Oleh Luh De Suriyani
Imam Juwanto, seorang pengerajin, makin atusias di musim hujan ini. Disain furniture dan aksesoris dari limbah kayu yang teronggok di pantai menjadi salah satu produk favorit. Pengerajin kecil cenderung lebih kreatif menciptakan disain baru, khususnya memanfaatkan limbah. Karena modalnya kecil, dan mereka adalah pekerja keras.
“Enam bulan lalu, usaha kerajinan saya dari acrylic tidak menguntungkan,” ujarnya. Suatu hari ia bersantai di pantai, dan melihat banyak limbah kayu berserakan. Sampah-sampah kayu yang biasanya terdampar usai hujan itu kemudian dicoba dirangkai menjadi sejumlah furniture. Misalnya meja, kursi, dan cermin.
Hasilnya, sungguh atraktif. Tekstur kayu yang kusam karena air laut dan potongan-potongan kasarnya menjelma menjadi furniture mewah namun sangat natural. Sederhana tapi elegan.
“Kini banyak orang tua dan pemulung yang khusus memungut limbah kayu seperti ini di pantai. Saya membeli dari mereka,” kata Imam. Ia membeli Rp 25 ribu per karung.
Biasanya, limbah kayu ini banyak didapatkan di tepi pantai Kuta, Tuban, dan Ketewel. Lokasi pantai yang ombaknya besar.
Potongan kayu-kayu kecil ini memang khusus limbah di pantai karena kulit kayunya telah terlepas, dan warna kayu menjadi kusam.
Seperti terlihat di workshop Imam di Jalan Teuku Umar Barat, Denpasar. Toko sekaligus workshop kecil ini sangat sesak dengan puluhan barang kerajinan dari limbah kayu ini.
Onggokan kayu-kayu berbagai jenis, ukuran, dan warna ditaruh di depan tokonya, menghadap matahari. Agar kayu benar-benar kering sebelum dirangkai menjadi berbagai jenis produk furniture.
Cara pembuatannya sangat sederhana. Kayu-kayu dipilih sesuai bentuk, kemudian langsung dirangkai berdasarkan kerangkanya. Masing-masing kayu dilekatkan dengan paku tembak atau lem.
“Kayu yang disusun dengan lem malah tidak terlalu disukai karena terlihat tidak natural,” kata Imam.
Jadilah Imam bekerja keras di perancangan disain saja. “Semakin alamiah dan sederhana, semakin laku,” tambahnya.
Ia mengatakan setiap hari pesanan terus datang, terutama dari luar negeri atau wisatawan yang datang ke Bali. Tiga item bisa selesai tiap hari yang dikerjakan tiga orang. Sayangnya, Imam tidak mau menambah karyawan dan volume produksinya dengan alasan penghasilannya sudah cukup.
Tak dinyana, semua jenis furniture bisa dibuat dari bahan baku limbah ini. Misalnya untuk meja dan cermin, bahan tambahannya hanya kaca.
Dua karyawannya termasuk Imam, kini sulit meliburkan diri. “Tiap hari harus bolak-balik ke bandara kirim barang,” ujarnya.
Walau ia mengaku sebagai pelopor pembuatan kerajinan dari limbah kayu pantai ini, kini produk sejenis banyak dijual di artshop atau workshop lain. “Peniruan sudah hal biasa. Saya tidak bisa mempatenkannya karena produk saya tidak punya spesifikasi khusus seperti ukuran atau modelnya,” jelasnya. Ia membuat berdasarkan insting dan tidak ada model yang baku.
Harga satu cermin dengan hiasan limbah kayu berdiameter 90 centimeter adalah Rp 175 ribu rupiah. Sedangkan satu set meja makan Rp 850 ribu. Imam juga memproduksi disain produk interior dari limbah bulu ayam yang didapatkan dari arena tajen.
Di workshop berbeda, pengerajin furniture dari limbah eceng gondok (Eichhornia crassipes) juga mengaku produknya masih disukai. Eceng gondok adalah salah satu jenis tumbuhan air mengapung yang kerap dianggap gulma.
“Yang penting disainnya selalu ada yang baru,” ujar Saidatun Wafiroh, salah satu pengelola “Amin Gallery” di Jalan Teuku Umar Barat, Denpasar.
Hingga kini permintaan produk natural dari limbah menurutnya makin tinggi. Gallery ini membeli bahan baku eceng gondok rutin sekitar 1-2 ton per bulan dari Gresik, Jawa Timur.
Seperti halnya Imam Juwanto, pasar utama produk-produk dari limbah ini adalah orang asing atau wisatawan asing, khususnya di Eropa, Taiwan, dan Amerika Serikat. [b]
Versi Bahasa Inggris dimuat di http://www.thejakartapost.com/news/2009/03/28/handicrafts-made-waste-demand.html-0
pertamax,, nice…
saya iri..
Cat Tembok ENVITEX , Kualitas PREMIUM harga MEDIUM
ENVITEX adalah Cat Tembok dengan kualitas PREMIUM dengan Harga MEDIUM.
ENVITEX memiliki formula 4D :
1. D-aya sebar luas (lebih luas dibanding dg Cat Tembok dg harga selevel)
2. D-apat dicuci
3. D-ilengkapi anti jamur
4. D-engan aroma segar (Tanpa bahan kimia yg berbahaya – tidak menganggu janin)
ENVITEX Cat Tembok RAMAH LINGKUNGAN, tanpa bahan kimia yg berbahaya sama sekali, sehingga aman bagi manusia dan lingkungan.
Cat Tembok ENVITEX memiliki varian warna yg lengkap.
PAKAILAH ENVITEX untuk hari anda yg penuh warna, dan rasakan indah warna dan kualitasnya.
Untuk Pemesanan, Hubungi :
PT INDACO COATINGS INDUSTRY
Jl. Raya Solo Sragen Km. 13,2
Desa Pulosari – Kebakkramat
Karanganyar – Solo
0271 7071238, 8200872-74 ( Hunting )
Atau
Ardian S
Jl. Pidada X no.7
Denpasar – Bali
0361-8632662
0815-6131138
Halo,. salam kenal, kami PINBOO Bandung hendak mempromosikan pruduk PIN, dlm berbagai model mulai seperti pin penitik,
pin gantungan kunci bolak-balik, pin gantungan kunci+crop pembuka botol,
pin magnet,dan pin gantungan kunci 1 muka, kami juga menjual laminasi(glossy, salur/kanvas, gliter, dll)
dan bahan baku pin mulai dari ukuran 25mm s/d 75mm.
selain itu kami juga membuat id-card instan dan menjual bahan baku id-card 2 muka(bolak balik)
terimakasih..
tlp. (022)91147817, (022)91357313
http://www.pinboo.org
proprint_pinboo@yahoo.com