• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Tuesday, July 8, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup Agenda

Mengamati Hasrat Seni Jana

Wayan Sunarta by Wayan Sunarta
5 March 2013
in Agenda, Budaya, Kabar Baru
0 0
0

menanti karya wayan jana

Di Bali, kebanyakan seni patung telah menjadi benda kerajinan.

Sangat sedikit seniman patung yang menggarap karya-karyanya menjadi suatu karya cipta yang khas corak pribadinya. Mereka cenderung menggarap patung-patung pesanan yang diminati pasar. Contek-mencontek bukanlah hal tabu di antara mereka; seniman Bali terkenal sangat lihai dalam hal satu ini. Maka, tak bisa dipungkiri bila seni patung di Bali telah terjerumus menjadi kerajinan atau home industri, yang muaranya untuk kepentingan souvenir bagi para turis.

Namun, di tengah ingar-bingar bisnis pariwisata di Bali, kita masih bisa menemui segelintir seniman patung yang masih kukuh untuk tidak hanyut dalam pusaran arus pariwisata itu. Mereka masih mampu menjalankan fungsinya sebagai seniman, menciptakan karya kreatif yang sebisa mungkin berbeda dengan seniman lainnya. Mereka terus berusaha melahirkan karya-karya yang tidak melulu melayani kepentingan pariwisata.

Bali bersyukur memiliki seniman-seniman patung yang telah melahirkan corak tersendiri, seperti I Cokot, Ida Bagus Nyana, Wayan Pendet, Ketut Muja, Made Sukanta Wahyu. Mereka telah memberikan sumbangan luar biasa bagi seni patung di Bali. Lalu, bagaimana dengan generasi mudanya?

Salah satu pematung muda Bali yang terus gelisah mencari dan menemukan berbagai kemungkinan eksplorasi seni patung adalah Wayan Jana. Dia anak pertama dari pamatung Ketut Muja. Dilahirkan di Br. Mukti, Singapadu, Gianyar, 8 Juli 1968.

Selain belajar patung secara akademis di ISI Denpasar, dia juga banyak menyerap ilmu memahat dari ayahnya.

melodi malam karya wayan jana

Bayang-bayang
Namun, tidak bisa dihindari, pada tahap awal menapaki seni patung, pengaruh ayahnya masih kentara pada karya-karya Jana, terutama pada karakteristik bentuk pahatan. Lambat laun, Jana berusaha keluar dari bayang-bayang ayahnya, dan menemukan coraknya sendiri.

Sejak tahun 1986, Jana telah terlibat dalam banyak pameran bersama. Pameran tunggal perdananya digelar di Griya Santrian Gallery, Sanur, bertajuk “Objecks of Life” pada tahun 2004. Setelah sekian lama jeda pameran tunggal, kali ini Jana kembali menampilkan sejumlah karya patung terbarunya yang dibuat dari kayu nangka, waru, dan jati.

Pameran yang digelar di Warung Yayaa Artspace, Sanur Kauh, pada 2 – 15 Maret 2013 ini bertajuk “Hasrat”. Pameran ini merupakan eksplorasi terbaru Jana dalam mengolah kayu menjadi karya-karya patung yang sarat makna.

Menikmati karya-karya Jana, kita dituntun mengembangkan imajinasi, menyusuri serat, urat, barik dan alur kayu dengan bentuk-bentuk yang unik. Karya-karya Jana yang imajis memungkinkan munculnya berbagai macam penafsiran. Bentuk-bentuk yang dipahatnya merupakan perpaduan realitas dan imajinasi. Sebagai pematung, Jana berhasil menggarap volume kayu menjadi suatu bentuk dan gerak yang ilusif.

Tema “Hasrat” dalam pameran ini mengacu pada suatu hubungan yang mengisyaratkan kerinduan, keinginan, atau kecintaan yang bersumber dari gejolak halus perasaan. Judul-judul karya Jana mengungkapkan bahwa “hasrat” itu berkaitan dengan soal cinta-asmara, seperti yang bisa dilihat pada patung berjudul Kehangatan, Senadung Rindu, Menanti, Terlena, Bersemi, Sehati, Berbagi Rasa.

Meski kebanyakan karya Jana kali ini berbicara soal cinta asmara, namun dia mampu mempertahankan bentuk-bentuk karyanya agar tak jatuh menjadi verbal. Karya-karya Jana yang terkesan elastik dan dinamis tetap menyediakan ruang imajinasi bagi pemirsanya. Citraan-citraan yang muncul sangat tergantung pada pengalaman dan kekuatan imajinasi pemirsanya.

