Oleh Anton Muhajir
Empat kipas angin besar di langit-langit warung kecil itu tak cukup kuat untuk mengusir gerah. Demikian pula angin pantai yang berhembus di Sanur, pagi itu. Hari masih pagi, sekitar pukul 09.30 Wita. Namun puluhan orang sudah memenuhi Warung Mak Beng di Jl Hang Tuah Sanur. Sekitar 40 pengunjung itulah yang membuat Warung Mak Beng jadi gerah. Sebab ukuran warung ini memang kecil.
Meski kecil, dan tidak terlalu kelihatan, namun Warung Mak Beng sangat terkenal. Tidak hanya karena makanannya yang enak tapi juga karena Mak Beng memang pelopor makanan ikan laut di Sanur, atau malah Bali. Pagi itu, beberapa orang malah harus berdiri antri karena semua kursi sudah terisi.
Ketika baru sampai di Sanur sekitar pukul 07.30 Wita, warung itu masih tutup. Kami (saya, anak, dsn istri) pun bersantai di pantai. Niatnya memang untuk melali alias jalan-jalan ke Sanur sambil mengubur anak kami hidup-hidup. Hehehe. Bukan, ke Sanur untuk memendam kaki anak kami biar hangat. Kata orang tua biar anak kami cepat bisa jalan.
Mumpung ke Sanur, kami pun berniat mampir ke Mak Beng. Ini niat sudah lama banget tapi belum pernah kesampaian juga. Mak Beng memang ibarat legenda warung ikan laut. Warung ini didirikan pada 1941 oleh Ni Ketut Tjuki alias Mak Beng. Warung Mak Beng, terletak hanya sekitar 20 meter dari bibir pantai Sanur, menyajikan satu menu saja: ikan laut. Menu tunggal ini menyajikan ikan laut goreng, biasanya kakap merah atau cakalang, dengan sup ikan laut juga. Ikan itu digoreng kering sehingga warnanya kecoklatan. Penyajiannya bersama sambal goreng dilengkapi jeruk nipis.
Hati-hati menyantap sambal ini. Sebab pada awalnya dia terasa manis. Tapi berselang tidak lama, rasa pedas itu baru mengagetkan lidah Anda. Jadi, jangan tertipu sambal ini. Tapi tidak sedikit pula pengunjung yang ketagihan ke sini gara-gara sambalnya.
Tanpa harus meminta, karena sudah satu paket, ikan goreng itu akan ditambah sup ikan laut. Kalau bagian yang digoreng adalah daging ikan, maka bagian yang disup ini hanya sedikit daging. Sisanya tulang atau malah kepala. Sup ikan ini dibuat dengan bumbu goreng sehingga terlihat berminyak. Pilihannya Anda bisa menyeruput dan menikmati segarnya sup ini dulu sebelum makan atau Anda menggunakan sup ini untuk pelengkap menyantap nasi putih dan ikan goreng. Sup itu dilengkapi pula mentimun sehingga jadi lebih segar.
Untuk menu lengkap tersebut, Anda hanya perlu bayar Rp 16.000 per porsi. Harga ini relatif mahal dibanding warung sejenis di Denpasar. Sebagai bandingan, di Warung Lembongan di Jalan Tjok Agung Tresna Renon, harga menu sama persis hanya Rp 12.000. Soal rasa, menurut saya lebih enak di Warung Lembongan, langganan saya itu. ikannya lebih gurih dan renyah. Tapi kuahnya tidak senikmat dan sesegar di Mak Beng.
Mahalnya harga menu di Mak Beng mungkin karena Mak Beng ada di Sanur, salah satu pusat wisata Bali. Namun meski harganya mahal, paling tidak Anda bisa menyantap menu di warung yang ibaratnya sudah jadi legenda. Jadi, harga pun urusan nomor sekian.
Warung Mak Beng
Jl Hang Tuah No 45 Sanur
Telp 0361 – 282633
Denpasar Bali