Oleh Pande Baik
Kalau pada tahun 80an yang namanya lagu anak-anak masihlah merupakan turun temurun dari zaman sebelumnya. Durasi pendek dengan kalimat yang mendidik dan juga mudah dimengerti adalah ciri khas kala itu. Mungkin hingga saat dewasa pun masih bisa mengingat lagu-lagu itu dengan baik. Seperti Aku Seorang Kapiten, Naik Kereta Api, Bintang Kecil dan lain sebagainya. Penyanyi anak-anakpun masih didominasi oleh Adi Bing Slamet atau Chica Koesmoyo.
Menginjak tahun 90an, sejak dikenalnya televisi swasta, penyanyi lagu anak pun makin beragam. Puput Novel merupakan salah satu penyanyi yang paling dikenal saat itu. Namun yang namanya lagu klasik anak-anak sepertinya memang masih menggema di tingkat TK maupun SD saat itu.
Lantas bagaimana pada tahun 2000an hingga hari ini?
Boleh jadi disokong oleh teknologi yang makin maju, di mana untuk mendengarkan lagu anak-anak tak lagi harus membeli kaset tip tapi sudah mulai dalam format VCD dan MP3, ditambah fasilitas player maupun handphone yang mudah dimengerti oleh anak-anak sekali pun, sehingga tak jarang anak-anak pun mampu untuk menggunakannya. Efeknya, bukan hanya lagu anak yang kini ramai didengarkan oleh mereka, tapi juga lagu pembuka film kesayangan, hingga lagu remaja dan dewasa.
Entah lucu atau malah membuat miris hati, kini sudah biasa melihat anak-anak dengan gampangnya menyanyikan lagu-lagu bertemakan Cinta maupun perselingkuhan, yang mungkin belum saatnya dikenal pada usia mereka.
Tak jarang pula, saat diminta menyanyi di depan kelas oleh sang guru, si murid SD kelas 1, bukannya menyanyikan Kasih Ibu, Bintang Kejora atau lagu-lagu perjuangan sekalipun, malahan dengan bangganya ia bercerita mendendangkan lagu milik The Rock yang ‘Tuhan kirimkanlah aku kekasih yang baik hati…. Yang mencintai aku, apa adanya….’. Walah…
Memang, jika mengikuti perkembangan lagu anak yang bernuansa pop, terakhir kayaknya cuman Sherina dan juga Tasya yang mampu mengeluarkan album bertema lagu anak klasik maupun bernuansa masa kecil yang bahagia.
Sayangnya pula pada saat yang sama, sifat kekanak-kanakan itu harus tercoreng oleh penyanyi cilik ‘Bolo-bolo’ menyanyikan lagu pop dengan irama dangdut lengkap dengan goyang nge-bor nya Inul.
Usai semua itu, penyanyi lagu anak seperti mati suri, tenggelam oleh lagu-lagu remaja dan dewasa yang ‘Kamulah makhluk Tuhan yang tercipta yang paling sexy, Cuma kamu yang bisa membuatku terus menjerit, aw aw aw…..’ Bayangkan kalo yang nyanyi itu perempuan kecil blom sekolah TK, dengan genitnya ber ‘aw aw aw….’
Entah menggemaskan atau malah harus prihatin…
inilah mungkin salah dua imbas dari kemajuan iptek bli.
sekarang kembali ke orang tuanya aja,gimana cara mendidik anak..
wah, menarik sekali. aduh, saya jadi gugup menyongsong masa depan anak nanti. apalagi bli pande yang masih di perut??? Lingkungan yang paling mempengaruhi adalah televisi dan teman2 sebayanya. Coba cek juga, pasti sebagian anak2 dan ibu rumah tangga skarang suka nongkrongin indosiar. sinetron ala india damn itu!! sialan indosiar dan produsernya. i wanna kill television, but i couldnt do that.
He.. Mungkin ini kekhawatiran yang berlebihan ya Mbak? apalagi si adik blom juga nongol sampe hari ini. hahahaha….
Saya juga miris liat anak-anak nyayiin lagu orang dewasa. Saya tersenyum kecut tiap nonton acara “Idola Cilik” nya RCTI. Ini sama saja meracuni pikiran anak-anak kita. Entahlah… Apa lagi yang baik dari negeri ini??
saya kira seorang anak tidak mempunyai tanggung jawab atas apa yang mereka lakukan, jadi apapun yang terjadi pada mereka merupakan gambaran dari orang dewasa disekeliling mereka (yang memberi pengaruh entah baik atau buruk)namun hal itu dipandang sebagai sesuatu yang “sudah semestinya” (socially accepted moral)dari sudut pandang si anak: saya kira inilah yang menghawatirkan karena si anak tumbuh dalam “idealisme” semacam itu.
Saya setuju dengan pendapat bahwa ‘anak adalah cerminan lingkungan sekelilingnya’. gak cuman untuk kasus ini tapi berlaku pula untuk tata bahasa dan perilakunya. itu pula sebabnya menjadi kekhawatiran saya ‘apakah akan mampu untuk mendidik anak sesuai harapan secara pribadi saat ini ?’
Saya punya koleksi lagu2 anak. Koleksi lagu anak-anak ciptaan saya, ada banyak kelebihan, yaitu:
_anak-anak bisa belajar bahasa Inggris lewat sebuah lagu.
_anak-anak bisa bermain sambil bernyanyi.
_anak-anak bisa belajar bernyanyi dan belajar notasi angka.
_belajar musik (misalnya belajar notasi angka, bisa membuat otak kiri (otak kecerdasan dan seni) lebih cepat bertumbuh.
Saya sudah membuatkan blog-nya. Di sana juga ada permainan anak, puisi anak, nasihat untuk orang tua bagi anak, media belajar bahasa inggris untuk anak, dan lain-lain.
klik saja:
http://www.lagu2anak.blogspot.com
(bilingual version)
atau
http://www.funchildsongs.blogspot.com
(full English version).
He is Tono,
he is a boy…
She is Tini,
She is a girl.
They are my good frined,
and my neighbourhood….
Simpel, bermakna, mudah dipelajari, dan berbahasa inggris..
itulah ciri khas lagu-lagu anak buatan saya…
yang ada di blog saya:
http://www.lagu2anak.blogspot.com
situs lagu dan dongeng anak… (Zepe)
Suatu saat lagu anak-anak akan bangkit,sebagai pecinta anak mari kita berlomba-lomba berkarya! &Album VCD Ayo belajar sebagai salah satu bukti lagu anak-anak tidak mati. Silahkan dilihat,dengar dan rasakan sendiri manfaatnya
😉 cek my link
http://www.youtube.com/watch?v=7csufW7IueI
Lagu anak yang edukatif & nada lagunya enak di dengar bisa juga anda dengarkan di
http://www.reverbnation.com/dtsvoices