• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Saturday, November 8, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Ketika Pariwisata Mengalahkan Mereka

Anton Muhajir by Anton Muhajir
25 July 2008
in Berita Utama, Opini, Sosok
0 0
5

Atas nama apa pun, pembangunan selalu melahirkan korban.

Begitu juga pembangunan pariwisata di Bali. Di antara gemerlapnya, ada juga suara-suara rintihan mereka yang kalah.

I Wayan Rebho salah satunya. Atas nama pembangunan lapangan golf dan fasilitasnya, petani di kawasan Bukit Pecatu, Kuta Selatan ini harus terusir dari tanahnya sendiri. Dua kali dia masuk penjara karena dianggap melawan Negara. Dia menolak menjual tanahnya. Maka, Rebho dianggap mengkhianati pariwisata, yang sudah kadung jadi mantra sakti di Bali.

Atas nama pembangunan, Rebho harus tersingkir. Dia terusir. Tanahnya dulu kini berganti lapangan golf milik putra mantan diktator di negeri ini.

Tapi lapangan golf di atas bekas tanahnya itu jelas bukan miliknya. I Wayan Rebho hanya berlalu..

Sebaliknya, lapangan golf itu adalah pemisah antara dia dan masa lalu. Ada tembok yang mengelilingi lapangan golf itu. Sekaligus memisahkan Rebo dengan pura keluarganya.

Dulu, Rebho tinggal persis di depan Pura Beten Kepeh. Di tanah itu dia tinggal bersama keluarga besar. Tapi kini, di rumahnya dulu hanya tinggal puing-puing sanggah.

Kini, dia tinggal sekitar 500 meter dari rumahnya dulu. Dari rumahnya, dia hanya bisa melihat luasnya lapangan itu dari balik tembok.

Kalau mau sembahyang, dia harus melewati tembok itu. Menyusuri hijau lembut lapangan gof yang telah menyingkirkannya.

Tak hanya Rebho. Keluarga besar itu pun tercerai berai. Mereka tinggal terpisah di beberapa desa. Maka, tiap odalan di pura selalu jadi waktu untuk bertemu keluarga besar. Odalan di pura Juni lalu, sekaligus waktu untuk reuni dan berbakti. [b]

Foto diambil antara Maret dan Juni 2008.

Tags: BadungBaliPariwisataYang Tak Bersuara
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Anton Muhajir

Anton Muhajir

Jurnalis lepas, blogger, editor, dan nyambi tukang kompor. Menulis lepas di media arus utama ataupun media komunitas sambil sesekali terlibat dalam literasi media dan gerakan hak-hak digital.

Related Posts

Ketika Pulau Menghangat: Urban Heat Island di Pulau Bali

Ketika Pulau Menghangat: Urban Heat Island di Pulau Bali

3 November 2025
Adakah Sistem Peringatan Dini Banjir di Bali? Ini Simulasinya

Adakah Sistem Peringatan Dini Banjir di Bali? Ini Simulasinya

18 October 2025
Beban Ekologi Bertambah karena Pariwisata yang Eksploitasi Hulu Bali

Beban Ekologi Bertambah karena Pariwisata yang Eksploitasi Hulu Bali

15 October 2025

Ancaman Kesehatan Pasca Banjir di Bali

8 October 2025
Mengelola Dana Darurat Banjir Bali: Antara Potensi dan Transparansi

Mengelola Dana Darurat Banjir Bali: Antara Potensi dan Transparansi

20 September 2025
Mendata Bencana Banjir dengan Crowdsourcing

Mendata Bencana Banjir dengan Crowdsourcing

17 September 2025
Next Post

Makna Liputan Media Dunia atas Kremasi Ubud

Comments 5

  1. viar says:
    17 years ago

    foto2nya bagus euy, punya cerita…
    beuh..menyingkirkan orang lain dari tanahnya sendiri cm buat memanjakan wisatawan 🙁
    cuma buat mereka maen goooooooooolfff pulaaaaaaaaaaaaaaaaaa….. j*h*nam!

    Reply
  2. agung says:
    17 years ago

    Ton, keren banget!
    Salut!!!

    Ayo kita kumpul kan narasi-narasi kecil industri pariwisata massal di Bali ini!

    Ancak

    Reply
  3. yan toek says:
    17 years ago

    Bagus hui……..
    Tapi keliatannya akan lebih bagus kalau tanah tersebut masih berbukit, ditumbuhi padi yang menguning, diantara pematang berkelok yang ditumbuhi rumput subur yang ditata rapi. Apalagi ada suara burung yang riang gembira mencuri bulir-bulir padinya pak tani yang lagi duduk sambil meniup seruling diatas pundak kerbau dan sapi2 nya…..
    Adakah yang lebih indah dari Ciptaan-Nya itu???

    Reply
  4. viar says:
    17 years ago

    @yan toek: udah ga akan ada bli pak tani yang duduk sambil meniup seruling di sana, apalagi kerbau atau sapi. yang ada tuh bola-bola golf beterbangan… 🙂

    Reply
  5. GUSTI says:
    17 years ago

    ORANG BALI ITU LUGU (LUTUNG GUNUNG KALO GA YA LUBU = LUTUNG BUKIT)DAN RAMAH (RAJIN DIJAMAH – TANAHNYA). DIAPA2IN SEKALIAN JUGA GA NGELAWAN KOQ. SUDAH KADUNG BELAGUNYA DIPUJI2 ORANG JKT. SUDAH KADUNG BELAGUNYA DIPERDAYA PEMIMPINNYA/RAJANYA/JUNJUNGANNYA/….SERBA..NYA. SAMPAI KAPAN?

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Warisan Pasca Kolonialisme dalam Film Roots

Warisan Pasca Kolonialisme dalam Film Roots

7 November 2025
Ini Cerita Arsa, Remaja Rasa Anak-anak

Pengalaman Orang Tua dengan Anak Neurodiversitas

6 November 2025
BaleBio, Prototipe Arsitektur Regeneratif

BaleBio, Prototipe Arsitektur Regeneratif

6 November 2025
Pelatihan Olah Limbah Bambu di Bamboo Academy

Pelatihan Olah Limbah Bambu di Bamboo Academy

5 November 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia