Kegiatan Melali ke Medang Tigawasa kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu, 23 Juli 2023. Desa Tigawasa terletak di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Bersama teman-teman BaleBengong kami berkunjung ke Desa Tigawasa yang merupakan salah satu desa tua atau desa Bali aga di Bali utara. Perjalanan ditempuh selama 2 jam dari Denpasar melewati sejuknya Bedugul dengan menggunakan kendaraan roda empat, walaupun tujuannya ke pedesaan akan tetapi jalan yang dilalui mudah untuk akses walaupun agak sedikit curam.
Meskipun perjalanan yang ditempuh cukup jauh namun menyenangkan karena pemandangan di sepanjang perjalanan sangat indah dan tidak membosankan. Sesampainya di Desa Tigawasa kami disambut dengan hangat dan ramah oleh penduduk di sana. Kami diajak berkeliling desa dan diperkenalkan dengan beberapa kegiatan adat dan budaya yang masih kental dan dilestarikan hingga saat ini.
Lokasi-lokasi yang kami kunjungi antara lain: Kejapa Kopi dan Bambu, Pura Baung, Mata Air di Pura Baung, Rumah Tradisional Desa Tigawasa. Setelah berkeliling melihat beberapa tempat menarik kami diajak beristirahat di mai kubu dimana tempat ini merupakan ruang untuk para pengrajin untuk mengembangkan produk-produk khas desa.
Kegiatan menarik yang kami lakukan bersama dengan penduduk desa Tigawasa adalah menganyam bambu. Kami diajarkan menganyam bahan anyaman terbuat dari bambu. Proses menganyam bermula dengan mencari bambu yang agak tua, cara mengetahuinya dilihat dari warna dan ketika dipukul mengeluarkan suara yang sedikit nyaring.
Setelah mencari dan pemotongan bambu, kemudian bambu dikuliti atau istilah bahasa Balinya ngerik buluh. Proses ini bertujuan untuk mengikis kulit bambu yang kasar menjadi lembut agar ketika proses menganyam tidak melukai tangan. Setelah itu dilanjutkan dengan nyibak buluh yaitu membagi buluh menjadi dua dan ngesit buluh yaitu membagi bambu menjadi bagian yang lebih kecil, kemudian proses malpal atau memisahkan kulit bambu dengan isinya.
Desa Tigawasa ini memiliki keunikan yaitu merupakan desa penghasil kerajinan dari bambu. Kerajinan disini menggunakan bahan dari bambu, nah bambu yang dijadikan sebagai kerajinan disebut menganyam atau mengulat, ulatan ini dibentuk dalam beberapa bentuk dan rupa. Dari hasil menganyam kerajinan bambu tersebut kami bisa membuat keben, sokasi, tempat botol dan berbagai bentuk lain yang menarik.
Dalam perjalanan Melali ke Desa Tigawasa ini, Kami didampingi oleh ibu Virgo dan bapak Klaceng. Bapak Klaceng sudah ahli dalam ulat mengulat karena sejak kecil dan pernah beberapa kali menjuarai perlombaan menganyam. Saat ini Pak Klaceng mewariskan kemampuan mengulatnya ke salah satu anaknya. Di Desa Tigawasa, masyarakat hampir seluruhnya aktif dalam kegiatan anyam menganyam. Mereka hidup rukun, akrab, dan harmonis dengan melestarikan alam.
Setelah selesai kita melakukan kegiatan menganyam dan hari mulai sore kami dari teman-teman BaleBengong pun pamit untuk pulang. Sebelum itu kami melakukan sesi foto bersama masyarakat dan membawa hasil anyaman yang telah dibuat. ini adalah kegiatan yang sangat menarik yang pernah saya ikuti bersama Bale Bengong. Kegiatan ini bukan hanya menyenangkan namun juga mengedukasi dan menginspirasi. Semoga kegaiatan-kegiatan seperti bisa terus dilakukan ke depannya.
Jika tertarik mendapat pengalaman seru seperti saya, silakan pilih perjalanan istimewamu di Melali ke Desa dan pilih rutenya.