Oleh Rofiqi Hasan
Kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Bali yang tergabung dalam Aliansi LSM dan Elemen Masyarakat (ALASE) menegaskan sikap untuk mendukung calon-calon legistatif (Caleg) muda dan perempuan dalam pemilihan umum 2009. Sejumlah nama telah dipilih dengan melihat track record serta kemampuan mereka dalam mengusung aspirasi.
“Kami akan melakukan kerja-kerja kongkrit dengan memanfaatkan jaringan yang telah ada selama ini, “ kata jurubicara ALASE I Gusti Ngurah Karyadi, Jumat (13/2). Mereka merasa perlu membuat penegasan itu karena hanya dengan terpilihnya kaum muda harapan bagi perubahan politik di Bali akan terjadi. Dukungan diberikan tanpa melihat latar belakang parati dari calon itu.
Sejumlah LSM yang tergabung dalam ALASE antara lain adalah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Bali, Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) , Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bali, Manikaya Kauci, Lembaga Informasi dan Advokasi Masyarakat (Linmas), Yayasan Bintang Ghana, dll. Sedang caleg yang mendapat dukungan antara lain Ayu Putri Astrid Kartika dan Sri Wigunawati untuk DPR RI, Made Arjaya, Triana Tira dan Made Pria Dharsana untuk DPRD Bali, Munawir untuk DPRD Kota Denpasar dan I Gusti Ketut Puriartha untuk DPD RI.
Menurut Karyadi, mereka telah melakukan komunikasi intensif dengan para calon itu sehingga tercapai kesepakatan dan komitmen bersama.Yakni , kata dia, untuk memperjuangkan agenda-agenda dalam masalah lingkungan, politik, ekonomi dan pariwisata. “Pijakan utamnya adalah masalah penegakan HAM, kesetaraan gender dan kelestarian lingkungan,”ujarnya. Setelah mereka terpilih, kalangan LSM akan terus melakukan monitoring atas perilaku para calon yang didukung itu.
I Gusti Ketut Puriartha yang akrab dipanggil Gus Krobo menyambut gembira dukungan itu. “Ini memberi legitimasi moral bagi perjuangan saya,” ujar mantan aktivis LSM ini. Dia percaya, jaringan LSM merupakan alat yang effektif untuk mendekati masyarakat tanpa harus mengandalkan uang. “Masyarakat umumnya bersimpati pada kerja-kerja LSM,” cetusnya. [b]
berita kampanye macam yang di Balipost ya?? hehehe…
hwakakakakkakak….ini justru karena enggak mungkin dimuat di Bali Post, soalnya LSM gak ada duit hehehe…kasihan deh Ngurah Karyadi….
bukan dukungan ALASE, namun lebih pada ‘aksi penegasan’ (afirmative action)kepada para pemilih (bukan golput) -ingat demokrasi bukan dukung2an, namun debat gagasan dan memenangkan publik.
Sekaligus menyiapkan para pemimpin politik (real politik, bukan psudo politik) dalam menghadapi pelanggaran, kekerasan, dan bahkan darurat pomilu/politik. Paling tidak, sedang bagus bergulir di negara. Hee