Jauh sebelumnya, dalam proses kreatifnya menciptakan patung, Jana tidak terpaku pada sebuah bentuk yang baku. Dia pernah memahat kayu dengan mengikuti alur kayu atau merespon bentuk kayu sehingga menghasilkan wujud yang baru. Wujud-wujud yang muncul biasanya tergantung pada imajinasi si pematung pada saat mengamati kayu. Di Bali, teknik ini ditemukan secara tidak sengaja oleh Cokot ketika ia memahat pokok akar kayu tua menjadi bentuk-bentuk aneh yang menyerupai monster. Kemudian, teknik ini juga dipakai oleh Sukanta Wahyu, Ketut Muja, dan sejumlah pematung lainnya.

Pada pameran kali ini, Jana tidak lagi menampilkan patung yang dibuat dengan teknik merespon kayu. Karya-karya terbarunya cenderung lebih formalis dan akademis. Dia secara sadar memerhatikan unsur-unsur yang membangun keharmonisan suatu karya patung, seperti pembagian bidang, volume, model, dan sebagainya. Wujud-wujud karyanya kali ini merupakan representasi dari citraan-citraan atau pola-pola yang telah terbentuk di alam pikirannya.

Pameran ini menunjukkan perkembangan terbaru dari proses kreatif Jana sebagai pematung. [b]

Tags: AgendaBudayaPameranSosok
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Wayan Sunarta

Wayan Sunarta

Lulusan Antropologi Budaya, Fakultas Sastra, Universitas Udayana. Pernah kuliah Seni Lukis di ISI Denpasar. Mulai menulis puisi sejak awal 1990-an. Kemudian merambah ke penulisan prosa liris, cerpen, feature, esai/artikel seni budaya, kritik/ulasan seni rupa, dan novel. Tulisan-tulisannya dimuat di berbagai media massa lokal dan nasional, di antaranya Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Republika, Suara Pembaruan, The Jakarta Post, Jawa Post, Pikiran Rakyat, Bali Post, Jurnal Kebudayaan Kalam, Jurnal Cerpen Indonesia, Majalah Sastra Horison, Majalah Gong, Majalah Visual Arts, Majalah Arti. Buku kumpulan cerpennya yang telah terbit adalah Cakra Punarbhawa (Gramedia, 2005), Purnama di Atas Pura (Grasindo, 2005), Perempuan yang Mengawini Keris (Jalasutra, 2011). Buku kumpulan puisinya adalah Pada Lingkar Putingmu (bukupop, 2005), Impian Usai (Kubu Sastra, 2007), Malam Cinta (bukupop, 2007), Pekarangan Tubuhku (Bejana Bandung, Juni 2010). Buku novelnya: Magening (Kakilangit Kencana, Jakarta, 2015).

Related Posts

Budaya Ngayah Makin Langah

Budaya Ngayah Makin Langah

13 June 2025

Bali Hampir Habis, Semenjana dan Tergantikan

4 January 2025
Lebih dari Sekadar Wastra, Ragam Ekspresi di Roman Muka

Lebih dari Sekadar Wastra, Ragam Ekspresi di Roman Muka

22 July 2024
Pameran ‘Retrospective Made Djirna 1992-2022’

Pameran ‘Retrospective Made Djirna 1992-2022’

19 December 2023
Napak Tilas Konflik Tanah Desa Adat Bugbug

Napak Tilas Konflik Tanah Desa Adat Bugbug

23 October 2023
Klub Menulis Musik bersama Made Adnyana: Sisi Lain Dunia Musik

Klub Menulis Musik bersama Made Adnyana: Sisi Lain Dunia Musik

13 September 2023
Next Post
[Agenda] Diskusi Buku Karya Bre Redana

[Agenda] Diskusi Buku Karya Bre Redana

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Pariwisata Bergeliat, Konflik Tanah pun Menguat

Tren Pariwisata di Kawasan Rawan Bencana

8 July 2025
Pasar Badung Berwajah Mewah, Tukang Suun Kian Lelah, Perlindungan Susah

Pasar Badung’s Fancy Facade, Tukang Suun Plod, Protection is Flawed

8 July 2025
[Matan Ai] Bali dan Pembusukan Pembangunan

Bali Masa Depan: Hibriditas atau Eksklusivitas Etnis?

5 July 2025
Mahasiswa menjual Siobak, kuliner khas Buleleng, belajar dari video

Mahasiswa menjual Siobak, kuliner khas Buleleng, belajar dari video

4 July 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia