Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak negatif bagi kesejahteraan masyarakat Bali. Ribuan orang kehilangan mata pencaharian yang sebagian besar bergantung pada pariwisata Bali, sehingga banyak anggota masyarakat yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-sehari. Sebagai upaya untuk membantu kondisi ini, Kopernik bekerja sama dengan Program Magister Sains Pertanian (MSP) Universitas Warmadewa, dengan dukungan pendanaan dari Kedutaan Besar Polandia, untuk membangun fasilitas akuaponik sebagai sumber pangan alternatif rumah tangga.
Dalam inisiatif ini, Kopernik dan MSP Universitas Warmadewa memberikan dukungan dengan membangun fasilitas akuaponik dan melakukan pelatihan agripreneur untuk mendukung komunitas terdampak COVID-19 di Desa Selat, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Program ini dimulai sejak Juli 2021 dan diadakan selama 6 bulan hingga Desember 2021.
Fasilitas akuaponik yang dibangun memiliki kapasitas hingga 1.600 tanaman hidroponik dan dilengkapi dengan sistem penyaringan air dan kolam ikan, menggabungkan teknologi hidroponik dan akuakultur. Setelah fasilitas resmi dibuka pada akhir Agustus 2021 lalu, fasilitas ini telah memproduksi panen pertamanya pada bulan Oktober, memberikan sayuran hijau kepada lebih dari sepuluh rumah tangga peserta program.
Program ini juga memberikan dukungan pelatihan dan pendampingan secara berkala untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam teknik bertanam sayur hidroponik, pemeliharaan ikan, serta pengemasan produk. Lebih lanjut, masyarakat juga dibekali dengan dasar-dasar pemasaran untuk mempersiapkan distribusi produk hasil akuaponik ke pasar yang lebih luas.
Pada tanggal 11 Desember 2021, kelompok peserta training melaksanakan kegiatan panen kedua yang dihadiri oleh Duta Besar Polandia, Beata Stoczynska. Pihak kedutaan menyatakan bahwa sistem akuaponik yang diterapkan menjadi salah satu alternatif yang tepat untuk membantu masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Teknologi ini memiliki beberapa kelebihan di antaranya berupa sistem organik yang dapat menghasilkan sumber pangan (sayuran dan ikan), meningkatkan efisiensi pengelolaan dan meningkatkan ketahanan pangan masyarakat akibat perubahan iklim. Di masa mendatang, Polandia berkomitmen untuk mendukung komunitas dan masyarakat rentan di Indonesia.
Dalam acara ini, pihak pemerintah daerah diwakili oleh camat Abiansemal, Bapak Ida Bagus Putu Mas Arimbawa, menyatakan bahwa sektor pertanian terbukti mampu bertahan di masa pandemi. Pihak pemerintah berharap sinergi ini dapat tetap berlanjut karena warga kecamatan Abiansemal tetap membutuhkan pendampingan dari semua pihak.
Komang Ita Anggreni, seorang petani perempuan muda yang tergabung dalam program ini mengaku senang dan terbantu dengan pengalaman pembelajaran yang ia dapatkan. Komang mulai fokus bertani sejak pandemi dengan kemampuan yang terbatas dan setelah mengikuti proses pendampingan bersama Kopernik dan Universitas Warmadewa, ia mengaku lebih percaya diri untuk bertani dengan ilmu baru yang ia dapatkan. Lebih lanjut, ia berharap hasil produksi sayur dan ikan tersebut dapat dipasarkan semakin luas ke pembeli-pembeli lain. Ia yakin bahwa bertani dengan aquaponik adalah sebuah peluang yang menjanjikan bagi para petani.
Selain memberikan dampak positif kepada masyarakat, program akuaponik juga membawa dampak positif untuk pihak akademisi. Mewakili program Magister Sains Pertanian Universitas Warmadewa, Dr. Ir. I Gusti Bagus Udayana menyampaikan bahwa program ini telah menjembatani universitas dengan kelompok masyarakat di Desa Selat, Abiansemal, serta membantu tugas utama perguruan tinggi dalam penelitian pengembangan masyarakat di sana. Ia melanjutkan bahwa masyarakat membutuhkan pendampingan yang menjadi kunci dari pengembangan yang berkelanjutan. Universitas Warmadewa siap untuk terus mendampingi masyarakat dan program akuaponik di Desa Selat, Abiansemal untuk mendukung ketahanan pangan dalam masa pandemi.
Fasilitas akuaponik di Desa Selat, Abiansemal diharapkan dapat digunakan secara berkelanjutan sebagai salah satu usaha komunitas dalam menyediakan kebutuhan pangan rumah tangga, serta menjadi sumber pendapatan melalui agribisnis. Pendanaan proyek ini didukung oleh Kedutaan Besar Polandia.