara kita akan kembali ke pusat dusun. Lokasi gereja berarsitektur campuran colonial dan Bali ini. Dusun ini hanya ramai saat upacara keagamaan seperti Natal, di mana perantau akan kembali ke desa.

Suasana Natal di Palasari bisa dinikmati dari video ini.

Semenit dari gereja, di arah Selatan ada Goa Maria. Di sini, warga menuliskan Palinggih Ida Kaniaka Maria Palasari diresmikan 2008 oleh Dubes Vatikan di Indonesia Uskup Agung Mgr Leopoldo Girelli. Palinggih adalah bahasa Bali yang maknanya sama yakni bangunan atau tempat suci.

Pintu gerbangnya indah, dengan beberapa patung malaikat kecil. Lalu disambut patung Pastor Simon Buis SVD yang wafat 1960 di Belanda. Ia adalah pastor paroki pertama Palasari pada 1940-1950. Setelah itu gereja mulai dibangun pada 1955 dan selesai pada 1958.

Setelah itu kita memasuki Jalan salib panjang dengan cerita bergambar seperti relief dlam beberapa potongan. Ketika Yesus dijatuhi hukuman mati, memanggul salib, jatuh pertama, berjumpa ibunya, Veronica mengusapi wajah yesus, disalib, dan dimakamkan.

Di bagian ujung jalan panjang Yesus inilah lokasi Goa Maria dengan patungnya yang indah dan meneduhkan. Gemericik air dari goa, wadah-wadah lilin bagi peziarah, dan pepohonan rindang menambah keheningan dan kesejukan.

Area ini didesain dengan gaya natural, mengutamakan pemandangan hijau. Di kejauhan terlihat bebukitan lokasi persawahan yang dikunjungi sebelumnya. Tidak ada loket atau tiket masuk.

Usai dari sini, berkendara lagi sekitar 10 menit, untuk mencapai Bendungan Palasari yang termasyhur. Warga desa yang ditemui di jalan dengan ramah menunjukkan jalannya.

Palasari Bendungan

Bak danau. Sepi dan hijau sekelilingnya. Banyak area yang bisa dimanfaatkan seperti kemah dan acara outbound.

Hanya ada satu bangunan yang terlihat di dekat bendungan. Ini rumah penjaganya. Diisi satu keluarga kecil. “Suami saya penjaganya. Menjaga situasi air dan alat-alat di sini,” ujar istri penjaganya ramah.

Dari data yang terlihat, Bendungan Palasari dibangun pada tahun 1986-89, luasnya 100 hektar menampung 8 juta kubik air.

Berikut video perjalanan ke Bendungan Palasari.

Goa Maria dan Bendungan Palasari bisa jadi tempat jalan-jalan asyik jika ke Bali barat.

Petrus I Made Krismianto salah satu tokoh masyarakat di Palasari mengatakan ingin mengembangkan ekowisata spiritual. Ia melihat ada banyak lokasi bisa dikunjungi agar memberi dampak tambahan untuk warga desa agar tak semuanya merantau ke luar kota.

Menambah potensi ekonomi di desa juga menurutnya bisa mendorong pelestarian adat dan tradisi komunitasnya. Misalnya Kris menyebut tantangan dusun ini adalah menjaga tradisi Natal yang tradisional. “Kami membuat himbauan agar warga beribadah dengan pakaian adat Bali biar kelihatan tradisinya,” ujar pria ini. [b]

Tags: AkulturasiJembranatravelWisata
ShareTweetSendSend
Anugerah Jurnalisme Warga 2021
Luh De Suriyani

Luh De Suriyani

Ibu dua anak lelaki, tinggal di pinggiran Denpasar Utara. Anak dagang soto karangasem ini alumni Pers Mahasiswa Akademika dan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Pernah jadi pemimpin redaksi media advokasi HIV/AIDS dan narkoba Kulkul. Menulis lepas untuk Mongabay.

Related Posts

Cerita Rasa

Cerita Rasa Festival: Rintisan Festival Desa di Jembrana

6 August 2022
Menilik Hotel Ramah Lingkungan Mana Earthly Paradise

Menilik Hotel Ramah Lingkungan Mana Earthly Paradise

1 July 2021
Memperbaiki Kesalahan Masa Lalu pada Hutan Yehembang Kauh

Memperbaiki Kesalahan Masa Lalu pada Hutan Yehembang Kauh

19 April 2021
Susur Hutan dan Sungai Bersama BASE Bali

Susur Hutan dan Sungai Bersama BASE Bali

16 April 2021
Jargon Kontroversial soal Bali Wisata Halal

Jargon Kontroversial soal Bali Wisata Halal

25 January 2021
Pot Kayu Produk Anak Milenial di Masa Pandemi

Pot Kayu Produk Anak Milenial di Masa Pandemi

14 November 2020
Next Post
Abrasi Ancam Keindahan Pantai-pantai di Bali

Abrasi Ancam Keindahan Pantai-pantai di Bali

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Melali Melali Melali

Temukan Kami

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Toleransi dan Akulturasi: Kisah Vihara Buddhavamsa Singaraja

Toleransi dan Akulturasi: Kisah Vihara Buddhavamsa Singaraja

3 December 2023
Menilai Data Pribadi dan Perlindungannya

Menilai Data Pribadi dan Perlindungannya

1 December 2023
Suka Duka Tana Bali, Apakah Hutan Kita Baik-baik Saja?

Suka Duka Tana Bali, Apakah Hutan Kita Baik-baik Saja?

30 November 2023
Suka Duka Queer di Bali

Mengenal Ruang Aman QLC Bali

29 November 2023
Kebijakan Kendaraan Listrik, Sumber Bahan Bakarnya dari Mana?

Kebijakan Kendaraan Listrik, Sumber Bahan Bakarnya dari Mana?

27 November 2023

Kabar Terbaru

Toleransi dan Akulturasi: Kisah Vihara Buddhavamsa Singaraja

Toleransi dan Akulturasi: Kisah Vihara Buddhavamsa Singaraja

3 December 2023
Menilai Data Pribadi dan Perlindungannya

Menilai Data Pribadi dan Perlindungannya

1 December 2023
Suka Duka Tana Bali, Apakah Hutan Kita Baik-baik Saja?

Suka Duka Tana Bali, Apakah Hutan Kita Baik-baik Saja?

30 November 2023
Suka Duka Queer di Bali

Mengenal Ruang Aman QLC Bali

29 November 2023
BaleBengong.id

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Informasi Tambahan

  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peringatan
  • Panduan Logo
  • Bagi Beritamu!

Temukan Kami

No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In